again?

3K 281 9
                                    

Saat ini pembelajaran tengah berlangsung, semua anak kelas tengah mengikuti mata pelajaran nya masing masing. Termasuk kelas Caine dan Rion.

Singkat cerita, waktu istirahat pun telah tiba. Kantin sudah mulai dipenuhi oleh para murid, bahkan hampir tidak ada meja kosong di sana.

Di dekat jendela, Caine tengah menikmati acara makan siangnya seorang diri. Tiba tiba saja Rion datang dan duduk di sampingnya, mulai menikmati makan siangnya juga.

"Ngapain lo duduk disini?" Tanya Caine sedikit kesal menatap kearah Rion.

"Kamu ga liat? Meja kantin pada penuh?" Tanya balik Rion tanpa terganggu dengan tatapan Caine.

"Terserah!" Ujar Caine kembali menikmati makan siangnya.

Hening sejenak, sebelum Rion kembali mengangkat bicaranya.

"Yang kemarin enak? Mau lagi ga?" Tanya Rion tiba tiba. Sontak hal itu langsung membuat Caine tersedak makanannya.

"Uhuk! Uhuk! Gilak lo?! Mau bikin gue mati ke sedak?!" Caine melotot kearah Rion dengan kesal.

Rion pun memberikannya minumannya untuk diminum oleh Caine. Caine pun langsung meminumnya untuk meredakan tenggorokannya yang tersedak.

"Sialan lo!" Maki Caine dengan kesal.

"Tapi enak kan?" Tanya Rion dengan tatapan menggodanya.

"Enak bapak lo! Itu firtskiss gue goblok!" Ujar Caine dengan kesal, hilang sudah selera makannya.

"Mulut kamu harus di kasih hukuman kayaknya.." Ucap Rion menyipitkan matanya menatap Caine.

"Gajelas! Sok asik monyet!" Maki Caine semakin menjadi jadi. Rion pun menggeleng pelan sambil tersenyum tipis.

Rion bangkit dari duduknya, menarik tangan Caine dan pergi dari kantin. Caine pun memberontak, tapi Rion terus menariknya keluar dari kantin. Membuat semua perhatian orang orang tertuju kepada mereka berdua.

"Apaan sih lo?! Gajelas banget anjing!" Ucap Caine dengan sarkas, saat Rion kembali membawakan nya ke bagian sekolah yang kosong dan jarang di lalui oleh murid.

"Mulut kamu itu harus di hukum" Ucap Rion sambil menghimpit tubuh Caine ke dinding.

"Apasih anjing! Awas!" Seru Caine mencoba menjauhkan Rion dari dirinya.

"Ck!" Decak Rion dan tanpa aba aba kembali mendekatkan wajahnya ke wajah Caine, mencengkram tengkuknya dan menciumnya dengan pelan.

Rion melumat pelan namun dalam di dalam ciumannya, Caine pun yang tidak bisa memberontak lagi hanya bisa mencengkram pundak Rion.

"Itu hukuman buat kamu Caine" Ujar Rion melepaskan ciumannya, Caine pun sedikit terengah dan menatap tajam kearah Rion. Rona merah di pipinya tidak bisa di sembunyikan lagi.

"Anjing lo Rion! Setan! Babi!" Maki Caine dengan kesal, namun Rion hanya tersenyum tipis. Saat hendak memaki lagi, Rion kembali mencium Caine, namun kali ini sedikit kasar.

"Mnhh! Anji- argh!" Rion mengigil bibir bawah Caine saat Caine hendak memakinya lagi.

"Jangan berbicara kasar lagi, understand? if you speak harshly again, then I will punish you with pleasure" Ucap Rion sambil mneyeringai tipis.

Wajah Caine merah padam dengan Nafas terengah engah, sambil mengusap bibirnya yang basah. Matanya kembali menatap tajam kearah Rion.

"Demi apapun, lo anjing banget!" Maki Caine kembali.

"Pardon?" Tatap Rion dengan kembali mendekat kearah Caine.

"Kaga, kaga, kaga, udah.. Udah cukup!" Tolak Caine menahan tubuh Rion.

Rion pun terkekeh pelan dan kembali menjauh, berjalan meninggalkan Caine disana sendirian. Caine pun menghela nafas pelan sambil menatap punggung Rion yang mulai menjauh.

"Rion bangsat!" Makinya namun dengan nada suara tertahan.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
troublemaker Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang