akibat bolos

2.9K 236 13
                                    

Hari telah berlalu, saat kelas tengah berlangsung, Caine memilih bolos pelajaran. Jangan tanya alasannya, Mata pelajaran yang di benci Caine yaitu Matematika sedang berlangsung hari ini, tentunya Caine memilih membolos saja.

Di rooftop, Caine sedang merokok di sana. Kepulan asap mengapung dan menyebar di udara. Dengan seragam yang acak acakan dan ala kadarnya saja, menjadi ciri khas Caine, bahwa dirinya seorang pembuat onar.

Suasana rooftop begitu tenang, karena suasana masih pagi, ditambah semilir angin menghembus menerpa wajahnya yang membuat rambutnya menjadi berantakan.

"Caine! Apa yang kamu lakukan disini?! Kembali membolos hah?! Ikut saya ke ruangan, sekarang!" Seru seseorang yang bisa dipastikan adalah seorang Guru BK, panggil saja pak Hartono.

Caine dengan kesal menatap kearah guru tersebut, pandangannya menuju kearah Pero yang berdiri di belakangnya dengan senyuman sinis tercetak jelas di bibirnya.

"Anjing!" Decak Caine dengan kesal.

"Kamu nih yah! Cepat ke ruangan saya, bukannya malah mengumpat! Dasar anak nakal!" Geram Pak Hartono sambil berbalik meninggalkan Caine dan Pero.

Caine dengan cepat berjalan kearah Pero dan mencengkram kerahnya dengan kasar, menatap matanya dengan tajam. Pero hanya diam saja dan tersenyum sinis.

"Nyari mati lo bangsat?!" Ucap Caine dengan kesal dan suara yang tertahan emosi.

"Kotoran kayak lo tuh harus cepet cepet di displinin, biar ga nyebar ke anak lain, ups!" Sarkas Pero menahan tawa.

"Awas lo anjing!" Maki Caine mendorong Pero ke belakang, dan segera pergi dari sana. Pero hanya tertawa sinis dan menatap kepergian Caine.

Sesampainya di ruangan pak Hartono, Caine langsung mendapatkan tatapan tajam saat masuk kedalam ruangan sana. Dirinya dengan malas duduk di kursi yang berhadapan dengan meja pak Hartono.

"Saya sudah peringatkan berkali kali sama kamu Caine, berhenti membolos! Dan ikuti setidaknya peraturan sekolah! Seragam kamu acak acakan! Atribut sekolah tidak lengkap! Mau jadi apa kamu?!" Ucap pak Hartono dengan nada tingginya.

"Sekarang, dimana almet dan dasi kamu??" Tanya pak Hartono dengan sabar.

"Ketinggalan" Jawab Caine acuh tak acuh.

"Saya tegaskan sekali lagi, jangan pernah membolos lagi dan pakai atribut sekolah dengan benar! Atau saya akan skors kamu! Mengerti?!" Ucap Pak Hartono menatap wajah Caine.

"Saya sih gapeduli pak, lagian pakean yang saya pake ga ngaruh sama hasil nilai pelajaran saya di rapot, udah deh... Saya pergi dulu, makasih pidatonya untuk hari ini pak Hartono" Ucap Caine dengan nada santai, dan berdiri bangkit meninggalkan ruangan.

Saat Caine keluar dari ruangan Pak Hartono, Rion sudah berdiri di depan sana dan menatap Caine dengan tajam.

"Gosah bacotin gue, gue mal-" Ucapan Caine terpotong, saat Rion malah menarik pergelangan tangannya pergi dari sana.

Caine hanya memutar matanya malas, cengkraman Rion cukup kencang dan susah untuk Caine memberontak. Rion membawa Caine kedalam toilet, dan masuk ke salah satu toilet di dalam.

Caine di duduk kannya di kloset duduk, dan berdiri di hadapan Caine. Tanpa basa basi, Rion langsung mencium bibir Caine dengan sedikit tergesa gesa, membuat Caine kewalahan dan mencoba mendorongnya menjauh.

"Anjing! Apaan sih?!" Maki Caine saat Rion menghentikan ciumannya dan menatapnya tajam.

"Hukuman untukmu" Jawab Rion dengan wajah datar.

"Stress!" Maki Caine.

"Teruslah membolos Caine, biar aku semangat hukum kamu" Ucap Rion dengan nada lembut dan senyuman di wajahnya.

"Cabul anjing!"

"Cabul anjing!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
troublemaker Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang