BAB 27

186 3 0
                                    

Flashback beberapa saat yang lalu...

"0853××××××××

"Nomor ini lagi.batin nadin.

Tanpa pikir panjang,kali ini nadin menggeser tombol hijau pada ponselnya.

"Hallo...ucap nadin.

Tak mendapat jawaban,nadin kembali mengatakan "hallo"...

Namun,merasa tak mendengar suara dari sebrang sana,nadin pun menutup telponnya.

Flashback off

Tersadar dari lamunannya,Dirga langsung memanggil nama nadin.

"Nad...ucapnya.

Namun dirga curiga jika nadin telah memutuskan sambungan telponnya.Dengan cepat,dirga melihat ke layar hpnya.

"Shit!!! Umpat dirga saat melihat ringkasan panggilan yang telah berakhir,menandakan jika nadin telah mengakhiri panggilan.

"Bodoh loe dirga,bodoh.rutuk dirga pada dirinya.

"Bisa bisanya loe nyia nyiain kesempatan emas ini.Gerutu dirga kembali.

"Gimana pun caranya,gue harus paksa sahabatnya untuk ajak nadin ketemuan dicaffetala.Ya,cuma ini jalan satu satunya.Gumam dirga

"Setelah ini,jangan harap nad,loe bisa lolos dari gue.

"Maaf jika nanti nya cara gue salah untuk nahan loe di hidup gue.Batin Dirga sebelum akhirnya ia menyambar kunci mobil untuk berangkat ke kantor.

Di caffetala,icha membukatkan matanya.Nyaris hampir saja keluar.

"Kok ada laki laki seperti Dirga hidup dimuka bumi ini?batinnya kesal.

Ya,baru saja ia sampai di caffetala,dirinya sudah menerima pesan singkat dari dirga yang mengharuskan dirinya memaksa Nadin untuk ke caffetala,jangan lupakan juga segala macam embel embel ancaman yang ia ketik dipesan singkat tersebut.

"Oh Tuhannnnnn,maksa nadin buat ke sini?telpon gue aja dari kemarin gak pernah masuk.Gerutu icha.

"Kenapa gak loe ajasih dirga yang langsung ngomong ke nadin.Gerutunya kembali.

****

"Pagi pak.Sapa karyawan Marvello Company saat melihat dirga berjalan menuju ruangannya.

Hari ini mau tidak mau,dirga tetap harus ke kantor,selain memang dirinya sudah terlalu lama tidak masuk kantor,dirinya juga harus memimpin rapat hari ini.

"Siap kan ruang rapat.15 menit lagi kita akan rapat.Ucap dirga pada interkom yang tersambung pada ruangan asisten pribadinya.

Dirga menarik kursi dan langsung mendaratkan bokongnya disana.

Tampak beberapa dokumen berada diatas meja kerja miliknya,ia pun langsung mengambil satu dokumen yang terletak dimejanya,dan membaca dengan serius sebelum ia membubuhkan tanda tangan di kolom akhir yang terletak di pojok bawah.

Hellan nafas terdengar dari dirga.

Baru saja ia akan memikirkan nadin,namun hal ini terbuyarkan dengan suara ketukan pintu.

"Tok...tok...tokk

"Masuk.Ucap dirga dengan suara tegas.

"Maaf pak,rapat sebentar lagi akan dimulai,pak.ucap sang asisten saat masuk kedalam ruangan sang Ceo.

Dirga melirik jam tangan sebentar.

"Baiklah,kita langsung ke ruangan.Sahut dirga sembari berdiri dari kursinya dan berjalan lebih dulu menuju ruangan rapat.

Icha mencoba menelpin nadin.Berharap nadin langsung menjawab panggilannya.

"Kring....

"Kring...

"Kring...

"Hallo cha.Ucap nadin dari sambungan telponnya.

Icha hampir saja menangis saat mendengar suara sang sahabat.

"Jahat banget sih loe nad,ucap icha dengan suara terisak sebab ia sudah tak mampu membendung air matanya.

"Maaf cha.Maafi gue.Lirih nadin di telpon.

"Nad,please...gue mau ketemu loe?loe ada waktukan?pinta icha.

"Gue juga kangen loe,cha.Ucap nadin.

"Loe main donk ke caffetala.bujuk icha.

"Iya,hari ini gue nemui loe disana.Banyak hal yang mau gue ceritaain.Ucap nadin.

"Gue tunggu ya nad.sahut icha.

"Iya cha,entar kalau gue udah mau sampek di sana,gue kabari loe.ucap nadin.

"Ya udah,gue tutup dulu ya nad,telponnya.Gue la jut kerja lagi.Jelas icha.

"Iya cha.Sahut nadin...


.....

CENGKRAMAN DIRGA'STempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang