15.

123 10 0
                                    

Berbeda dengan Kalila dan Michelle, Nazeea kini tengah berada di rooftop seorang diri menikmati hembusan angin disana.

"tumben sendirian" suara seseorang membuat Nazeea langsung menoleh kebelakang.

"hah.. ternyata lo, jangan bikin mood gue hancur pls gue lagi gamau berantem" Nazeea menghela nafas saat tau kalau itu Raefan.

"siapa juga yang mau ngajakin lo berantem, orang gue kesini mau ngelakuin hal lain kok" balas Raefan tersenyum.

Raefan berbohong, dia kesini karna melihat Nazeea menaiki tangga tadi setelah pergi ke kantin bersama Harvey yang sekarang sudah berada di kelas khusus mereka.

"iya, suka suka lo aja tapi jangan ganggu gue" ujar Nazeea.

"lo sendiri ngapain disini?" tanya Raefan yang duduk disamping Nazeea.

"ngga tau" jawab Nazeea seadanya.

"kak, gue boleh nanya sesuatu?" kini Nazeea yang bertanya membuat Raefan menoleh.

"Michelle itu siapanya kak Nathan? gue liat dia deket bgt sama kak Nathan" Nazeea menatap kearah Raefan.

Raefan mengulas senyum mendengar pertanyaan Nazeea.

"Michelle sebenernya adik nya Harvey, orang orang tau nya Harvey anak tunggal tapi sebenernya dia punya adik perempuan dan itu Michelle, kalo lo nanya kenapa orang orang ngga tau Michelle ya jawabannya karna Michelle ngga mau dipublish ke publik karna suatu alasan yang ngga bisa gue kasih tau" jelas Raefan.

"gue kaget, tapi lo belum jawab pertanyaan gue yang soal kak Nathan" balas Nazeea.

"soal Nathan? kata Harvey, Michelle suka sama Nathan tapi Nathan selalu anggap kalau Michelle itu adiknya jadi jangan heran kalo lo ngeliat mereka deket gitu" Raefan menghela nafas kembali menatap ke depan.

"ah.. pantes aja gue liat diantara anggota Raiveraz yang paling Michelle deketin itu kak Nathan" Nazeea mengangguk angguk.

"sekarang gue yang nanya" Raefan tersenyum.

"lo percaya ga kalo soulmate itu ada?" tanya Raefan.

"percaya" jawab Nazeea yakin.

"kenapa seyakin itu? lo pernah ketemu soulmate lo emangnya?" tanya Raefan.

"sekarang mungkin belum, tapi suatu saat nanti pasti ketemu kok, gue yakin aja karna menurut gue setiap orang punya belahan jiwa nya masing masing" jawaban Nazeea membuat Raefan terdiam.

"tapi playboy kaya lo mana tau soal belahan jiwa" ejek Nazeea.

Raefan terkekeh mendengarnya kemudian beralih menatap langit yang sangat cerah hari itu.

"yaelah ini gue ditinggal sendiri, si Raefan mana tadi tiba tiba pergi jadi keliatan jomblo gue kaya gini padahal udah punya pacar" Harvey menghela nafas, ia duduk seorang diri dikelas khusus.

"apa gue suruh Aeris buat pindah kesini aja ya? siapa tau kan mau kalo gue paksa" Harvey tampak tersenyum lebar kemudian meraih ponselnya untuk menelpon Aeris.

"halo"

suara Aeris terdengar dari balik telpon membuat Harvey tersenyum senang.

"halo" balas Harvey.

"ada apa, vey? aku lagi sibuk" tanya Aeris.

"pindah sekolah kek kesini, aku kaya kesepian bgt gaada kamu" ucap Harvey tanpa basa basi.

"ngomongnya enak bgt, pindah sekolah ngga segampang itu Harvey kamu kan ada temen temen kamu"

"ayolah ris, tetep kesepian walaupun ada mereka soalnya mereka udah mulai ada pacar nih" Harvey terus memaksa Aeris, membuat gadis itu menghela nafas dibalik telpon.

Us and DifferencesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang