problems in the canteen

2.1K 233 4
                                    

"Maksud lo apa babi?!" Bentak Caine menarik kerah Pero dengan kasar.

"Gue menang.. " Ucap Pero sambil menyeringai, otomatis Caine pun tau kemana arah pembicaraan ini.

"Anjing!" Maki Caine, mengambil makan siang Rion di mejanya dan menumpahkannya diatas kepala Pero.

Pero pun terkejut, begitu juga dengan Rion dan siswa/siswi yang ada di sekolah. Caine tersenyum menyeringai menatapnya.

"Nah, i'd win.. " Ucap Caine dengan datar dan segera mendorong Pero kebelakang, meninggalkan kantin.

Rion yang melihat hal itu pun menghela nafas dan sedikit kesal juga. Dirinya segera bangkit dari duduknya dan menatap Pero sebentar.

"Beresin." Ucap Rion dengan tatapan tajamnya, dan segera pergi dari kantin.

Pero pun semakin kesal dan marah, semua yang ada di kantin menatapnya dan berbisik bisik membicarakan nya.

"DIAM LO SEMUA!" Bentaknya dan segera menendang meja kantin, membuat semua orang terdiam dan menatap nya. "BANGSAT!"

Saat ini, Caine tengah berdiam diri di depan toilet. Mencoba membersihkan pakaiannya yang kotor, serta rambutnya yang basah karena kuah makanan.

Tiba tiba seorang siswa masuk ke toilet dan segera memberikannya hoodie dan celana sekolah. Hal itu, membuat Caine bingung dan bertanya.

"Apa nih?" Tanya Caine penasaran sambil mengambil hoodie tersebut.

"Disuruh, pake aja nanti dia marah" Ucap siswa tersebut dan segera pergi meninggalkan Caine sendirian di toilet.

Caine pun segera melihat hoodie tersebut dan mencium baunya. Seketika Caine teringat dengan seseorang yang memiliki bau seperti ini, yang tak lain adalah Rion.

Digantinya seragam Caine dengan hoodie milik Rion, begitupun dengan celana barunya. Ukurannya pas dengan ukuran tubuh Caine, tidak terlalu besar.

Caine pun setelah membersihkan dirinya, segera kembali ke dalam kelas. Saat masuk kedalam kelas, matanya menatap kearah Rion yang tengah sibuk membaca di mejanya.

"Rion.. " Panggil Caine pelan. Namun orang yang di panggil tidak mendengar ataupun melihat kearah Caine. Tak ada jawaban, Caine pun acuh tak acuh dan kembali duduk di mejanya.

Bel pulang berbunyi, Caine seperti biasanya segera keluar dari kelas lebih dulu. Namun kini langkahnya terhenti saat melihat Rion yang masih duduk di mejanya, tanpa ada niatan mencegah Caine ketika jam pulang.

Caine sedikit aneh, namun dirinya segera kembali berjalan dan pulang ke kosan nya. Menghiraukan Rion yang biasanya selalu ada di dekatnya.

Caine masuk kedalam pintu kamar kosannya dan segera merebahkan dirinya diatas kasur. Caine merasakan ngantuk yang mulai menyerang matanya.

Perlahan dirinya tertidur dan terlelap dalam mimpinya. Caine melupakan sesuatu, yaitu tidak mengunci pintu kosannya dan malah langsung tertidur.

Tiba tiba Rion datang ke kosan Caine, dan menyadari pintunya tidak terkunci. Alhasil Rion pun langsung masuk begitu saja dan menutup pintunya.

Rion menatap Caine yang tengah tertidur dengan damai, wajahnya begitu tenang dan terlihat imut. Rion pun naik keatas kasur secara perlahan, ikut berbaring dan memeluk Caine.

Wajahnya pun berada di dada Caine, dengan nyaman dirinya menempelkan dirinya lebih dekat sambil memeluk Caine. Caine yang merasa sedikit terganggu pun mulai bergerak dan tanpa sadar memeluk Rion.

Rion tertawa pelan dan semakin mendesak kearah Caine. Dirinya mencium bibir Caine pelan, kepalanya mendusel dusel di dada Caine dengan senang.

"Please forgive me for my behavior"
Gumam Rion sambil memeluk erat tubuhku Caine.

Rion merasa tidak enak karena mengabaikan Caine hingga jam pulang sekolah. Dirinya tadi masih kesal karena makan siangnya terganggu oleh perdebatan Caine dan Pero.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
troublemaker Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang