Monic merapatkan badannya pada Dirga.Sedangkan tangannya kini mengelus paha Dirga.
"Bangsat loe,Brayan.batin Dirga melihat keagresifan monic yang baru saja di mulai.
"Bagaimana kalau kita habiskan malam panjang ini.Bisik monic manja.
Seolah menulikan telinganya,Dirga hanya acuh sembari mengotak atik ponselnya.
"Come on Baby.Lagi,monic kembali berbisik sembari mengecup ringan tengkuk Dirga.
Tak ingin membuang kesempatan,Monic terus saja gencar menjalankan aksinya.Bahkan ia dengan berani menggigit kecil telinga Dirga.
Merasa kesal dengan tindakan Monic,dan ingin mengakhiri kegilaan yang sebenarnya tak ia inginkan,Dirga mengambil gelas yang berisikan minumannya.Ia meneguk kandas hanya sekali tegukan.
Monic yang melihat hal ini tersenyum manis.
Kini sorot mata elang Dirga menatap Monic,Dirga bangkit dari duduknya.Ia berjalan ke arah seseorang,membisikkan sesuatu,hingga akhirnya tampak sebuah kunci kamar diberikan pada Dirga
"Kau tamu istimewa disini,jadi gunakan sesuka mu.Ucap orang tersebut.
Dirga tak menjawab,ia malah berbalik kembali menuju dimana Monic duduk sembari tetap menatapnya.
Tak ingin membuang buang waktu lagi,Dirga langsung menarik tangan Monic saat ia sudah berada didepan monic,dengan senyum sumringah,monic menurut pada Dirga.
Hingga mereka tiba di depan kamar.
Dirga langsung memasukkan kunci kamar yang ia terima dari orang tersebut,dan memutar knop pintu hingga tertutup.
"Brak.Suara pintu terdengar begitu keras ditutup oleh Dirga.
Ia langsung menghempas monic ke tempat tidur.Jujur,ada sedikir rasa sakit yang monic rasakan,namun ia mengabaikannya.Karna ia berpikir,mungkin hanya kali ini kesempatannya untuk menghabiskan malam panjang dengan sang Ceo terkenal.
Kali saja dewi fortuna berpihak padanya hingga sang CEO dengan senang hati menjadiakn ia satu satunya ratu dihatinya.
Sungguh,jika hal ini dilakukan oleh Dirga dengan kesadaran penuh,lagi lagi ini adalah kegilaan fatal yang ia lakukan.
Tak bisa kah sang CEO menggunakan sedikit saja akal sehatnya?Mengingat usahanya untuk menemukan seseorang belum juga berbuahkan hasil hingga saat ini.
Monic berangsur mendekat kearah dirga yang juga berada diatas kasur.Bahkan kini monic sudah mengalungkan tangannya pada leher Dirga.Sorot matanya benar benar penuh harap untuk menghabiskan malam bersama dirga.
"Aku menginginkan mu.Bisik Monic yang langsung mengecup anggresif bibir Dirga.
Bayangan isak tangis Nadin memohon pada Dirga saat malam kelam itu melintas begitu saja.Tangisan pilunya membuat dirga frustasi hingga ia terpaksa melepaskan kalungan tangan monic dari lehernya.
"Keluar! Ucap Dirga dingin sembari menunjuk ke arah pintu.
"Tap_tapi Dir...
Ucapan monic terpotong saat ia begitu terkejut melihat dirga yag bangkit dari kasur dan berjalan kearah pintu.
"Brak!!!
Dengan keras dirga menutup pintu kamar dari luar.Ya,Dirga meninggalkan monic begitu saja.
Merasa terhina dengan perlakuan Dirga,Monic teriak histeris
"Bangsat loe dirgaaaaa!!! Teriak Monic.
Dirga tampak menghubungi seseorang.Terlihat dengan ponsel yang menempel di telinganya.
"Siapkan penerbangan ku malam ini juga.Perintahnya pada seseorang di telpon.
Setelah mengatakan hal tersebut,dirga memutuskan panggilan telponnya dan bergegas kembali ke hotel tempat ia menginap untuk sekedar mengambil beberapa barang miliknya.
"Bitch.Gumamnya sembari melangkahkan kaki menuju loby utama.
*****
Nadin tampak gelisah dalam tidurnya.Sejak tadi ia tak tidur nyenyak.Belum lagi kini ia kembali merasakan rasa mual di perutnya.Bergegas nadin berjalan menuju kamar mandi.
"Weeekkkk....
"Wekkkkkk...
Nadin kembali muntah.
Baru saja ia membersihkan mulutnya bekas sisa sisa muntahan,lagi lagi perutnya kemblai bergejolak merasakan mual.
"Wekkk...
"Wekkkk...
"Wekkkk...
Bahkan kini diiringi air mata dipelupuk matanya.
Dengan tubuh yang lemas,nadin berusaha berjalan keluar dari kamar mandi hingga ia sampai di ruang tamu.Nadin mendaratkan bokongnya duduk dikursi ruang tamu sembari mengelus elus perutnya yang belum tampak buncit.
"Baik budi disana ya dek.ucapnya sembari dengan mata terpejam karna memang kantuk melanda nadin.
"Tin...tinnn...
Suara klakson mobil tepat terdengar didepan pagar rumah Dirga.
Bergegas sang security membukan pintu pagar.
"Brummm..
Mobil langsung memasuki garasi rumah.
Tampak Dirga keluar dari mobil sembari menenteng jaket denim miliknya.Dengan langkah gontai,ia masuk kedalam rumah mewah miliknya sembari memainkan ponsel ditangan satunya
Alisnya berkerut saat membuka salah satu pesan dari nomor tak dikenal.
"08×××××××
"Aku gak terima ya cara kamu giniin aku.
Seperti itulah pesan yang di kirimkan ke nomor Dirga.
"Dasar jalang! Ucap Dirga yang seolah tau siapa sang pengirim pesan singkat.
Tanpa berniat membalas pesan tersebut,Dirga langsung mengantongi ponselnya dan bergegas menuju kamarnya.
Baru saja Dirga masuk ke dalam kamarnya.Kini pomselnya kembali bergetar,pertanda panggilan masuk.
"Drrrtttt...
"Drttttttt...
"Drrrrttttt...
"Ck.desis Dirga saat ia melihat nama sang penelpon yang tertera dilayar ponselnya.
Dengan malas,pada akhirnya dirga tetap menggeser layar hijau pomselnya.
"Ada apa pa?tanya dirga to the point.
"Apa kau sudah berhasil menemukan wanita mu?tanya prawira tanpa tedeng aling aling.
"Tak bisakah papa menanyakan hal lain selain ini?! Ucap Dirga dengan sedikit emosi.
Bagaimana tidak,ia baru saja sampai dari Singapura dan sekarang sang papa,malah menanyakan hal yang membuatnya semakin frustasi.
"Turunkan intonasi suara mu.Ucap Prawira dingin.
"Kau tau bukan watak mama mu?papa gak mau didesak terus oleh mama mu yang setiap saat menanyakan tentang wanita mu.Sementara kau,benar benar tak becus.
"Jika kau tak mampu menemukannya,akan papa utus orang terbaik baik papa.Karna sepertinya putra ku sudah tak berguna.Menemukan seorang wanitanya saja ia tak bisa! Sarkas prawira
"Klik.
"Hallo pa....,ucap dirga sembari membukatjan matanya mendengar ucapan pedas seorang Prawira Marvello
Namun sayang,telpon dari parwira sudah di putus sepihak.
"Anjiiiingggggg!!!! Maki dirga penuh frustasi
***
KAMU SEDANG MEMBACA
CENGKRAMAN DIRGA'S
قصص عامة"Mana anak gue! mana! Bentak Dirga tepat didepan wajah cantik nadin yang tangannya kini ia cengkram. "Lepasin tangan gue! pekik nadin. "Enggak,sampai loe jawab dimana anak gue.Ucap Dirga "Mana?lagi lagi dirga kembali membentak dengan kasar. Tawa ham...