Malam harinya, Caine tengah duduk di ranjang pasien, dengan Rion yang duduk di sampingnya, sambil menyuapi Caine potongan melon yang sudah di potong kecil kecil.
"Manis ga?" Tanya Rion saat menatap Caine yang sibuk mengunyah.
"Manis" Jawab Caine sambil mengangguk pelan.
Rion pun ikut mencicipi melon tersebut, ikut menikmati rasa manis dari buah melon tersebut. Rion kembali mengambil sepotong melon dan kembali menyiapkan nya kedalam mulutnya.
Melihat Rion yang malah asik menikmati potongan melon tanpa menyuapi Caine kembali. Akhirnya Caine menegurnya sambil melihat Rion yang sibuk mengunyah melon.
"Jadi ini siapa yang lagi makan?" Tanya Caine sambil menatap Rion. Seketika Rion tersadar, saat sepotong melon baru saja masuk kedalam mulutnya.
"Ehehe... Lupa njirr.." Refleks Rion saat Caine menatap nya. Dirinya pun segera menusuk potongan melon yang lainnya dan menyuapi Caine.
"Maaf yah.. " Caine hanya menggeleng pelan sambil menerima suapan Rion lagi.
Singkat cerita, setelah sekian lamanya dirawat di rumah sakit, akhirnya Caine sudah diperbolehkan pulang. Dan hari ini adalah hari kepulangannya dari rumah sakit.
Rion pun tengah membantu memasukkan beberapa pakaian Caine. Langsung memasukkan nya kedalam tas tanpa melipatnya terlebih dahulu.
"Bajunya di lipet dulu anjing" Ucap Caine yang sedikit kesal pakaiannya dimasukkan acak kedalam tas.
"Nanti juga di cuci" Jawab Rion masih sibuk memasukkan pakaian Caine ke dalam tas. Dengan kesal, Caine langsung mendorong pantat Rion dengan kakinya, hingga membuat Rion langsung tersungkur ke depan.
"Aduhh!"
"Udah belum? Lama etdah" Tanya Caine tanpa merasa bersalah karena sudah mendorong Rion kedepan.
"Sabar Caine" Jawab Rion sambil membereskan sisanya.
Beberapa saat kemudian, Rion dan Caine tengah berjalan di lorong rumah sakit, menuju lobby utama rumah sakit.
Sebuah mobil hitam, sudah terparkir di depan rumah sakit. Seseorang dari pintu lobby langsung menghampiri Rion dan memberikan sebuah kunci mobil.
"Thanks.." Ucap Rion sambil membuka kunci mobil, seketika mobil hitam itu langsung berbunyi dan kuncinya terbuka.
Rion segera membawa Caine mendekat kedalam mobil. Membuka pintu mobil penumpang, mempersilahkan Caine untuk masuk kedalam mobil.
Caine pun tersenyum kecil dan segera masuk ke dalam mobil. Setelah dirasa Caine duduk dengan nyaman, Rion pun segera menutup pintu mobil dan berjalan ke pintu mobil pengemudi.
Rion masuk kedalam mobil dan menutup pintunya. Pandangannya menatap kearah Caine yang ada di sampingnya. Tersenyum tipis, menatap Caine yang tengah menatapnya dengan bingung.
"Ngapa lu?" Tanya Caine sambil menatap balik Rion dengan pandangan aneh.
"Mau kokop" Celetuk Rion tanpa rasa malu. Seketika Caine langsung membuang muka, enggan melihat Rion.
"Ngaco! Udah cepetan ahk pulang! " Ucap Caine langsung mengakhiri topik.
Rion pun terkekeh pelan dan segera menjalankan mobilnya. Sepanjang jalan Rion tersenyum senang, dan Caine masih membuang wajahnya ke samping.
Keadaan di mobil begitu hening, Rion pun masih tersenyum sendirian tanpa berniat membuka topik pembicaraan antara dirinya dan Caine.
Rion melirik kearah Caine sebentar dan kembali menatap jalanan di depannya. Caine pun sesekali melirik kearah Rion dan kembali menatap kearah jendela dengan bosan.
"Caine.. Nanti main yah" Ucap Rion tiba tiba, membuat Caine terlihat bingung dan menatapnya.
"Hah? Apaan?" Tanya Caine karena tidak mengerti dengan ucapan Rion.
"Olahraga malam" Celetuk Rion, membuat Caine langsung tersentak kaget.
"Hah!?"
KAMU SEDANG MEMBACA
troublemaker
Fanfictionkisah seorang siswa yang terkenal nakal dan paling bermasalah disekolah, harus berhadapan dengan seorang mafia muda yang berkedok teman sekelasnya. semenjak mereka saling mengenal, dimana ada caine disitu lah ada rion di sampingnya. entah bagaimana...