24. Rencana Jungkook

15 2 16
                                    

Jangan lupa sebelum baca ini puter lagu YAD - Vanna Rainelle (English Version) dulu. 😉

Happy reading!

🌜🌜🌜

Jimin berdiri. Netranya menatap Shierra tajam, hal itu tentu saja membuat Shierra ketakutan.

"Kamu habis dari mana?!" gertak Jimin. Laki-laki itu terlihat marah.

"A-aku ...  aku dari ...." Shierra tak melanjutkan jawabannya. Wanita itu menundukkan kepalanya.

Jimin menghampiri Shierra. "Bukannya aku udah minta kamu untuk tetap di rumah?"

Shierra diam. Wanita itu menangis. Jimin menghela napas panjang. Laki-laki itu menutup matanya, berusaha menetralkan emosinya.

"Ayo kita bicara," ucap Jimin pelan. Laki-laki itu menarik Shierra menuju kamarnya.

Sesampainya di sana. Keduanya mengambil duduk di sofa dan saling berhadapan. Jimin menatap Shierra yang terus menangis. Sebenarnya Jimin tidak tega, tapi rasa sakit hatinya sangat besar. Laki-laki itu juga sedang kacau akhir-akhir ini. Jimin sudah janji pada ayah Shierra untuk membicarakan apapun masalahnya dengan baik.

"Kamu kemana sayang?" tanya Jimin lembut.

Shierra tak menjawab. Wanita itu menundukkan kepalanya, tak berani menatap Jimin sama sekali.

Jimin menghela napas. "Oke, aku ganti pertanyaannya. Kemarin kamu ngambil cuti liburan selama dua Minggu? Kamu liburan kemana sayang? Sama siapa?"

Shierra masih diam ia tak berani menjawab.

"Ada yang ganggu kamu?" tanya Jimin lagi.

Shierra tetap diam, membuat Jimin kembali menghela napas. Laki-laki itu menutup matanya sebelum ia mengutarakan pertanyaan selanjutnya.

"Kamu cinta kan sama aku?" tanya Jimin.

Kali ini Shierra merespons dengan anggukan.

"Tapi kamu selingkuh sayang?" tanya Jimin lagi, hal itu tentu saja membuat hati Shierra semakin sakit. Wanita itu jujur tidak pernah ada niatan mengkhianati Jimin.

Jimin menahan air matanya. "Sayang, jujur sama aku. Apa kamu selingkuh dari aku?"

Shierra menggeleng pelan. Wanita itu sama sekali tak berani bersuara.

"Kamu selingkuh sama Jungkook, kan?" tanya Jimin, laki-laki itu sudah tidak kuat menahan air matanya. Jimin menangis sembari menutup wajahnya dengan tangannya.

Sungguh, Shierra ingin sekali mengatakan tidak. Namun, apa yang dialaminya memang seperti perselingkuhan. Wanita itu ingin sekali memeluk Jimin dan mengatakan padanya bahwa itu tidak benar. Tapi lidahnya sangat kelu. Akhirnya ia hanya bisa diam dan ikut menangis.

"Aku memang nggak bisa ngasih kamu keturunan sayang. Tapi tolong jangan khianati aku kaya gini," ucap Jimin lirih.

Setiap perkataan Jimin yang keluar, seolah seperti pedang yang tajam dan menusuk ke dalam jantungnya. Shierra benar-benar hancur. Ia yakin, Jimin pasti lebih hancur darinya.

"Aku mau keluar dulu sebentar. Kamu kalo mau tidur, tidur dulu aja," ucap Jimin, lalu ia pun mengambil kunci mobil dan keluar dari kamarnya.

Kini tinggal Shierra yang duduk sendirian sembari menangis di kamar itu. Ia sama sekali tidak tahu, kemana Jimin akan pergi. Ia juga tidak mampu untuk menahannya.

🌜🌜🌜

Jungkook kini berhadapan dengan Jimin di sebuah lapangan kosong. Keduanya saling tatap untuk beberapa saat hingga Jimin pun bicara.

Apple Sweet Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang