BAB 18

196 2 0
                                    

Setelah memakai kaos rumah,Dirga mengikuti sang mama turun ke lantai utama,lebih tepatnya,ia mengambil posisi tidur tepat disamping sang mama.

"Liat nih pa,anak kamu.Bisa bisanya malah pindah tidur di sini,gerutu novia melihat sang putra yang kini tampak memejamkan matanya

"Dirga,kamu jangan buat malu keluarga kita.Papa mau,secepatnya kamu temukan nadin.Ucap prawira tegas.

Kini dirga duduk tegak mendengar suara barithon prawira.Ia tau,saat ini sang papa berada dalam mode pembicaraan serius.

"Dirga sudah berusaha mencari nadin,pa.Tapi...._ucapnya menunduk.

"Ya gimana mau ketemu sih Dir,kamu aja malah ngurusin kerjaan melulu.protes sang mama.

"Apa guna nya coba kamu punya asisten pribadi,punya wakil di perusahaan,kalau kamu harus hadir juga ke kantor setiap detik.Lanjut Novia

"Ma,mama tau kan Dirga memang harus membagi waktu antara perusahaan dan mencari nadin?ucap Dirga

"Tapi untuk saat ini kamu harus fokus donk sayang untuk secepatnya menemukan Nadin.Gak bisa seperti ini terus.Ucap Novia.

"Mama gak mau lagi denger alasan konyol kamu ini.Atau saat ini juga perusahaan kamu mama tutup.Kamu tau kan the power makhluk terkuat di muka bumi ini?! Ejek novia dengan senyum devilnya.

Dirga hanya terdiam.Dia tau,tidak akan mungkin menang jika ia membantah sang mama.

"Oke,mulai hari ini dirga gak ke kantor.Ucap dirga

"Pa,kamu bantu pantau deh perusahaan Dirga.Ucap Novia meminta bantuan pada sang suami.

"Iya sayang.sahut Prawira cepat.

"Hmmmm....giliran mama aja yang ngomong,cepet bener jawab iya sayang.Ejek Dirga yang kembali menggulingkan dirinya disamping sang mama.



▪▪▪▪▪▪

"Sayang,kamu jangan boros banget donk.Teriak Rita pada sang putri.

"Ma,mau sampai kapan coba ella mama suruh hemat terus?udah hampir 1 minggu ma,ella belum ada belanja baju baru.Rajuk ella.

"Kamu sabar dikit donk sampai rumah ini laku kita jual.ucap rita

"Ha,mama jual rumah ini?Ella gak mau ya kalau setelah kita jual rumah ini,kita jadi orang melarat.Sahut ella cepat yang kini sudah mendaratkan bokong nya di sofa.

"Itu gak akan terjadi.Kamu tau kan,aset alm.orang tua nya nadin bukan cuma ini aja.Semua udah mama yang pegang,cuma untuk jual rumah ini,harus ada tanda tangan si nadin juga.Jelas rita pada sang putri.

"Kenapa mama gak bilang dari kemarin sih?tau gini kan aku usir dia setelah rumah ini laku terjual.Kalau gini mau cari dia kemana coba ma?kesal ella.

"Ya kita usahakan donk entar kita cari dia di Caffetala,tempat kerjaannya.

"Udah deh La,kamu jangan buat mama semakin pusing.Protes melulu,usahanya gak ada.Omel Rita meninggalkan sang putri yang masih betah duduk di sofa.

"Dih mama kok malah nyalahin ella.Gerutu ella tak terima sembari memainkan ponselnya.

"Jadi anak kok gak ada bantu orang tua sedikit pun.Gerutu Rita sembari masuk kedalam kamarnya.

Dikontrakan,Nadin tengah menyapu teras rumah sembari menghisap permen mint untuk meredahkan rasa mualnya pagi ini.

"Baik budi donk sayang.Bunda lemes loh kalau terus terusan muntah.Gumam nadin sembari mengelus perutnya.

Nadin berhenti sejenak.Karna merasakan mual pada perutnya.

"Apa gue kuat demi anak gue.batin nadin

***

CENGKRAMAN DIRGA'STempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang