Hari ini adalah jadwal check up kandungan Dita, dia ditemani oleh ibu mertuanya dan kata Dokter dia dan calon anaknya dalam kondisi yang sangat sehat.
Mertuanya sangat antusias saat menerima foto USG dari Dokter tadi, dan meminta kepada dokter untuk mencetakan satu lagi agar bisa menyimpan foto itu.
Kandungannya sudah menginjak usia 4 bulan, selama itu dirinya masih tinggal di mansion keluarga Jung. Mertuanya dan kakak iparnya mengkhawatirkan kondisinya karena sampai sekarang Jaehyun masih belum menerima anak didalam kandungannya.
Memang semenjak Jaehyun yang terkena demam, Jaehyun sudah mulai bersikap lembut kepada Dita.
Walaupun dia masih tidak menganggap kehamilan istrinya itu, dia benar-benar tidak mau mendengar apapun tentang anak yang dikandung Dita.
Jaehyun sudah terang terangan menolak anaknya itu didepan keluarga besar Jung, bahkan dia bersumpah jika terjadi apa apa dengan Dita karena sebab anak yang dikandungan itu, maka anak itu akan digugurkan paksa tanpa persetujuan darinya.
Dita benar benar tidak habis pikir dengan Jaehyun, kenapa dia masih menyamakan dirinya dengan Disya. Apa jika dirinya lebih baik menjadi duplikat saudari kembarnya itu saja, agar suaminya lebih membuka hatinya untuknya? Tapi Dita juga menyadari posisi dirinya yang sangat mustahil mendapatkan hal itu.
Jujur Dita mulai nyaman dengan kehadiran dan perilaku Jaehyun yang baik kepadanya akhir-akhir ini. Pernah suatu hari di saat Dita sedang membawa setumpuk buku bacaan untuk dibaca dari perpustakaan di mansion itu ke kamarnya, Jaehyun yang melihat itupun segera membawakan tumpukan buku itu.
Pernah juga saat malam hari disaat Dita terbangun karena tiba-tiba saja Dita merasakan mual, tanpa berkata apapun Jaehyun terbangun dari tidurnya dan segera menyusul Dita ke kamar mandi untuk mengusap punggungnya dan dengan segera dia membuatkan teh mint untuk meredakan mual itu. Bagaimana Jaehyun tau akan hal itu, apakah benar dia mencemaskan dirinya?
Banyak banyak hal yang manis yang dilakukan Jaehyun kepada Dita akhir akhir ini, dia takut dirinya akan menaruh hati pada laki-laki itu. Padahal laki-laki itu sudah jelas menganggap dirinya hanya pemuas nafsu dan pengganti mendiang saudari kembarnya itu.
Dita sudah sampai di mansion seorang diri diantar oleh supir keluarga Jung, karena mertuanya ingin pergi berkunjung ke butik karena akan ada event besar beberapa hari lagi.
Mansion ini menjadi sepi, semua orang sibuk dengan urusannya masing-masing. Hanya dirinya yang tidak memiliki kegiatan, jujur dia sangat bosan berada di mansion ini tanpa bisa melakukan hal-hal lain.
Semua pekerjaan rumah sudah di handle oleh para pelayanan, dirinya tidak diizinkan sama sekali membantu atau melakukan pekerjaan rumah di mansion ini oleh ibu mertua dan eonninya.
Dita yang sudah mulai bosan itu memutuskan untuk berkeliling mansion yang sangat besar ini. Selama hampir 3 bulan tinggal di mansion ini dirinya belum terlalu mengenal beberapa ruangan disini , karena mansion ini sangat luas dan memiliki banyak ruangan.
Dita berjalan menyusuri lorong diruangan lantai dua, diakhir lorong itu dia melihat ada sebuah kamar. Dia tidak tau ruangan apa itu, yang ia tahu hanya kamarnya dengan Jaehyun, Kamar eonninya dan kamar mertuanya di lantai 1 mansion ini serta perpustakaan yang sering dia kunjungi selama ini. Dia penasaran dengan ruangan itu, Dita mulai membuka pintu kamar itu dan memang tidak terkunci.
Dita mulai masuk kedalam kamar itu betapa tertegunnya dia melihat kamar ini dipenuhi perlengkapan dan barang barang untuk bayi. Sepertinya bayi laki-laki karena ruangan ini didominasi warna biru. Di tembok kamar itu tertulis "Welcome Our Baby".
Disamping tulisan itu terdapat pigura yang terpampang foto Jaehyun yang sedang mencium kening seorang wanita yang sedang hamil dan kedua tangannya membelai perut besar wanita hamil itu. Jaehyun terlihat sangat bahagia, wanita hamil yang sedang dicium itu pun juga tersenyum sangat bahagia, wanita hamil itu tampak menggunakan dress warna putih senada dengan pakaian Jaehyun dan nampak perut menonjolnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bukan Pengganti ~ Jaehyun_Dita
Fanfic"Bangunlah yeobo jangan salahkan dirimu atas kepergianku, ini semua sudah kehendak Tuhan. Samahalnya Tuhan telah mengirimkanku kepadamu sebagai obat penenang trauma atas kepergian hyungmu, maka Tuhan jugalah yang mengirimkan Eonniku sebagi obat pen...