12. duabelas ♡₊˚ 🦢・₊✧

57 5 0
                                    

🥨𝓗𝓪𝓹𝓹𝔂 𝓡𝓮𝓪𝓭𝓲𝓷𝓰!🥨

Sesuai janji Mahen tadi malam, ia akan mengajak Nadya jalan-jalan.

"Nadya buruan nanti keburu sore,"

"Iyaa,"

Padahal yang lama untuk bersiap-siap itu Mahen, bukan Nadya. Nadya sudah siap sejak lama.

Memang tidak mau di salahkan, padahal biasanya laki-laki yang selalu salah, tapi kenapa kali ini berbeda?

"Rapih banget, mau kemana?"

"Biasa Umma, memenuhi ke BM-an adik kecil ini," ucap Mahen mengacak kerudung Nadya yang sudah rapih.

Nadya memutar bola matanya malas, ia sudah berusaha semaksimal mungkin untuk merapihkan kerudungnya ini. Tapi kenapa dengan mudahnya Mahen merusak ketegakan kerudungnya itu.

"Jangan malam-malam pulang nya," perintah Umma kepada kedua anaknya.

"Siap laksanakan kanjeng ratu,"

"Mau nitip makanan apa, umma?" tawar Mahen. Sedang berbaik hati.

"Martabak," Mahen mengacungkan jempol.

****

Cuaca hari ini cukup baik. Tidak terlalu panas, juga tidak terlalu dingin.

Taman yang indah di temani dengan senja sore yang sangat indah. Nadya kagum akan keindahan Ciptaan-Nya.

Keduanya duduk di tepi danau sambil bersanda gurau, dan menikmati camilan yang di beli sebelumnya.

"Kalau di Korea, mungkin di sungai Han. Pengen banget kesana," ucap Nadya.

Karena itu adalah salah satu impian Nadya yang sampai sekarang belum terwujud.

"Semoga suatu saat bisa kesana, bawa keluarga kecil," itu yang ada di ucapan Nadya, tanpa sadar.

"Kenapa pengen kesana? Selain karna eunwoo," Dengan rasa penasaran, Mahen bertanya.

"Korea itu indah kak, aku mau lihat keindahan kota itu secara langsung,"

Mahen mengusap puncak kepala Nadya. "Semoga, bisa kesana ya, dek."

"Bareng ya?" Mahen tersenyum, "Doubel date. Kalau ada rezekinya, gausah nunggu doubel date juga engga apa-apa kak."

"Kita berdua atau bertiga aja nanti," dahi Mahen berkerut. "Bertiga? Sama siapa?" tanya Mahen binggung.

"Calon istri mu," katanya Nadya dengan kekehan renyahnya.

"Masih lama, belum juga skripsian. Buru-buru banget,"

"Ya 'kan bisa aja kak. Jodoh ga ada yang tau, dateng nya bisa kapan aja," ucap Nadya.

Benar, semua sudah ada yang mengatur. Semua sudah tertulis di lauhul mahfuzh. Bisa saja jodoh Mahen datang di saat akan melaksanakan skripsi.

Kita semua tidak ada yang tau.

We never no.

****

Ting!

Sebuah pesan singkat yang dikirim melalui WhatsApp. Entah, Nadya tidak tahu siapa si pengirim pesan ini.

 Entah, Nadya tidak tahu siapa si pengirim pesan ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
HANA [HAIKAL & NADYA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang