28. Kebenaran

16 3 8
                                    

Jimin berjalan mondar-mandir di depan ruangan. Laki-laki itu menunggu Shierra yang tengah cek up. Ia mengajukan tes DNA beberapa jam yang lalu. Lalu, tak lama kemudian, Taehyung dan Gyera datang menghampiri Jimin.

"Gimana?" tanya Taehyung penasaran.

"Dokter masih ngecek Shierra. Gue harap sih ada kabar baik," ucap Jimin.

Tak lama kemudian, seorang dokter keluar dari ruangan. "Dengan suaminya?"

Jimin mengangguk. "Iya benar, pak."

Shierra keluar dari ruangan. Lalu dokter itu kembali bicara. "Mohon untuk menunggu hasilnya ya pak. Tesnya akan selesai kurang lebih hasilnya keluar sekitar dua bulan."

Jimin, Taehyung dan Gyera terkejut. "Dua bulan, dokter? Lama banget? Nggak bisa dipercepat?" tanya Jimin.

"Saya akan usahakan untuk mempercepat hasilnya, pak. Jadi mohon untuk bersabar, ya," ucap Dokter tersebut.

Jimin mengangguk pelan. "Baik, pak."

Jimin menatap Shierra sembari membelai lembut surai hitam istrinya. "Aku harap hasilnya seperti yang kita harapkan," ucapnya.

Shierra mengangguk pelan. Jimin pun memeluknya. "Makasih udah bertahan sejauh ini," ucapnya.

"Bentar, lu kenapa harus tes DNA, dah?" tanya Taehyung penasaran.

Jimin melepaskan pelukannya. Laki-laki itu menatap Taehyung serius. "Gue jelasin, tapi kita cari tempat dulu buat ngobrol gimana?"

Taehyung mengangguk. "Boleh!"

Mereka pun membooking tempat yang tak jauh dari rumah sakit tersebut. Dan duduk di salah satu meja. Mereka sengaja memilih di lantai atas supaya bisa sekaligus melihat pemandangan jalanan di bawah sana. Setelah memesan dan makanan sampai. Mereka pun makan dulu sampai habis.

"Lo mau cerita apa?" tanya Taehyung.

"Kemarin gue, bang Hoseok sama bang Yoongi ngegrebek Jungkook ...." Jimin menjelaskan semua kronologi awal mereka melakukan itu sampai Jimin bertemu dengan rekan Hoseok yaitu Seungkwan yang memberitahukan tentang kabar mengenai suntikan itu.

"Anjir, parah banget! Jungkook mau bunuh kandungan Shierra?" tanya Gyera speechless.

Jimin mengangguk. "Iya, Gyer."

"Aneh banget, sih? Masa mau bunuh anaknya sendiri?" heran Taehyung.

"Nah, itu dia. Gue kepikiran soal itu Taehyung. Kenapa dia lakuin itu coba?" tanya Jimin.

"Gila tu orang," kesal Gyera.

"Gue juga udah coba cek kesehatan gue lagi ke dokter. Dan ternyata gue normal. Gue nggak mengalami infertilitas sama sekali. Jungkook berhasil bohongin gue, Taehyung," jelas Jimin.

"Wah ... fiks sih anak yang dikandungan Shierra itu anak lo, Jim," ucap Gyera yakin.

"Tapi, bukannya Jungkook udah lakuin hal itu ke lo ya, Ra? Bisa aja itu anaknya, kan?" tanya Taehyung. Laki-laki itu melirik Shierra yang sedari tadi diam saja.

Gyera menyenggol lengan Taehyung gemas. "Sayang, coba pake logika kamu, deh. Kalo emang bener anaknya Jungkook. Mana mungkin dia mau bunuh anaknya sendiri coba? Ditambah, Jimin ternyata dinyatakan normal, kan?" ucapnya.

"Bener juga, sih," ucap Taehyung sembari menganggukkan kepalanya.

"Kalo emang bener anak gue ...." Jimin menggenggam tangan Shierra. Keduanya saling tersenyum satu sama lain. "Gue bakalan jagain Shierra lebih ketat lagi," ucapnya.

Taehyung tersenyum sembari menepuk pelan lengan Jimin. "Bener Jimin, lu musti jagain dia sampai hari-H pokoknya," ucapnya.

Jimin mengangguk. Laki-laki itu kembali menatap Shierra sembari tersenyum. "Aku bakal jagain kamu bahkan kalau harus mengorbankan nyawaku sendiri. Mulai sekarang, kita harus fokus sama anak kita."

Apple Sweet Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang