2 bulan berlalu, Rion masih setia dengan Caine. Menunggu Caine bangun dari komanya setiap hari. Bahkan Rion sering kali mengajak Caine berbicara, meskipun tidak ada respon dari si lawan bicara.
Rion akan terus memegang tangan Caine dan berdoa semoga Caine segera terbangun dari tidur panjangnya. Yang membuat perasaan Rion selalu tenang adalah kondisi Caine yang semakin hari semakin meningkat.
Memungkinkan Caine akan cepat cepat terbangun dari komanya. Echi, Agil, Exu, serta yang lainnya pun sering menjenguk Caine di rumah sakit.
Jaki, salah satu orang yang hampir setiap hari akan selalu menjenguk Caine, entah hanya sebentar atau lama. Jaki terkadang selalu mencurahkan isi hatinya kepada Caine, disaat Rion pergi keluar sebentar.
Doa dan harapan selalu diucapkan nya setiap saat untuk kesehatan Caine. Jaki berharap semoga Caine segera bangun dan mengobrol kembali dengan Jaki.
Disisi lain, Berita yang akhir akhir ini menjadi topik panas dalam pembicaraan orang orang, mulai terdengar oleh Rion. Rion sengaja, segera memanggil semuanya yang bisa hadir saat itu juga.
Echi, Jaki, Garin, Mia dan Exu yang saat ini bisa menghadiri pertemuan tersebut. Sedangkan sisanya sedang melakukan perjalanan bisnis keluar kota dan negara.
Rion pun segera masuk kedalam ruangan dan menatap mereka semua. Tanpa berbasa basi lagi, Rion langsung berbicara kepada intinya.
"Siapa yang bikin ulah di kota? Jawab!" Ucap Rion segera menatap mata setiap anak yang ada disana.
Semuanya terdiam, mereka tidak tahu siapa pelakunya dan yang paling jelas bukan mereka pelakunya. Echi pun bertanya dengan bingung.
"Kita gaada ngelakuin apa apa Rion, ya kan guys?" Jawab Echi dengan bingung.
Semuanya pun serentak meng'iya'kan ucapan Echi. Mereka bukanlah pelaku penyebab kekacauan ini.
2 bulan sudah berlalu, tapi topik itu masih menjadi topik panas semua orang. Banyak yang tertarik untuk memecahkan misteri dan teka teki, tentang pembunuhan beberapa keluarga tersebut.
"Gaada? Terus siapa yang bikin tulisan tulisan kayak gitu?! Hah!?" Seru Rion sedikit kesal.
Rion ingin membalaskan dendam, tapi bukan dengan cara seperti ini. Rion akui dia memang yang membunuh anak anak yang terlibat dalam kejadian malam itu.
Tapi rencana B yang di lakukan Rion bukanlah hal seperti itu. Rion hanya memberikan beberapa peringatan saja kepada keluarga pelaku, agar tidak melakukan sebuah kesalahan lainnya.
"Kami ga lakuin apapun Rion, bahkan kita semua sibuk ngurus kerjaan masing masing, yakan?" Ucap Exu membuka suara.
"Rion bingung, kita bingung, semuanya pun ikut bingung" Tambah Jaki dengan wajah bingung nya.
"Yakali gue pelakunya, gue aja waktu itu masih di RS njirr" Tambah Jaki semakin bingung.
"Hebat juga yang balas dendam, ga neko neko mau ngasih hukuman nya" Ucap Krow sedikit takjub dengan si pelaku.
"Keren dia" Celetuk Garin sambil memainkan boneka kodoknya.
Rion terdiam beberapa saat, duduk di kursinya. Jika pelakunya bukan mereka semua, lalu siapa dalang dibalik semua kasus menggemparkan ini.
"Lo gapapa Rion?" Tanya Exu saat Rion diam saja tanpa mengucapkan sepatah kata apapun.
Rion pun segera menggeleng pelan dan segera berdiri dari duduknya. Matanya kembali menatap semuanya dan menghela nafas pelan.
"Gue harap kalian bener bener bukan dalang dari semua ini, dan kalo emang beneran ada dalangnya salah satu diantara kalian, Gue gabakalan segan segan nyiksa orangnya. Bisa di mengerti?" Semuanya serentak mengangguk, saat mendengar Rion dalam mode serius seperti ini.
Jika salah dikit, maka mereka yang akan kena marah Rion habis habisan. Tentu saja itu menjadi pantangan bagi mereka, jika Rion sudah menjadi Serius, maka jangan harap ada kalimat bercanda dengannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
troublemaker
Fanfictionkisah seorang siswa yang terkenal nakal dan paling bermasalah disekolah, harus berhadapan dengan seorang mafia muda yang berkedok teman sekelasnya. semenjak mereka saling mengenal, dimana ada caine disitu lah ada rion di sampingnya. entah bagaimana...