BAB 26

193 3 0
                                    

Hari hari dijalani Nadin tanpa semangat.Bahkan ini sudah sebulan pasca ia kehilangan calon bayinya.Nadin hidup layaknya mayat bernyawa.Bagaimana tidak,seolah hanya raga nadin sajalah yang utuh tapi jiwanya bak seolah hilang.

Semua kejadian yang menimpa dirinya sungguh membuat dirinya terguncang.Tak ada senyum ceria,melainkan hanya tatapan kosong yang dapat dilihat dari paras cantik nadin.

"Nad,kamu gak boleh terpuruk seperti ini terus.Ucap buk asti yang saat ini menemani nadin di teras rumahnya.

"Kamu masih muda,masih banyak hal yang bisa kamu lakukan.Lanjut buk asti.

Nadin hanya tersenyum getir.Setelah ia kehilangan hal paling berharga pada dirinya,kini bahkan ia juga kehilangan calon bayinya.Perempuan macam apa dirinya ini?Mungkin ia tak pantas untuk hidup.Batin nadin.

"Nad....panggil buk asti saat melihat nadin yang tengah melamun.

"Eh iya buk.sahut nadin.

"Kamu gak mau jalan jalan gitu cari udara segar?tawar buk asti

"Belum ada niatan buk.Mungkin dilain waktu.jawab nadin.

"Sesekali kamu perlu loh nad keluar jalan jalan,ya...setidaknya ngopi ngopi nongkrong gitu bahasa gaulnya.Hibur buk asti

Mendengar kata ngopi,nadin teringat sahabatnya,icha yang bekerja di caffetala.Ada rasa rindu dihatinya terhadap icha

"Mungkin besok buk,nadin bakalan pergi keluar.Ucap nadin.

"Nah..,gitu donk nad.Jangan ngerem terus dirumah kayak ayam deh.ledek buk asti.

***

Di rumah pribadi miliknya,Dirga tak bisa tenang.Terlebih,ia telah melihat video hasil rekaman Rio dimana Nadin tampak mual yang diyakini Dirga pasti Nadin tengah mengandung anaknya.

"Gue bener bener brengsek.Ucap dirga untuk dirinya sendiri.

"Please nad,loe angkat telpon loe.Ucap dirga bermonolog sembari menekan kontak nadin di ponselnya.

"Tutt....

"Tutttt...

"Tuttttt...

"Ck desis dirga saat tak panggilannya tak kunjung dijawab oleh nadin.

"Enggak,gue gak akan nyerah untuk terus ngubungi loe sampai loe angkat telpon dari gue.Ucap dirga.

Lagi,Dirga kembali menelpon Nadin.

"Tutt...

"Tuttt...

"Tutttt...

"Hallo.ucap seseorang dari sebrang sana.

"Deg! batin Dirga.

Ada rasa senang yang membuncah saat ia mendengar suara lembut dengan khas serak dari sosok yang selama ini ia cari.

"Hallo...,ucap orang tersebut kembali.

Merasa tak ada suara lagi dari seseorang yang menelpon nomornya,nadin pun langsung menutup telpon begitu saja.

"Klik.





🔜🔜🔜🔜🔜🔜🔜🔜🔜🔜🔜🔜🔜🔜🔜🔜🔜🔜

CENGKRAMAN DIRGA'STempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang