09. sembilan ♡₊˚ 🦢・₊✧

90 5 0
                                    

🥨𝓗𝓪𝓹𝓹𝔂 𝓡𝓮𝓪𝓭𝓲𝓷𝓰!🥨

Seminggu, Nadya menghabiskan waktunya seperti biasa.
Sudah menjadi rutinitas Nadya.

Minggu ini, Nadya di minta oleh kakek dan neneknya untuk menginap di sana selama tiga hari dua malam.

"Dek, nginep sini. Uti kangen."

"Iya, Uti. Nanti bilang Ayah dulu."

"Mas mu ndak bisa anter tah?"

"Ndak bis--"

Belum sempat Nadya melanjutkan ucapan nya. Mahen datang menghampiri Nadya dan duduk di samping Nadya.

"Bisa, Uti. Nanti Mahen usahakan,"

"Yowes, kalau jadi kabari Uti,"

"Nggih,"

"Assalamu'alaikum.."

"Wa'alaikumussalam.."

****

Siang menjelang sore, Nadya benar menginap di rumah Uti nya. Kebiasaan ini akan menjadi rutinitas nya sebulan sekali, jika memang ada waktu libur.

"Nindy kemana? Belum pulang sekolah?" tanya Nadya ketika selesai menyalimi punggung tangan Uti dan Mbah nya.

"Nindy belum pulang, paling bentar lagi sampe," jawab Uti.

Nindy Nafisya, sepupu Nadya. Merupakan anak kedua dari Om Fariz dan Tante Dilla yang merupakan Kakak dari Ayah Haris

Nindy memiliki Abang sama seperti Nadya. Hanya saja, umur Nadya dan Nindy yang berselisih dua tahun. Karena, Ayah Nadya yang memilih untuk menikah terlebih dulu. Yang artinya, Nadya lebih tua dari Nindy.

Sedari kecil, Nindy tinggal bersama Uti dan Mbah kakung. Orang tua Nindy berpisah sejak Nindy masih duduk di bangku sekolah dasar.

Masing-masing dari kedua orang tua Nindy, menikah lagi. Entah itu Papa kandung nya dan Mama kandung nya. Setelah beberapa bulan resmi berpisah.

Nindy memiliki, satu adik tiri dari Papa kandungnya dan tiga adik tiri dari Mama kandungnya. Masing-masing kedua orang tua nya sama-sama memiliki anak dari pasangan baru nya.

Nindy yang bandel selalu di bandingkan oleh Nadya. Nindy selalu iri dengan apa yang di miliki oleh Nadya, tak mau kalah dengan apa yang Nadya punya.

Nadya selalu di jadikan ratu oleh Mbah kakung, dengan apa yang di minta Nadya pasti di turuti. Berbeda dengan Nindy yang tidak pernah di ratu kan oleh Mbah kakung.

Tetapi Uti selalu berperilaku adil kepada kedua cucu perempuan nya. Dengan Uti, Nindy bisa mewujudkan apa yang ia inginkan. Walaupun Nindy dan Uti selalu berpatungan untuk mewujudkan apa yang Nindy mau.

"Assalamu'alaikum." ucap Nindy saat memasuki rumah.

"Wa'alaikumussalam." jawab semua orang yang berada di dalam rumah.

Nindy berjalan menuju kamarnya untuk bersiap mandi.

Saat membuka pintu kamar.......

"DOR!" Nadya mengagetkan Nindy dari balik pintu kamarnya.

"Astaghfirullahal'azim!" kejut Nindy yang menampar wajah Nadya.

"Kapan dateng? Sama siapa? Kok nggak ngabarin dulu kalo mau dateng."

"Kalo nanya tu satu-satu bisa ga?"

Sudah menjadi kebiasaan Nindy. Selalu menanyakan sesuatu hal selalu secara beruntun.

HANA [HAIKAL & NADYA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang