11. sebelas ♡₊˚ 🦢・₊✧

70 8 0
                                    

🥨𝓗𝓪𝓹𝓹𝔂 𝓡𝓮𝓪𝓭𝓲𝓷𝓰!🥨

Hari ini Nadya benar-benar tidak mood, moodnya menurun sejak tadi pagi.

Sedari tadi ia hanya bermain dengan ponselnya saja. Scroll tiktok, jika relate dengan keadaan nya sekarang langsung di post ulang.

Sampai satu video masuk kedalam berandanya. Di dalam vidio tersebut, membagikan informasi yang membuatnya agak sedikit marah.

Nadya membaca komentar yang ada di video tersebut. Sakit, itu yang ia rasakan.

"Apa sih komen nya engga banget," monolognya sambil terus membaca komentar yang ada.

Nadya melempar ponselnya, ke sembarang arah. Kesal itu yang ada di dalam dirinya sekarang.

Tok.. Tok..

"Dek, kakak masuk ya?" tak ada jawaban dari dalam.

Mahen mencoba untuk mengetuk pintunya lagi, tapi sama sekali tidak ada jawaban dari dalam kamar.

"Kakak dobrak ya?"

Setelah berucap seperti itu, baru Nadya membukakan pintunya.

"Makan siang dulu," Nadya menggeleng, lalu kembali menutup pintunya.

"Pasti moodnya lagi ga baik-baik aja tu anak," ucap Mahen lalu masuk begitu saja kedalam kamar Nadya.

"Kamu kenapa? Cemberut aja daritadi? Ada apa? Ada yang salah?"

Nadya menggeleng, "gapapa, Kak." setelah berucap itu, Nadya memeluk Mahen dengan menenggelamkan wajahnya.

"Kenapa? Kamu tu kalau kayak gini moodnya pasti lagi ga baik-baik aja. Kenapa? Cerita coba. Kalau kamu ga cerita ya kakak ngga tau kamu kenapa."

Nadya mengambil ponselnya, lalu menunjukkan video yang tadi ia lihat di beranda tiktoknya.

"Nih, liat aja sendiri." Nadya menyodorkan ponselnya.

Mahen tau sekarang. Pasti karna video ini adik nya kesal.

Sebenernya bukan karena itu saja, ada hal lain yang membuat Nadya seperti ini.

"Hei, sini. Coba tatap mata mas." Nadya menurut.

"Dengerin. Mereka itu, paham tentang ini. Mereka hanya ikut-ikutan apa kata orang aja. Udah, jangan di masukin ke hati,"

"Yang pasti itu hanya omongan orang yang ngga benar aja,"

"Mereka salah kak, mereka udah anggap ini itu yang engga-engga,"

"Sini, mas jelasin,"

"Banyak yang mengira, pengajian kita ini salah. Bahkan di anggap sesat. Itu tidak benar, dek."

"Pengajian kita itu, lembaga dakwah islam indonesia atau yang bisa di sebut LDII. LDII itu menganut paham moderatisme Islam sebagai upaya untuk menjaga keseimbangan antara konteks agama dan realitas kehidupan."

"Dulu, LDII itu yayasan lembaga karyawan islam atau yakari."

"LDII sudah diri sejak tahun 1972 di Kediri."

Nadya tau sekarang asal muasal nya terdiri nya pengajiannya ini. Nadya paham, Nadya mengerti. Banyak yang salah paham dengan semua ini. Semuanya itu salah, tidak benar.

"Banyak yang bilang, kalau orang luar solat di masjid kita, setelah itu masjid di pel. Apa itu benar?"

Mahen menggeleng, "No, itu salah."

"Banyak yang salah paham untuk tentang ini,"

"Tidak, itu salah, dan tidak di mungkin. Karena masjid kita terletak di pedalaman atau yang bisa di sebut mungkin di pinggir jalan. Yang setiap orang bisa mampir ke sana, untuk solat."

HANA [HAIKAL & NADYA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang