MED 34 - KAPAN BERAKHIR? ✓

8 3 0
                                    

🤩HAI HAI SEMUAA🤩
LOVE Y'ALL GUYS

THANK U SOOOOO MUCH YANG SUDAH MAU BACA MY ENEMY, DEAN! SAMPAI PART 34

I HOPE Y'ALL ENJOY IT

🎉🎉HAPPY READING!!!!!!!🎉🎉

❔❔❔

"Tha, masih marah, ya?" Dara menepuk bahu Thalia perlahan, berusaha menyadarkan sang empu yang tengah sibuk bermain ponsel. Namun, Thalia sama sekali tidak menoleh. Jangankan menoleh, melirik saja dia tidak. Lagi-lagi Dara diabaikan.

Ini sudah menginjak hari ketiga Dara dijauhi oleh Thalia dan teman sekelasnya. Sudah ribuan kata maaf ia ucapkan, tapi tak ada satu pun di antara mereka yang menggubris permintaan maafnya. Dara hanya bisa menunduk berputus asa dengan harapan yang tak kunjung terwujudkan.

Presentase kemungkinan untuk dimaafkan mungkin hanya sebesar 0,0000001%.

Ya, hampir tidak mungkin.

Tetapi, itu tidak menyurutkan semangat Dara untuk membujuk Thalia. Ia sudah berjanji pada diri sendiri untuk tidak menyerah sampai ia berhasil meluluhkan dinding es di hati Thalia. Ia yakin, suatu saat Thalia pasti mau memaafkannya.

"Maafin gue, Tha." Dara menyodorkan gantungan kunci beruang yang dua hari lalu pernah ia berikan pada Thalia. "Ini gantungan kunci udah bulukan di tangan gue. Lo nggak mau nerima?"

"Ck!" Thalia berdecak sebal kemudian berdiri. Ia berlalu meninggalkan Dara duduk sendirian. Dara tersenyum kecut. Iris cokelat Dara menatap sendu gantungan kunci di tangannya. Kali ini pandangannya beralih menatap sebuah ponsel yang bergetar di meja, menampilkan notifikasi chat dari sebuah grup WhatsApp.

Dara membaca singkat notifikasi dari ponsel Thalia. Tak sengaja, ia membaca nama grup chat WhatsApp tersebut.

'XI IPA 3 NEW'

Kening Dara berkerut. Sejak kapan nama grup kelas mereka diganti? Bukankah nama grup kelas Dara adalah 'XI IPA 3 ANAK BU VANII'?

"Gak menghargai privasi orang banget ya lo?" Suara itu berhasil membuat Dara terkejut bukan main. Thalia memergoki Dara yang tengah membaca notifikasi di ponselnya. Dara meneguk ludah, panik setengah mati. "S-Sorry, Tha. Gue gak sengaja-"

"Gak sopan!" Thalia mengambil kasar ponselnya yang terletak di meja. Ia pergi ke luar kelas, menghampiri Adelle yang tengah menunggu di lawang pintu. Adelle menautkan kedua alisnya bingung. "Kenapa lo?"

"Gila! Jantung gue hampir berhenti detak."

❔❔❔

Dara tertegun melihat punggung Thalia yang semakin menjauh dari pandangannya. Ia meneguk saliva susah payah, merasa bersalah telah membuka privasi orang lain. Ia berpikir, Thalia pasti akan bertambah membencinya.

"Ah, sial! Bego banget sih gue!" rutuknya geram.

Dara mengeluarkan ponsel, hendak mengecek nama grup chat kelasnya.

Ia membuka aplikasi WhatsApp kemudian mencari grup chat kelas.

'XI IPA 3 ANAK BU VANII'

Dara tercenung, membaca nama grup chat tersebut dengan saksama, memastikan ia tidak salah melihat. Namun, berapa kali mencari pun ia tidak menemukan grup kelas yang lain. Hanya ada satu grup chat kelas yang ia masuki dan nama grup itu masih sama persis tak ada perubahan sama sekali.

My Enemy, Dean!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang