BAB 14

198 3 0
                                    

Baru saja becak bang arul berhenti tepat dihalaman rumah kontrakan Nadin.Namun,suara pekikan bu Asti sudah menggema digendang telinga Arul.

"Ya Allah Nadin.....pekik bu Asti.

"Bang arul itu wajah nadin kenapa pucat gitu?tanya bu Asti khawatir.

"Nadin gak apa apa buk.Hanya mual muntah aja.Jawab nadin cepat.

Bu asti langsung menghampiri nadin yang baru saja turun dari becak bang arul.

"Ini bang ongkosnya.Ucap nadin sembari memberi selembar uang 50 ribu.

"Bentar nad,kembaliannya.Ucap bang arul sembari memberikan 15 ribu rupiah.

"Minyak anginnya buat nadin aja.Lanjut bang arul sembari menstater becaknya.

"Makasih bang.Ucap nadin.

"Sudah sudah yuk nad,ibu bantu kamu.Wajah kamu tu pucat loh nad.Ucap bu asti masih dengan rasa cemasnya.

"Makasih ya bu.Ucap nadin

"Opo toh kamu ini nad,sedikit sedikit bilang makasih.Jawab bu Asti.

****

"Pa,papa....teriak Rio saat memasuki rumah.

"Apa sih kamu Io,masuk rumah malah teriak teriak gak karuan.Omel sang mama

"Pa...papa...teriak Rio kembali tanpa mendengarkan omelan sang mama

Sinta datang dari arah dapur sembari memegang centong sayur.

"Auuuu....rintih Rio saat jeweran cetar sang mama mendarat di telinganya.

"Sudah dibilangin jangan teriak teriak.Masih gak mau denger juga Io????geram Sinta pada sang putra.

"Ampun ma,ampun.ucap Rio sembari berusaha melepaskan tangan sang mama dari telinganya.

Kini Rio bernafas lega saat tangan sang mama terlepas dari telinganya,namun sedetik kemudian matanya kembali melotot sempurna saat melihat centong dayur berada ditangan sebelah sang mama.

"Mama mau getok Rio pakek centong sayur?tanya rio tak percaya dengan kelakuan dang mama.

"Eh...eh...eh...astaga....gara gara kamu,mama sampai lupa kalau lagi masak sayur.Kesal Sinta sembari bergegas balik keruang dinasnya alias dapur tercinta.

"Ya tapi mana papa ma???tanya Rio.

"Di ruang tamu Io.Di liat pakej bijik mata!!!!! Meledak sudah suara Sinta hanya karna satu putra bernama Rio.

"Oh.jawab Rio pelan sembari kabur ke ruang tamu.

"Aish...ini orang tua satu malah anteng baca koran.Gerutu Rio.

"Ekhm.Dehem sang papa.

"Pa,ada masalah apa di perusahaan?tanya rio panik.

Sang papa masih tenang membaca koran.Bahkan kini membalik halaman selanjutnya.

"Ya Tuhan.Apaan bokap gue ini.Gue udah jantungan setengah mampus,eh nih orang tua malah santai.batin rio

"Pa.Panggil rio sembari berjongkok dihadapan sang papa.

"Hmmmm.jawab Agung sang papa.

"Itu masalah perusahaan gimana,pa?tanya rio kembali.

"Oh itu,papa salah baca surat kabar Io.Papa pikir perusahan kita.jawab Agung santai

"Glek.Rio menelan saliva dengan lancar.

"Papa salah baca?ulang rio tak percaya dengan jawaban sang papa.

"Iya Io.papa pikir pas baca surat kabar,itu perusahaan papa.Makanya papa langsung nelpon kamu.jelas agung pada sang putra

"Astaga....ucap Rio sembari memijit pelipisnya.

"Kenapa sih huru hara ini terjadi ditengah tengah misi pentingnya merekam video seseorang.batin Rio

"Arrrrg....pekik rio tiba tiba membuat Agung heran dengan sikap sang putra.

"Kenapa kamu tiba tiba bersikap sinting.Sarkas Agung

"Glek.Lagi,rio menelan salivanya mendengar pernyataan sang papa.

"Bunuh aja Rio pa,bunuh.Gerutu Rio sembari meninggalkan sang papa.

"Papa dengar ya Io....teriak Agung sang papa.

Bu Asti datang dari arah dapur membawa segelas air hangat untuk nadin.

"Minun dulu nad.Ucap bu asti.

Nadin pun menerimanya dan langsung meminun hingga tandas.

"Uhuk...uhuk....,nadin sedikit tersedak.

"Pelan pelan nad.Ucap bu asti sembari mengelus elus pelan punggung Nadin.

"Bu,mual sekali perut nadin.Ucap nadin.

"Ini karna masih awal kehamilan nad.Ucap bu asti.

"Kamu mau ibu belikan susu ibu hamil uang khusus awal kehamilan?siapa tau bisa sedikit meredakan rasa mual muntahnya.tawar bu asti.

"Boleh bu,kalau tidak merepotkan.Nanti nadin titip uang nya ya bu.jawab nadin.

"Iya nad.Sebentar lagi ya ibu belikan.Ucap bu asti.

Nadin pun menganggukkan kepalanya.



●●●●●

CENGKRAMAN DIRGA'STempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang