Bab 42

252 27 0
                                    

Perempuan yang dinyatakan hamil itu terlihat sedang berbaring meringkuk diranjang, setelah dirinya menangis terus menerus. Dia masih mengingat perkataan suaminya tentang dirinya harus menggugurkan kandungannya dan suaminya tidak mengakui anak didalam kandunganya itu.
"Sayang.... Kau adalah harapan eomma... Yang harus kau tau eomma sangat menyangimu semenjak eomma tau kehadiran dirimu dirahim eomma. Jadi kau sehat sehat ya sayang? kita akan menjalani semuanya berdua, beri eomma kekuatan" Dita berucap sambil mengelus perutnya itu dengan kasih sayangnya.

Tok... Tok... Tok..

Suara ketukan dari luar kamar , membuatnya akan bangun dari berbaringnya diatas ranjang. Tidak sampai dirinya membuka pintu, orang yang mengetuk sudah masuk terlebih dahulu.

"Sayang.... Bagaimana kondisimu? Eomma sudah bawakan makan malam untukmu" Orang itu adalah Kim Tae Hee.

Melihat Dita yang akan turun dari ranjangnya dengan segera Kim Tae Hee, mempercepat langkahnya dan melarang menantunya itu untuk turun.

"Sudah sayang tetaplah berbaring, kau harus banyak istirahat" Kim Tae Hee menaruh nampan makanan diatas nakas disamping rajang kemudian mendudukan dirinya dipinggir ranjang dekat menantunya berbaring.

"Apakah kau masih merasakan pusing nak?" Tanya Kim Tae Hee lagi kepada menantunya.

"Sedikit eommonim... Tapi aku sudah tidak apa apa...eommonim jangan khawatir" Dita berkata agar mertuanya ini tidak terlalu khawatir.

"Syukurlah... Kau harus makan, walaupun mungkin sekarang kau merasa tidak berselera. Ingat sekarang bukan dirimu saja yang harus kau pikirkan, ada dia juga didalam tubuhmu"

Kim Tae Hee mengulurkan tangannya ke perut Dita yang tengah setengah berbaring di ranjang. Dia elus perut menantunya dengan sayang, dia sangat senang menantunya itu tengah mengandung cucunya.

"Baik eommonim.... Terimakasih banyak atas perhatian eommonim... Aku sangat senang setidaknya ada eommonim yang sangat peduli dengan bayiku ini"

"Hei... Hei... Tentu saja eommonim sangat senang dengan kehadiran cucu eomma diperutmu ini, ini yang kami tunggu nak"

Kim Tae Hee masih terus mengelus perut Dita sambil menampilkan senyum bahagianya ke menantunya.

"Kamsahamnida Eommonim.. Bolehkah aku memeluk eommonim? "

Dita sangat senang ternyata masih ada orang yang menanti kehadiran anaknya ini.

"Tentu sayang kau tidak perlu meminta izin... Cha... Peluk eomma"

Kim Tae Hee mengulurkan kedua tangannya agar menantunya masuk kedalam pelukannya. Dita segera menerima pelukan dari mertuanya, dia meneteskan air mata saat mertuanya mengelus punggungnya.

Dia butuh seseorang untuk menguatkanya sekarang, dia sangat bersyukur mertuanya sangat baik.
Kim Tae Hee yang merasakan kesedihan pada diri menantunya ini, semakin menepuk-nepuk punggung menantunya.

"Nak.... Eomma tau apa yang kau rasakan, kamu sedih karena Jaehyun memang masih belum bisa menerima anak didalam kandunganmu kan? Kau jangan khawatir eomma percaya suatu saat Jaehyun akan menerimanya. Suamimu itu hanya memiliki trauma dia takut kehilangan dirimu karena kau hamil seperti mendiang istrinya dahulu" Ucap Kim Tae Hee yang membuat Dita melepaskan pelukannya itu sambil mengusap air mata yang masih mengalir dari matanya. Dia tatap mertuanya untuk meminta penjelasan kepada mertuanya itu.

"Maksud eomma apa? Kenapa dengan kondisi saudariku dulu?"

Jujur dia tidak terlalu mengetahui kondisi saudari kembarnya itu. Memang sejak kecil dia lebih disayang oleh papa dan mamanya, hanya itu yang dia tau.

Bukan Pengganti ~ Jaehyun_DitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang