9.

172 15 0
                                    

Jarrel dan Kalila tiba disebuah mall milik keluarga Sebasta, mall milik keluarganya. Jarrel menarik Kalila berkeliling untuk mencarikan pakaian yang akan Kalila kenakan di acara Melody.

"Ayo kesini" ujar Jarrel yang masih menggenggam tangan Kalila.

Jarrel memilih milih dress yang cocok dikenakan oleh Kalila, arah matanya tiba tiba berhenti pada sebuah dress satin panjang berwarna biru terang.

"Coba pake, terus tambah dengan perhiasannya juga tas yang disana" ucap Jarrel menyerahkannya pada Kalila juga menunjuk sebuah tas kecil dan juga perhiasan yang senada dengan pakaiannya.

"Tapi.. saya ga bisa pake nya.." Kalila menunduk, Jarrel menghela nafas kemudian menoleh kearah penjaga toko.

"Bantu dia" titah Jarrel, penjaga toko itu mengangguk kemudian mengantar Kalila menunju ruang ganti setelah mengambil tas dan juga perhiasannya.

"Mari saya bantu" ucap si panjaga toko.

Kalila mengangguk canggung, sekitar 15 menit Kalila keluar dari ruang ganti. Ia berjalan dengan sedikit tak nyaman karna dress yang ia kenakan agak terbuka berbeda dengan Jarrel sedikit tertegun menatap penampilan Kalila yang berbeda tapi ia segera menggelengkan kepalanya agar tersadar.

"Bagus, saya ambil yang ini dan.." Jarrel menunduk menatap kaki Kalila. "Tolong carikan juga sepatu heels yang tidak terlalu tinggi tapi juga tidak terlalu pendek" sambungnya, penjaga toko mengangguk sembari tersenyum kemudian berlalu untuk mencarikan heels untuk Kalila.

"Ini.. apa ga terlalu kebuka?" Tanya Kalila yang terus membetulkan posisi pakaiannya.

"Ngga" jawab Jarrel jelas.

"Tuan, bagaimana dengan yang ini?" Penjaga toko tersebut kemudian kembali membawakan sepasang heels berwarna putih dengan glitter diatas talinya.

"Bagus, coba pake" ucap Jarrel, Kalila mencebik sebal ia tak suka menggunakan sepatu heels seperti ini.

Penjaga toko memakaikan heels tersebut pada kaki Kalila, setelah keduanya terpasang Kalila bangkit kembali menunggu respon Jarrel.

"Oke, saya ambil semuanya" Jarrel mengeluarkan sebuah kartu berwarna hitam pada panjaga toko, dengan raut senang penjaga toko itu mengangguk sembari meraih kartu tersebut.

"Tunggu sebentar" Jarrel berjalan sedikit menjauh kemudian mengeluarkan ponselnya guna menelpon seseorang.

"Suruh hair stylist sama MUA ke mall Sebasta, di toko xxx" ujar Jarrel pada orang disebrang telpon, kemudian telpon tersebut ia tutup dan kembali menghampiri Kalila.

"Saya cocok pake baju kaya gini?" Tanya Kalila menatap Jarrel.

"Sebenernya ngga, dress nya cantik jadi ga terlalu buruk" ucap Jarrel, ia sebenarnya berbohong karna sebenarnya Kalila sangat cantik tapi ia gengsi mengatakannya.

Kalila mencebik sebal kemudian membuang wajahnya kesembarang arah, berbeda dengan Jarrel yang melihat hal itu diam diam tersenyum.

"Tuan, ini kartunya" penjaga toko tersebut kembali dan menyerahkan kembali kartu milik Jarrel.

Beberapa menit kemudian datang seseorang yang Jarrel suruh, seorang hair stylist dan MUA.

"Bikin dia jadi cantik" titah Jarrel, mereka mengangguk dan menyuruh Kalila untuk duduk.

Jarrel duduk dibelakang Kalila, melihat bagaimana gadis itu di dandani. Sekitar 30 menit akhirnya Kalila selesai di dandani.

"Sudah selesai tuan" ucap mereka.

Jarrel menoleh menatap Kalila, gadis itu tampak malu karna tidak percaya diri. Jarrel berdehem guna menetralisir detak jantungnya melihat penampilan Kalila yang tidak biasa.

Us and DifferencesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang