Michelle berada dikamarnya, duduk diatas kasur sembari memeluk kedua lututnya. Dirumahnya saat ini hanya ada dirinya dan beberapa pembantu.
Michelle menatap lurus kedepan dengan datar, ia bingung harus senang atau sedih karna tau jika Nathan sudah berpindah hati tapi bukan padanya melainkan Kalila.
"Ternyata orang lama belum tentu jadi pemenangnya, gue seneng kak Nathan perlahan bisa mulai hilangin perasaannya ke Melody. Tapi kenapa harus berpaling ke Kalila?"
"Apa Kalila juga punya perasaan yang sama kaya kak Nathan?.. kalau emang iya, gue ngga bisa lakuin apapun lagi, gue mau cepet cepet hilangin perasaan gue ke kak Nathan.. gue udah ga kuat nahan rasa cemburu terus menerus kaya gini"
Michelle menenggelamkan wajahnya, mulai mengingat ingat memorinya bersama Nathan saat laki laki itu yang terus menjaganya saat dirinya berada dirumah sakit.
Dari sekian banyaknya orang, hanya Nathan yang bisa mengambil hatinya, hanya Nathan yang mengerti dirinya. Bahkan orang tuanya juga Harvey sama sekali tidak mengerti tentang perasaannya.
Michelle pernah membenci kedua orang tuanya karna pekerjaan mereka, karna pekerjaan itulah yang membuat Michelle dirundung oleh teman temannya saat SD.
"andai kak Nathan ngga pernah ketemu gue dari dulu dan kita baru ketemu sekarang, apa kak Nathan akan anggap gue sebagai seorang perempuan dewasa dan bukan adik? Apa kak Nathan bakal suka sama gue?"
Semua pertanyaan terus bermunculan dikepala Michelle, ia juga tidak mau terus terusan bergantung pada Nathan tapi perasaannya lah yang membuat dirinya jadi semakin ingin bergantung pada Nathan.
—
"kal, gue liat liat lo sekarang mulai deket sama kak Jarrel.. pacaran lo ya?" Tanya Nazeea tiba tiba.
Kalila tentu terkejut mendengar ucapan Nazeea barusan, wajahnya pun memerah.
"ngga, ngaco lo ah" jawab Kalila sembari terkekeh untuk menutupi wajahnya yang agak memerah.
Nazeea hanya tersenyum simpul, sembari mengangguk angguk melihat Kalila hingga seorang guru masuk membuat para siswa langsung duduk dikursi mereka masing masing.
"semuanya, hari ini kita pulang cepat ya! akan ada rapat guru jadi kalian silahkan bersiap untuk pulang, bapak permisi dulu" ucap guru tersebut.
setelah pengumuman itu tentu para siswa siswi berteriak girang karna pulang lebih awal, Nazeea dan Kalila dengan segera mengemasi barang-barang mereka kedalam tas.
"gue tiba tiba khawatir sama Michelle, ze" ucap Kalila tiba tiba, Nazeea pun menoleh.
"khawatir kenapa?" Tanyanya.
"lo belum tau ya? kalau Michelle suka sama kak Nathan"
Mata Nazeea membulat sempurna karna tak percaya, tapi melihat ekspresi serius Kalila membuatnya mau tak mau percaya.
"Kaget ya? Gue awalnya ngga terlalu kaget sih, dari awal gue liat tingkah Michelle ke kak Nathan aja keliatan kok" kekeh Kalila.
Nazeea mengangguk anggukkan kepalanya, kemudian setelah itu mengajak Kalila untuk pergi, tetapi sebelum mereka keluar dari kelas Kalila melirik ke papan tulis.
Ada nama nama kelompok untuk tugas, keberuntungan Kalila satu kelompok dengan Nazeea dan Michelle.
—
"Michie, mami pulang" Tiana, itulah nama wanita yang menyebut dirinya 'mami'.
Michelle berlari menuruni tangga, kemudian memeluk Tiana dengan erat, Tiana yang dipeluk dengan tiba tiba tentu terkejut tak lama ikut memeluk putrinya dengan sayang.

KAMU SEDANG MEMBACA
Us and Differences
Roman d'amourJenrina / Bluesy Kalila seorang gadis yang terpaksa harus pergi ke Jakarta untuk mencari sahabat ibunya untuk meminta bantuan seperti surat yang ibunya tinggalkan sebelum meninggal, dengan sisa uang tabungan ibunya Kalila dengan berat hati pergi ke...