INDEKOS : Chapter 14

389 33 19
                                    

🔞🔞🔞🙏 full

Minho seperti gila rasanya saat tangan kekar itu mengusap perutnya berulangkali. Kupu-kupu itu seperti berterbangan di dalam perut Minho. Lenguhan terus keluar dari bibirnya apalagi saat tangan itu menyusuk ke dada memainkan puting si manis.

"Nghhh nghhh " Minho yang memang orang yang sensitif langsung keluar saat Chan menyentuh putingnya dengan lembut. Perlahan pakaian atas Minho dilepaskan oleh sang dominan hingga tubuh Minho terlihat jelas.

"Minho kau cantik sekali" kata Chan menatap bagian atas Minho yang mempesona tanpa apapun. Minho mengarahkan dadanya pada Chan. Bibir tebal Chan mendekat menghisap area sensitif kedua dalam tubuhnya. Isapannya lembut dan candu. Tak seperti perlakuan orang lain padanya.

Bibir Chan mencium seluruh dada Chan sampai di perut langsung yang paling dia suka. Lidahnya kini masuk ke pusar Minho bermain di sana hingga membuat sang empu melengguh nikmat.

Tubuh Minho kini direbahkan kembali ke ranjang. Jeans yang masih setengahnya melekat di kaki dilepaskan hingga kaki tenjangnya terekspos sempurna.

Tak seperti biasanya, Minho agak malu saat menatap bagian tubuh dirinya. Perlahan dia merapatkan kedua kakinya untuk menutupi lubang surga di bawah sana.

 Perlahan dia merapatkan kedua kakinya untuk menutupi lubang surga di bawah sana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Chan yang sudah sesak melepaskan seluruh pakaiannya. Minho terpaku dan terpesona. Tubuh Chan sama gagahnya dengan dirinya. Wajah tampan dan mempesona itu membuat Minho selalu mabuk kepayang.

"Ahh" pria itu merasa lega saat dirinya mengeluarkan sang pendekar dari celana pendek yang menahannya. Minho meneguk lidahnya, kenapa benda begitu besar. Seperti dugaan Minho milik Chan besar dan berurat. Apa dia akan bisa masuk?

Perut Minho merasa geli merasakan beda besar itu masuk. Seperti tidak sabar, kini tubuh Chan naik ke atas Minho. Meraba tiap inci wajah manis yang selalu ada di dalam pikirannya.

"Apa aku boleh lanjutkan?" Sempatnya dia akan meminta persetujuan dari si manis. Minho mengangguk kembali mencium Chan. Tubuh mereka kini saling melekat, saat berciuman Minho memberanikan dirinya melingkarkan kedua kakinya di pinggang Chan.

Kedua kaki Minho ditahan oleh Chan sembari mereka berciuman. Tangan Chan kini mereba kedua paha Minho berhenti sampai di ujung bokong sintal si manis.

"Nghhh nghhh" Minho melengguh di tengah ciuman instens mereka. Desahan itu dia rasakan saat Chan meremas bokongnya dengan lembut dan seksual. Jemari hangat milik Chan kini menyusuk ke lubang Minho untuk masuk.

"Nghhhh nghhhh" Minho memejamkan matanya saat merasakan dua jari besar Chan masuk untuk melonggarkan lubang Minho. Semuanya dilakukan dengan tanpa terasa nyeri, tiap inci gerakan Chan membawa kenikmatan dalam tubuh Minho. Tak ada cacat sedikit pun.

"Di sana Chan nghh" desah Minho memeluk erat Chan saat mendapatkan titik kesukaan miliknya. Chan tersenyum menekan tempat itu berulangkali hingga membuat Minho gelisah di pelukannya.

"Rasanya aneh nnghhh jangan tekan" ucap Minho sembari menatap kata elang milik Chan. Mata Minho berkaca-kaca, membuat dirinya sangat bercahaya.

"Baiklah" katanya menurut. Chan menahan pinggang Minho dengan satu tangannya dan tangan lainnya memegang penis besar itu untuk menerobos masuk.

"Ughhh ahhh ahhh ahhh" Minho terengah-engah saat Chan mendorong miliknya masuk, rasanya sangat sesak dan aneh. Saking besarnya benda itu seperti susah dimasukan.

"Astaga ahh" desah Chan melihat tengah miliknya yang tak bisa dimasukan. Dia jadi merasa malu dengan Minho.

"Chan nghhh ayo dorong lagi" kata Minho minta segera diisi. Chan melihat lubang Minho yang mengkilat tak bisa dipaksa lagi.

"Tunggu" ucap Chan melepaskannya, Minho langsung kecewa. Kini tubuh Chan berbaring di samping Minho. Dirinya melakukan dari samping untuk melonggarkan lubang Minho dengan jarinya. Minho meremas seprei. Rasanya dia ingin keluar, Chan sangat membuat dia candu.

"Nghhh maaf Chan" kata Minho terengah-engah menatap perutnya basah karena sperma dirinya sendiri. Chan tak menjawab, dia kini sangat menikmati kegiatannya.

"Aku akan masuk" ucap Chan kembali bangkit di atas Minho. Pria itu memegang erang pinggang Minho sembari membawa penisnya yang seperti bertambah besar.

"Nghhh ahhh ahhh" desah Minho saat benda itu menerobos masuk. Chan sebisanya mungkin agar tidak membuat Minho sakit. Tapi seperti memang tidak ada kemajuan.

"Sampai di sini saja ahh" kata Chan kecewa. Minho menggeleng, kini dia memegang wajah lalu menciumnya kembali. Bokong Minho berusaha dia turunkan agar Chan bisa masuk lebih dalam.

"Chan ayo jangan takut, ahh aku akan baik-baik saja" kata Minho meyakinkan pria itu. Chan menelan ludah, dia pun juga sangat menginginkan Minho. Perlahan kembali dia melumat bibir Minho sembari menghentakan bokongnya.

Minho terbelakak merasakan sodokan itu, perlahan dia menatap ke bawah, masih ada sepertiga belum masuk. Di posisi ini saja dia sudah merasa sangat penuh apalagi semuanya dimasukan ke dalam.

"Sedikit lagi Chan ahh" desah Minho kini memeluk tubuh Chan dengan erat. Minho kembali tersentak saat milik Chan sedikit demi sedikit menyesak di dalam perutnya.

Pria itu agak mengeluarkannya sedikit lalu menghentakannya lagi, nyaris sempurna. Minho merasa perutnya penuh, hangat dan sesak. Tiap dorongan Chan sangat lembut membuat Chan merasakan tiap pergerakannya.

"Ughhh ahhh Chan lagi ahhh nikmat" kata Minho menatap wajah erotis Chan. Chan tak pernah merasa sesemangat ini. Perlahan dia membawa tubuh Minho ke pangkuannya.

Menggenjot tiap saat dengan kecepatan sedang. Suara desahan Minho terdengar merdu sekali, apalagi saat memanggil nama Chan dengan penuh nikmat.

"Minho aku menyukai mu" kata Chan sembari menatap wajah di atasnya. Minho berkaca-kaca kini dirinya memegang wajah Chan dan menciumnya kembali. Ciuman penuh cinta yang memabukan. Walaupun setengah sadar Chan merasakan detak jantung mereka yang kian beradu.

Pinggul Chan terus menggenjot, lubang itu kini seperti mulai mengenali milik Chan. Dia melahap penis Chan dengan sangat baik. Cairan sperma itu kini Minho rasakan di dalam tubuhnya. Puas dia sangat puas.

Chan seperti lelah, dia memeluk Minho dengan terengah-engah dan akan melepaskan penisnya.

"Jangan Chan nghhh jangan lepaskan, aku masih ingin kau memeluk ku" katanya. Chan melepaskan penisnya begitu juga dengan Minho. Pria itu membaringkan tubuh Minho menghadap ke atas. Sedangkan pria itu kini ada di sampingnya seperti posisi saat dia melonggarkan lubang Minho.

"Boleh aku lakukan lagi?" Tanya Chan dengan mengusap paha lembut Minho lalu menaikannya perlahan. Minho menatap wajah di sampingnya dengan anggukan kecil. Chan kembali masuk membuat tubuh Minho melengguh.

Suara gesekan kulit terdengar saat dirinya bergerak mengeluarkan dan memasukannya dengan cepat. Ini begitu nikmat, sungguh sulit dijelaskan. Bibir tebal Chan kini mendekat dan mencium bibir Minho dengan lembut menyalurkan seluruh perasaan cintanya untuk yang tercinta.












TBC

Jangan lupa vote dan komen ya

INDEKOS [Banginho] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang