22.

169 13 1
                                        

Setelah mereka sampai di kediaman Hattala, Harvey mengajak mereka masuk dan saat masuk mereka dikejutkan dengan Tiana yang langsung memeluk Harvey.

"m-mami? mami pulang?" tanya Harvey masih terkejut.

"emangnya kenapa? mami ngga boleh pulang buat liat anak anak mami?" Tiana bertanya kembali.

"ya boleh, tapi kok tiba tiba? biasanya harus nunggu setahun sampe mami pulang" ledek Harvey terkekeh.

"Dasar kamu ini" Tiana ikut terkekeh sembari melepaskan pelukannya pada Harvey.

Tiana kemudian memandang teman teman Harvey.

"ini pasti Jarrel kan?" Tebak Tiana sembari tersenyum pada Jarrel, membuat yang disebut namanya mengangguk sembari tersenyum.

"Ya ampun, udah gede aja ya kamu padahal dulu masih kecil" ucap Tiana.

"Iya tante" balas Jarrel terkekeh kecil.

"Yeu si mami, mami aja pulangnya lama bgt gmn ngga tau Jarrel udah segede ini, trus juga masih gantengan aku" sahut Harvey.

"kamu emang ganteng, tapi masih jauh kalau dibandingin sama Jarrel, vey"

Harvey membulatkan matanya, bisa bisanya sang mami berkata begitu. Akhirnya ia memilih hanya diam atau mami nya akan kembali mengejek.

"Dan ini pasti, Raefan" Tiana tersenyum pada Raefan yang sedari tadi diam.

"Iya tante, udah lama ngga ketemu" balas Raefan ikut tersenyum.

"Semuanya ganteng ganteng, trus Nathan mana? kok ngga ikut?" Tanya Tiana.

"Dia katanya pulang dulu, nanti nyusul kesini" jawab Raefan, Tiana mengangguk angguk paham.

"lalu, siapa dua gadis cantik ini? pacar Raefan sama Jarrel ya?" Tanya Tiana menatap Kalila dan Nazeea.

Sontak Nazeea langsung menggelengkan kepalanya.

"bukan tante, pertama kenalkan saya Nazeea dan maaf tante, saya mana mau pacaran sama orang galak" ucap Nazeea pada Tiana membuat Raefan membulatkan matanya.

"enak aja galak, gue ngga galak" sahut Raefan.

"ya ampun fan, sama perempuan ngga boleh galak lho" Tiana terkekeh kecil.

"kalau yang ini? beneran pacar Jarrel?" Tanya Tiana setelahnya pada Kalila.

Baru saja Kalila akan menjawab, Jarrel langsung menggenggam tangannya. Membuat pipi Kalila memerah menatap kearah Jarrel.

"Doain aja ya tan, Jarrel lagi berusaha" jawab Jarrel membuat yang lain terkejut, terutama Kalila.

Tiana diam sejenak kemudian tak lama tersenyum, tangannya bergerak mengusap pundak Jarrel.

"Tante pasti doakan yang terbaik buat kalian semua, kalian semua sudah seperti anak anak tante sendiri" ucap Tiana tersenyum menatap keduanya.

"Siapa nama kamu?" Tanya Tiana pada Kalila.

"K-Kalila.." jawab Kalila gugup.

"Kalila, Jarrel anak yang baik jadi tante harap kamu bisa bersama Jarrel. Baru kali ini tante lihat Jarrel begitu kelihatan tulus dan cinta sama seorang perempuan" jelas Tiana.

Kalila diam.

"Saya mau, tapi sepertinya ngga mungkin.." ucap Kalila pelan sembari tersenyum tipis.

"Kenapa?" Tanya Tiana.

"Karna dunia saya dan Jarrel berbeda. Jarrel seorang anak dari pemilik perusahaan terbesar mana pantas bersama saya yang hanya seorang perempuan yatim piatu dan tidak berada" Kalila terkekeh kecil.

Us and DifferencesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang