Jam pelajaran sudah dimulai, suasana kelas pun sedikit hening dan ada yang kosong. Para murid pun tampak tenang tanpa ada perusuh di kelasnya.
Caine. Pikiran Rion selalu berpusat kepada keberadaan Caine yang tidak ada di kelas. Ketidakhadirannya membuat Rion bertanya tanya, dimana Caine?
"Si Caine gaada yah?" Tanya salah satu gadis kepada sebelahnya.
"Ga ada, bagus lah hari ini kelas tenang gaada perusuh" Jawab gadis satunya lagi.
"Iya sih, kalo ada dia pasti nih kelas udah dibuat rusuh" Ucap gadis itu sambil menghela nafas kecil.
"Yaudah sih, peduli amat lu!" Ujar gadis satunya dan mengakhiri percakapan.
Rion yang mendengar pembicaraan itu secara tidak sengaja, pikirannya semakin bertanya tanya kemana perginya Caine. Wajahnya yang biasanya datar kini tampak sedikit serius.
Pembelajaran pun di lalui tanpa adanya kehadiran Caine. Sedikit orang merasa heran kemana perginya Caine, biasanya Caine selalu menghilang di tengah materi berlangsung. Lebih tepatnya, bolos.
Disisi lain, Caine merasa bosan terkurung di gudang sendirian. Dirinya sudah lelah harus berteriak teriak dan menggedor pintunya, itu mustahil. Tidak akan ada yang lewat kearah gudang, karena posisinya di ujung lorong.
"Bangsat! Bosen banget gue anjing! Kontol!" Makinya sambil melemparkan barang kecil kearah sembarangan.
Caine pun memilih untuk berdiri dan melihat lihat gudang tersebut. Dirinya mengambil bola basket dan memantul mantulkannya ke lantai. Setelah bosan, dia mengambil bola bola kecil dan melemparkan nya sembarangan.
Singkat cerita, saat jam pulang sekolah tiba. Rion mencoba menghubungi ponsel Caine, namun sayangnya tidak ada jawaban sama sekali. Bahkan pesan Rion pun tidak dibaca satupun.
Rion bertanya kepada sebagian murid saat di lorong sekolah. Salah satu siswa pun memberitahukan kepada Rion jika dirinya sempat melihat Caine tadi pagi saat sedang ribut dengan Pero.
"Gue liat tadi pagi si Caine lagi ribut sama si Pero. terus pas si Caine cabut, ga lama si Pero ikut cabut juga, arah jalan mereka sih pas mau kearah gudang, cuma gue gatau lanjutannya gimana" Jelas siswa itu. Rion hanya mengangguk saja.
"Oke, thanks" Jawab Rion dan kembali berjalan. Rion berjalan kearah yang di tunjuk siswa tadi.
Pintu terbuka, saat Rion membuka kunci pintu tersebut. Wajah Rion sedikit terkejut saat melihat penampakan didalamnya.
Terlihat wajah tenang Caine yang sedang tertidur pulas, dengan tubuhnya bersandar pada tembok gudang. Wajahnya yang damai, membuat Rion tersenyum tipis dan berjalan masuk kedalam gudang.
Rion berlutut dihadapkan Caine dan mengelus rambutnya dengan lembut. Tangannya terulur untuk mengangkat tubuh Caine dan menggendongnya.
Caine sempat terusik dan hampir bangun, namun dengan sigap tangan Rion mengelus rambut Caine dengan lembut, membuat Caine kembali tertidur dan menyandarkan kepalanya di bahu Rion dengan nyaman.
Rion terkekeh pelan dan mulai membawa Caine keluar dari gudang. Tangannya memegang erat tubuh Caine dengan posesif, membawanya ke parkiran dan pulang kerumah.
Singkat cerita, saat Caine terbangun dari tidurnya, dia langsung mendapatkan dirinya di tempat yang berbeda. Caine dengan sigap langsung duduk dan menatap sekitar, rambutnya yang berantakan membuat sosoknya terlihat sangat manis dan cantik.
"Lah, kok??"
Suara tawa kecil terdengar dari sisi lain, Caine menatap kearah samping, melihat seseorang tengah duduk disana dan tertawa kecil.
"Kok lo ketawa?! Lo yang nemuin gue di gudang?" Tanya Caine sedikit kesal dan bingung.
"Ditemuin satpam" Jawab Rion asal. Caine pun hanya memutar matanya. Lagian mana mungkin Rion akan mencari dirinya, kan? Itu mustahil.
KAMU SEDANG MEMBACA
troublemaker
Fanfictionkisah seorang siswa yang terkenal nakal dan paling bermasalah disekolah, harus berhadapan dengan seorang mafia muda yang berkedok teman sekelasnya. semenjak mereka saling mengenal, dimana ada caine disitu lah ada rion di sampingnya. entah bagaimana...