Ini entah yang keberapa kalinya nadin mondar mandir menunggu kepulangan dirga.Mau bagaimana pun,tinggal sendiri dirumah sebesar ini rasanya tidak lah nyaman.Terlebih,mau bagaimana pun ia membenci dirga,dirga sudah sah menjadi suaminya.
Kalau boleh jujur,ia sebenarnya sudah tidak lagi membenci pria itu.Hanya saja,kehilangan calon bayi nya membuat nadin belum bisa berdamai dengan dirinya.
Tepat pukul 00:00,namun dirga belum juga kembali.
Nadin keluar dari kamar menuju lantai bawah.
"Hoam...beberapa kali nadin menguap ngantuk namun tetap ia tahan.
Ia duduk disofa ruang tv sembari menahan kantuk.Sesekali ia merapikan cepolan rambutnya,setelahnya nadin pun meraih remote tv,mencari saluran yang akan di tonton.
****
Tampaknya nadin benar benar tertidur di sofa ruang tv dengan tv yang masih menyala,terlihat dari ia yang tidak menyadari jika saat ini dirga berjongkok didepannya.
"Kasih aku sempatan.Gumam Dirga teramat pelan.
Lama memandangi wajah damai nadin,Dirga pun mengecup singkat bibir nadin.Tanpa diduga dirga nyatanya hal ini membuat tidur nadin terusik.
Badin pun membuka matanya,dan.....
"Brengsek loe! Ucap nadin sembari mendorong tubuh dirga.Lalu ia bangkit dari sofa.
Baru saja nadin berjalan beberapa langkah,tubuhnya sudah terhuyung karna Dirga menggendonggnya bak karung beras seperti yang sudah sudah.
"Turunin gue.Tururuni gue! Pekik nadin
Dirga seolah menulikan telinga sembari tetap menapaki anak tangga.
"Dirga....,ulang nadin yang kini mulai menangis.
Dirga membuka pintu kamar,dan masuk kedalam.
"Brak.
Pintu ditutup keras oleh dirga.
"Turuni gue.Berontak nadin kembali
Dirga pun menurunkan nadin,namun menyudutkannya di dinding,seolah mengurung nadin hingga tak ada celah sedikitpun bagi nadin untuk kabur dari dirga
"Segininya kamu benci sama aku nad?tanya dirga.
Nadin diam
"Jawab! Bentak dirga tepat di wajab nadin.
"Segininya kamu benci sama aku?ha?ulang dirga
"Ya.gue benci loe.benci.Teriak nadin dihadapan dirga.
Dengan sorot mata kecewa dirga tetap meneruskan pertanyaannya.
"Salah gue apa nad?apa?tanya dirga.
"Salah loe???ulang nadin dengan tawa hambar.
"Karna loe,gue hamil di luar nikah,dan sekarang anak gue mati,mati......,puas loe! Pekik nadin
Mendengar jawaban nadin,dirga spontan menghantamkan pukulan pada tembok tepat disamping nadin,hingga tangan dirga berlumuran darah.
"Kamu pikir,aku gak terpukul dengar calon anak ku mati?ha?
"Dia benih ku nad.
"Aku bapak nya.Bapaknya kalau kamu lupa.Ucap dirga dengan mata memerah menahan kecewa dan tangis yang bersamaan.
Tak bisa membendung rasa kecewanya yang teramat besar,dirga menyandarkan kepalanya pada bahu nadin.
"Aku bapaknya nad.Ucap dirga kembali.
Nadin hanya bisa diam.
Dirga menyeka air matanya.
Lelah,saat ini yang dirasakan dirga.
"Gak mungkin aku memaksa mu bertahan.ucap dirga.
"Tapi setidaknya,besok kita kerumah mama.Tidurlah.Lanjut dirga sembari membuka pintu kamar,dan meninggalkan nadin yang kini mematung.
****
KAMU SEDANG MEMBACA
CENGKRAMAN DIRGA'S
General Fiction"Mana anak gue! mana! Bentak Dirga tepat didepan wajah cantik nadin yang tangannya kini ia cengkram. "Lepasin tangan gue! pekik nadin. "Enggak,sampai loe jawab dimana anak gue.Ucap Dirga "Mana?lagi lagi dirga kembali membentak dengan kasar. Tawa ham...