INDEKOS : Chapter 21

336 30 2
                                    

🔞🔞🔞 Full

Chan melihat lubang Minho yang semakin basah sampai menetes keluar. Perlahan dirinya mendekat mengeluarkan apel itu. Minho hanya melihat bagaimana seksinya Chan saat cemburu melihat apel itu di lubang kesukaannya.

"Kau yang membuat ku keras, aku akan menghukum mu" ucap Chan menatap wajah si manis nakalnya. Akhir-akhir ini Minho sangat nakal, dia terus menggoda Chan.

"Ughhh ahh ahhh ahhh" desah Minho saat Chan mendorong penis tegangnya masuk dalam sekali gentakan. Minho mendesah dengan meremas lubang Chan dalam dirinya hingga Chan merasa gila.

"Lakukan jika kau bisa" tantangan Minho membuat Chan menjadi liar. Dirinya kini memegang pinggang ramping si manis untuk menggetakan pinggulnya. Minho sontak menutup mulut saat titik sensitifnya ditojok oleh ujung penis Chan.

"Ahh jangan ditahan, hanya kita di sini" kata Chan menepis tangan Minho. Desahan itu seperti lagi di kepalanya yang mengiringi kegiatan panas mereka. Minho menggeliar penuh nikmat. Tubuhnya panas seperti terus ingin digagahi.

"Hah hah ahh kenapa sangat nikmat ahh" desah Chan dengan hentakan kuat. Minho bergetar hebat, refleks tubuhnya memeluk Chan dengan sangat erat. Chan mengalungkan kedua kaki Minho ke pinggangnya melanjutkan gerakan erotis kesukaan Minho.

"Chan ahh lebih dalam ahh" desah Minho gila. Semua yang Chan selalu terasa nikmat olehnya. Tak membutuhkan waktu lama keduanya kini sudah klimaks. Minho merasa cairan Chan mengembung di perut nya kini.

Tubuh Minho dilepaskan oleh Chan. Bibir tebal Chan menyentuh bibir si manis, melumatnya intens untuk menuangkan rasa cinta mereka. Suara kecapan terdengar beraturan. Minho tak bisa tahan. Dia ingin terus merasakan ini.

Ronde kedua dilakukan, kini Minho berpegangan pada pohon apel di depannya sedangkan Chan memeluk dirinya dari belakang sembari menggerakan pinggulnya. Mulut Minho menganga, liurnya pun juga menetes karena saking panas dan nikmat kegiatan mereka.

"Ah aku sudah keluar sangat banyak" desah Chan saat dia sudah entah betapa kali keluar. Minho pun tak peduli, dia tak ingin lepas pokoknya. Selagi bersama Chan dia akan melakukan semuanya.

"Anghhh" kaki Minho sampai tidak nampak saat Chan menggenjotnya mulai dalam dan keras. Muncratan hangat itu terasa lagi, Minho terengah-engah dengan tubuh lemah. Mereka bekerja keras sangat baik.

"Sepertinya cukup, maaf Minho aku kehilangan kendali" kata Chan melepaskan penisnya. Minho tersenyum mengangguk, dia suka menjadi tempat penyaluran nafsu kekasihnya. Dia merasa spesial sekarang.

"Kau baik-baik saja kan?" Tanya Chan memeriksa keadaan Minho. Pria manis itu perlahan menaikan celananya sambil tersenyum pada Chan. Senyuman semanis mungkin untuk melelehkan hari sang kekasih.

"Aku suka saat beradu nikmat dengan mu, aku senang bisa membantu mu Chan seperti yang kau katakan tadi" kata Minho memeluk Chan manja. Chan berdebar karena pria ini.

Hujan deras membuat semua orang diam di rumah termasuk Chan dan Minho. Padahal keduanya berencana pulang ke indekos hari ini. Dingin, tubuh si manis mulai dingin karena belum bisa menyesuaikan dengan keadaan.

"Sepertinya kita harus tinggal dulu di sini Minho sampai hujan reda, jika hujan seperti ini tak akan ada bis yang datang" katanya. Minho mengangguk selagi bersama Chan dia akan baik-baik saja.

Keduanya kini berciuman menikmati hujan yang turun. Ciuman intens yang berubah menjadi lumayan penuh gairah seksual.

Minho meremas tangan Chan, dia meneguk salivanya kemudian membawa Chan ke kasur itu. Si manis menutup sekat agar tak ada yang bisa mendengar suara mereka bercinta.

"Ayo lanjutkan Chan, aku butuh kehangatan" kata Minho menyuduk ke pelukan Chan. Chan pun merasa panas karena kini Minho menunduk membuka celana Chan mengeluarkan kejantanan miliknya.

"Hmmm hmmm cup cup" Minho mengulum benda itu dan menciumnya yang rakus. Di saat mendapatkan hal itu mana bisa dirinya menolak. Kini Minho seperti anak kecil yang mendapatkan permen dari ibunya. Tubuhnya tengkungkap menyamping dengan kepala di selangkangan Chan.

Sembari menikmati, dia seperti memberikan sebuah kode untuk kekasihnya. Pria manis itu menunggingkan pantatnya perlahan. Chan tersenyum melihat itu,  kenapa Minho bisa sebinal ini sekarang. Ke mana Minho polos yang awalnya dia kenal.

Celana trening itu Chan turunkan perlahan, bantalan bokong Minho ditepuk beberapa kali hingga tubuh sang empu tergoyang. Kedua jari Chan kini masuk untuk mempermainkan pria manis ini.

"Nghhh nghhh hmmm" Minho mendesal sambil aktif mengulum milik Chan dengan kedua tangannya. Sangat nikmat, ini benar-benar seperti tak bisa dihentikan olehnya.

Sperma itu menetes dari mulut Minho, pria manis itu meneguknya rakus dengan tersenyum melihat Chan. Dirinya kini melepaskan penis Chan dan duduk di pangkuan Chan.

"Ayo Chan desak lagi lubang ku dengan penis mu, entah kapan kita akan bisa bermain dengan puas seperti ini" katanya sembari mengsuap perut berotot Chan. Pria itu mencium wajah Chan berulangkali hingga sang empu tertawa geli.

Diangkat sedikit tubuh Minho, penis Chan diarahkan ke lubang yang bengkak dan berwarna merah muda itu. Minho tersentak mendapatkan penis Chan yang masuk sempurna mencuat di perutnya.

"Kau buncit sayang" bisik Chan sembari menyentuh bagian di bawah pusar Minho berulangkali hingga Minho menggeliat tak nyaman.

"Kekasihku sangat tampan" kata Chan dengan mata sayu berkaca-kaca. Ini sangat seksi menurut Chan. Apalagi saat mulut Minho menganga mendesah karena dirinya.

"Ughh ughhh nghmmm hmmm nghhh" Minho mendesah nikmat menghetakan pinggulnya menggesek bagian usus besarnya dengan penis Chan.

Kini dirinya yang mengambil alih permainan mereka. Sedangkan Chan hanya duduk di depannya menikmati tiap goyangan pinggul Minho. Minho tak pernah bermain sesemangat ini. Banyak orang yang sudah menggauli dirinya tapi saat Chan dia merasa berbeda dan nyaman. Seperti tak ada yang membatasi dirinya berekspresi.

"Ughhh ahh ahh ahh" Minho tak bisa berhenti menggoyangkan pinggulnya. Penis Chan besar dan ketat memeluk dirinya dengan baik. Minho tak ingin dirinya kosong dan menyedihkan.

"Minho.. minho cukup" kata Chan yang melihat Minho tiba-tiba menangis. Tubuh kekar itu kini memeluk dirinya menghentikan pergerakan Minho. Kenapa dia menangis? Kenapa Minho bisa selemah ini karena seorang pria?

Apa secinta itu dia dengan Chan? Rasa takut selalu muncul dalam dirinya. Banyak pertanyaan juga muncul di kepalanya. Bagaimana nasibnya jika pria ini meninggalkan Minho?

Apa Chan akan membencinya? Apa dia akan meninggalkan Minho jika dia tahu bahwa Minho adalah seorang jalang yang sering tidur dengan banyak pria?

"Kenapa Minho kenapa?" Tanya Chan melepaskan penisnya perlahan. Minho mengeleng, tangisan serdu yang menyedihkan. Isakan lembut terdengar beriringan. Hatinya tak kuat jika Chan akan pergi darinya.

"Aku mencintai mu Chan" katanya mengungkapkan, dia akan selalu mengungkapkannya selagi bisa.








TBC

Jangan lupa vote dan komen ya

INDEKOS [Banginho] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang