INDEKOS : Chapter 12

366 37 7
                                    

Karena mendapatkan bagian untuk melakukan investogasi jadi Chan kini pulang kembali ke rumah untuk istirahat. Pekerjaannya akan dilakukan di malam hari jadi siangnya Chan punya waktu luang untuk istirahat.

Suara senandung itu terdengar saat dirinya kini masuk ke pekarangan rumah. Suara lembut dan familiar milik sang pemilik rumah. Chan tersenyum, seperti kakinya mencari orang itu. Sesosok pria manis kini menjongkok di depan tanaman bunganya. Dirinya sibuk mencabut rerumputan yang mengganggu taman indahnya.

Pakaiannya seperti biasa, dari belakang Chan jelas melihat punggung indahnya yang bercahaya karena sinar mentari. Di kepala Minho tertutup oleh sebuah topi lebar dan lucu.

 Di kepala Minho tertutup oleh sebuah topi lebar dan lucu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Topi yang ini ya ges



Senandung dirinya berhenti saat mendengar langkah kaki pria yang mendekat ke arah dirinya. Aroma parfum maskulin itu membuat Minho lemah. Sembari tersenyum dirinya agak menoleh.

"Kau sudah pulang?" Tanya Minho terkejut. Pria manis itu langsung bangun dan berdiri di hadapan Chan. Chan menelan ludah melihat Minho, seperti biasa fokus Chan ke pakaian seksi yang menutupi sebagian tubuh Minho.

 Chan menelan ludah melihat Minho, seperti biasa fokus Chan ke pakaian seksi yang menutupi sebagian tubuh Minho

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Ya aku punya tugas baru, jadi pekerjaan ku dilakukan pada malam hari" jelas Chan dengan canggung. Minho tersenyum pelan, kedua tangannya kini masih kotor. Tapi seperti cuaca panas sekarang.

"Kau berkeringat" kata Chan menatap tubuh Minho yang berkeringat.

"Panas sekali, ayo duduk sebentar kita minum limun" ucap si manis berjalan. Chan tak bisa menolak, kini pria itu mengekor di belakang sang pemilik rumah yang seksi.

"Ahh ahh ahh" Minho terengah-engah kepanasan sembari mengipasi tubuhnya yang penuh keringat. Di depannya ada Chan yang menatap dirinya lekat.

"Minho kemarin aku tidak sempat untuk mengobrol dengan mu, apa kau sudah sembuh?" Tanya Chan gugup. Minho perlahan menoleh dengan senyuman manis. Semanis madu yang memabukan.

INDEKOS [Banginho] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang