Malam hari, Rion tengah disibukkan oleh pekerjaan nya yang berada diatas meja kantornya. Malam sudah larut, tapi Rion masih berada di kantornya.
Dirinya pun keluar dari ruangannya untuk membuat secangkir kopi untuk dirinya. namun sampai di dapur, Rion melihat Garin yang tengah duduk di meja makan dan fokus pada iPadnya.
"Nonton apaan lu Garin?" Tanya Rion sambil membuat kopi. Garin menoleh kearah Rion dan segera menjawab.
"Lagi nonton bang windah" Jawab Garin sambil kembali menatap iPadnya. "Ga pulang Rion?"
Rion hanya menggeleng sebagai jawaban, membawa gelas kopinya yang sudah terisi kopi. "Tinggal dulu, jangan gadang" Ucap Rion sambil berjalan pergi.
Garin hanya mengangguk dan kembali menonton. Dirinya begitu fokus duduk sendirian di meja makan, tidak memperhatikan Rion yang sudah menghilang dibalik ruangan.
"Caper lo bocil scammer!"
"Huaaaaa!"
"Tenang guys, yang takut ada gue"
"Apasih bocil -1 kuping caper banget elah! Rasain tuh, meninggal bareng bareng!"Keesokan harinya, Caine mulai terbangun dari tidurnya. Tubuhnya mulai bangun dan terduduk, tangannya pun terangkat untuk menggosok matanya.
Pandangan pertama yang di lihatnya adalah Rion yang sudah duduk di kursi kayu. Caine kembali menggosok matanya.
"Pagi Caine" Sapa Rion sambil menaruh ponselnya. Matanya menatap kearah wajah Caine yang terlihat imut saat bangun tidur.
"Kok..lo disini?" Tanya Caine dengan bingung. Rion hanya mengangkat kedua bahunya, seolah olah tidak tahu apapun.
Caine pun hanya memutar kedua matanya dengan malas, lalu segera beranjak pergi ke kamar mandi untuk bersiap siap ke sekolah.
20 menit kemudian, Caine kembali dengan seragam yang sudah digunakan nya. Rambutnya yang masih basah, dikeringkan dengan handuk kecil.
Rion yang duduk di sisi tempat tidur pun segera menarik tangan Caine untuk duduk di sisi, sedangkan Rion berdiri dari duduknya.
"Apaan sih anjing?!"
Namun Rion tidak membalas, dan mengambil handuk yang di pegang Caine. Tangannya dengan telaten mengeringkan rambut Caine dengan pelan agar merasa nyaman.
"Lo kenapa sih? Kemaren lo tiba tiba diemin gue, sekarang ngelakuin seenaknya tanpa ngomong apapun? Mau lu apa bangsat?!" Tanya Caine dengan ekspresi kesalnya.
Rion tidak menjawab. Dirinya memilih diam dan tidak menjawab pertanyaan Caine. Caine pun sudah malas berbicara dan memilih untuk diam juga.
Singkat cerita, mereka berdua sudah berangkat ke sekolah menggunakan mobil Rion. Tentunya didalam mobil mereka saling diam, membuat keadaan hening percakapan.
Hanya tangan Rion yang senantiasa menggenggam tangan Caine sambil menyetir mobilnya hingga sampai di sekolahan. Caine pun hanya diam saja, membiarkan tangannya di genggam oleh Rion.
Mereka berdua mulai berjalan masuk kedalam sekolah, untuk sampai di kelasnya. Seluruh tatapan murid pun, berpusat kearah mereka berdua yang masih berpegangan tangan.
Rion hanya diam saja dan berjalan sedikit lebih didepan Caine. Keduanya masih sama sama diam, hingga mereka masuk kedalam kelas dan Caine duduk di mejanya. Namun kali ini Rion mengambil bangkunya dan duduk di sebelah Rion.
Wajahnya terlihat datar, namun kepalanya bersandar pada bahu Caine secara tiba tiba. Rion memejamkan matanya, membuat Caine sedikit aneh dengan tingkah Rion yang tiba tiba.
"Lo ngapa Rion? Pindah sana ke meja lu!" Ucap Caine sambil menggoyangkan pelan tubuh Rion.
"Biarin aku kayak gini dulu Caine" Jawab Rion masih enggan untuk lepas.
"Rese lu!"
"...."
(Note: Hai semuanya, maaf baru bisa update, karena aku sibuk banget, gabisa luangin waktu buat update╥﹏╥ thx fr reading♡!!)
KAMU SEDANG MEMBACA
troublemaker
Fanfictionkisah seorang siswa yang terkenal nakal dan paling bermasalah disekolah, harus berhadapan dengan seorang mafia muda yang berkedok teman sekelasnya. semenjak mereka saling mengenal, dimana ada caine disitu lah ada rion di sampingnya. entah bagaimana...