19. sembilanbelas ♡₊˚ 🦢・₊✧

21 2 0
                                    

🥨𝓗𝓪𝓹𝓹𝔂 𝓡𝓮𝓪𝓭𝓲𝓷𝓰!🥨

Tak terasa waktu berlalu sangat begitu cepat, itu tandanya ujian telah berakhir. Nadya telah menjawab dan menyelesaikan semua soal-soal yang ada dengan jujur.

Semoga hasilnya sesuai dengan harapan.

Aamiin..

Seperti janji yang sudah di rencanakan, setelah menyelesaikan ujian, Hanum dan Nadya akan melepas semua pikiran yang hinggap di pikiran nya. Dengan cara ini akan membuat semua yang ada di pikiran nya sedikit berkurang.

Hal ini memang sudah menjadi kebiasaan keduanya. Menyenangi diri sendiri itu tak ada salahnya, toh ini sebagai bentuk rasa terimakasih karena sudah berkerja keras untuk melewati hari yang cukup sulit.

Sebelum itu, Nadya melirik ke ruang sebelah, apakah Hanum masih ada atau ia pergi meninggalkan nya.

"Bangku nya udah kosong, apa udah turun ke bawah, ya." gumam Nadya kecil.

Nadya mencoba membuka ponsel nya, dan mulai mengabari Hanum.

Nadya mencoba membuka ponsel nya, dan mulai mengabari Hanum

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Berbagai cara sudah Nadya lakukan, tetapi hasilnya nihil. Tak ada jawaban dari sahabatnya itu.

"Hanum, lo kemana?"

Rasa cemas, khawatir, takut, Nadya rasakan semua. Perasaan nya campur aduk. Nadya mengigit bibirnya.

"Lo kenapa, Nad? Cemas banget, ada apa?" tanya salah satu teman kelasnya yang melihat raut wajahnya yang begitu cemas.

"Liat Hanum ngga ada di mana?" tanyanya

"Di kantin,"

"Serius? Tadi gue cari ngga ada,"

"Iya, lagi sama Nida,"

Nadya menghela napasnya lega, "makasih, ya," ujar Nadya lalu berlari menuju kantin.

"Hanum." panggil Nadya saat sudah melihat keberadaan Hanum.

Hanum melambaikan tangannya, lalu menyuruh Nadya untuk ikut bergabung.

"Lo kemana aja? Gue cariin lo dari tadi,"

"Gue dari tadi disini aja, ga kemana-mana kok. Iya, kan, Nid," Nida mengangguk mantap.

"Dari tadi gue di sini sama Hanum, nungguin lo," ujar Nida pada Nadya.

"Terus kenapa gue telpon ngga di angkat?"

Buru-buru Hanum mengecek handphonenya, dan memperlihatkan deretan giginya, "handphonenya gue silent, jadi ga kedengaran,"

"Kebiasaan,"

****

Setelah puas menghabiskan waktu di kantin dengan saling menukar cerita satu sama lain, seperti yang sudah di rencanakan oleh keduanya, Nadya dan Hanum akan pergi menghabiskan waktu bersama.

HANA [HAIKAL & NADYA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang