Pernikahan adalah hal sakral yang dijalankan oleh setiap manusia. Kamu adalah kebahagiaanku dan alasanku untuk terus menjalani kehidupan bersamamu.
-----
Cerita ini memiliki rating 21+ jadi untuk pembaca dibawah 21 tahun harap untuk tidak membaca ce...
Lima bulan berlalu, hari yang sangat ditunggu yaitu hari di mana sebentar lagi Shierra akan bersalin. Untuk menyambut anak pertama mereka, Shierra dan Jimin mengadakan acara syukuran menuju bulan ke 9 hamilnya Shierra. Menuju hari-H lahiran.
Dokter memperkirakan pada pertengahan bulan Shierra akan melahirkan, dan ini baru di awal bulan mereka lewati. Shierra dan sibuk berswafoto. Sedangkan, orang tua mereka sibuk menyapa dan mengurus tamu yang datang.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
(Anggap aja itu Jimin dan kamu)
Mereka hanya mengundang teman dekat mereka saja. Sehingga, tidak terlalu ramai orang yang datang ke rumah. Kedua pasangan itu berswafoto bersama dengan keluarganya juga.
Rombongan Taehyung dan teman-teman yang lain kini tengah sibuk berbicara di salah satu meja yang sudah disiapkan. Mereka ikut datang meramaikan acaranya.
"Anak lo imut juga," ucap Hoseok.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Iya dong, siapa dulu pabriknya?" sahut Taehyung sembari berpose tangan membentuk huruf V.
"Halah, iya dah bapak-bapak anak satu ini," ucap Namjoon sembari menggelengkan kepalanya.
"Btw, bang Seokjin ga bisa dateng, kah?" tanya Taehyung.
Namjoon mengangguk. "Iya, dia katanya sibuk ngurus istri dan anaknya. Mereka juga baru-baru ini anaknya lahir, kan?"
Taehyung, Gyera dan Hoseok ikut mengangguk paham.
"Btw, boleh gue gendong gak anak lu?" tanya Hoseok terlihat gemas pada bayi itu.
Gyera mengangguk dan memberikan anaknya. "Ini kak, hati-hati," ucapnya.
Hoseok menerimanya dan menggendongnya. "Siapa namanya?"
"Kang Jooan," sahut Taehyung.
"Wah, nama yang bagus," ucap Hoseok, "aloo anak manis. Yang anteng sama om, ya."
Anak kecil bernama Jooan itu tersenyum seolah merespons ucapan Hoseok. "Dia senyum. Wahh, kamu suka sama om, kan? Gemes deh ih gemes dih. Anak ciapa ci, hm?"
