BAB 36

221 2 0
                                    

Di dalam mobil,,,,

Dirga menelungkupkan kepalanya pada stir mobil.Pikiran serta hatinya berkecamuk.

Terdengar suara pintu mobil di buka.

Dirga pun menoleh,tepat matanya beradu pandang dengan nadin,namun akhirnya nadin memutus kontak pandang lebih dulu.

Nadin masuk kedalam mobil.Tanpa basa basi,dirga langsung melajukan mobilnya untuk kembali kerumah mereka.

Berulang kali nadin melihat ke arah Dirga.

Bukan,bukan Dirga tidak tau akan hal ini.Hanya saja Dirga berusaha bersikap tenang agar tetap bisa fokus menyetir dengan kecepatan yang cukup lumayan tinggi.Rasanya,ia tak mampu jika berada lebih lama lagi di dalam mobil bersama nadin.

"Papa lihat kan sekarang sikap dirga seperti apa.ucap novia pada prawira

"Mama gak ngerti lagi harus bilang apa ke dirga.Kemarin dia hamili nadin,sekarang dengan entengnya dia mau pisah sama nadin.Geram novia dengan sikap sang putra.

"Papa kali ini harus bicara serius sama dirga.Lanjut novia.

"Ma,rumah tangga mereka,hanya mereka yang tau.Kita gak tau permasalahan mereka apa.Jadi papa harap,kita tidak perlu ikut campur.Ucap Prawira.

Novia pun hanya diam,karna memang benar adanya apa yang dikatakan prawira.

"Tin.......tin......

Dirga menekan tombol klakson dengan tak sabaran.

Security pun langsung bergegas membuka pintu gerbang

"Citttt...

Dirga memarkirkan mobilnya tepat di garasi.

Ia bergegas turun dari mobil menuju lantai atas dimana kamar mereka berada.

Sementara tanpa dirga ketahui,nadin juga bergegas mengejarnya menuju lantai atas.

"Dir,dirga...panggil nadin.

Dirga terus saja menaiki anak tangga.

"Dirga.Panggil nadin kembali.

Dirga menghentikan langkahnya,namun ia tak sedikitpun berbalik.

Sementara nadin,dengan ragu memegang ujung kaos dirga dari belakang.Merasa nadin tak juga kunjung bicara,dirga kembali meneruskan langkahnya hingga sampai ke kamar.

Kini dirga memandang lurus keluar balkon.Dengan membiarkan nadin berada dibelakangnya.

Jujur,ia menunggu kalimat apa yang akan ia dengar dari nadin.

"Dir,loe serius mau ceraiin gue?tanya nadin pada dirga.

Dirga masih bungkam.

"Dir,loe serius mau ceraiin gue?ulang nadin.

Namun dirga tetap setia bungkam.

Merasa tak mendapat jawaban,Nadin pun langsung to the point.

"Please,jangan ceraiin gue,gue gak punya siapa siapa lagi selain loe,Ga.Ucap Nadin sembari menyandarkan kepalanya pada punggung dirga,sedangkan tangannya kini memegang pinggang dirga.

Lagi,dirga tetap bungkam.Seolah ia menulikan telinganya....

Lama nadin menunggu jawaban dirga.

"Dir,ulang nadin memanggil dirga sembari mengangkat kepalanya agar tak lagi bersandar pada punggung dirga.

Dirga masih tak membalikkan badannya bahkan menjawab nadin pun tidak.

Merasa dirga mengabaikannya,Nadin perlahan akan melepaskan tangannya dari pinggang dirga,tapi belum saja hal itu dilakukan nadin sepenuhnya,dirga malah menarik kembali tangan nadin,bukan meletakkan pada pinggangnya.Melainkan Dirga menarik kedua tangan nadin untuk berada di perut sispack nya.

Sontak Nadin pun kembali menyandarkan kepalanya pada punggung Dirga.Sembari menangis sejadi jadinya.

****

Saat ini Dirga dan Nadin berada di balkon.Tak ada niatan mereka masuk kedalam meskipun waktu menunjukkan pukul 01:30 wib.

"Masuk nad.Ucap Dirga.

Nadin menggelengkan kepalanya.

"Ck.Jangan gak nurut sama suami.Ucap Dirga.

"Ya,suami yang hampir nyeraiin gue.Jawab Nadin asal.

Dirga langsung mendekatkan dirinya pada nadin.Sembari menempelkan kepalanya pada bahu badin.

"Udah berlalu nad.ucap dirga yang masih betah menyandarkan kepalanya di bahu nadin.

"Berat Dir.Ucap nadin

"Lebih berat kalau kamu cuekin aku.Jawab dirga mode bucin.

"Kring....

"Kring....

"Rio,batin dirga saat melihat nama sang penelpon

"Apaan loe nelpon gue jam segini.Sarkas dirga setelah ia menggeser tombol hijau dilayarnya.

"Dih...sewot banget loe.balas rio

"Ya loe ganggu acara gue.Ucap Dirga absurd sembari menduselkan hidungnya pada leher Nadin.

"Widih....parah loe,ada acara gak mau ngundang gue sama Arya.Kesal Rio

"Ngapain gue ngundang kalian berdua,mau jadi pemonton adegan gue.balas Dirga yang langsung memutuskan telponnya.

"Bwahahahahahhha....pecah sudah tawa dirga.

"Teman bangsat! Geram Rio setelah paham dengan ucapan dirga.

"Frontal bener sih nih mulut.Ucap nadin sembari menoleh ke arah Dirga.

"Biar si rio ngiler minta kawin juga.Jawab dirga asal sembari mengecup kepala nadin.



****

CENGKRAMAN DIRGA'STempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang