☯*⁠˘03˘⁠*☯

34 7 10
                                    

Heyou

Harlen kembali 👋🏻

KELVAN apa kabar?

Jangan lupa tandai typo

Jangan lupa share ke yang lain ya 🤗

。⁠:゚Happy Reading゚⁠:⁠。

Jum'at 19 Desember 2014

20:12:47

Terlihat seorang anak laki-laki yang kini tengah terduduk di kursi meja makan seraya menyendok makanan ke dalam mulutnya dengan menggunakan sendok, ditambah dengan kedua kaki yang diayunkan ke sana dan kemari.

"Besok penerimaan raport, apakah kalian akan datang?"Tanya Al kepada kedua orang tuanya lalu meminum air minumnya yang ada di dalam gelas.

"Akan diusahakan."Jawab Anura seadanya.

"Al harap, salah satu dari kalian bisa datang."Ujar Al lalu pergi dari sana menuju kamarnya setelah meletakkan gelas air minumnya di atas meja.

☆☆☆☆☆

08:10:12

Al mendudukkan dirinya di kursi yang ada di koridor seraya melihat jam yang melilit ditangan kirinya.

"Apakah kalian tidak datang lagi?"

"Sesibuk itukah kalian, sehingga tidak bisa meluangkan waktu untukku."Gumam Al lalu menatap sebuah objek yang tidak jauh darinya.

"Mami akan memberimu hadiah jika nilaimu bagus."Ucap seorang perempuan setengah baya seraya merangkul pundak Anaknya.

"Benarkah?!"Pekik perempuan tersebut dengan heboh. Yang diyakini adalah Anak dari perempuan setengah baya tersebut.

"He'em."

"Baiklah. Kalau nilaiku bagus, Mami harus turuti apa yang aku mau."Ujar perempuan tersebut seraya tersenyum.

"Heh, datang saja tidak pernah. Apalagi memberiku hadiah."Ucap Al.

"Tuan Al."Panggil seorang perempuan paruh baya seraya berjalan tergesa-gesa menghampiri Al. Perempuan tersebut adalah Bi Tia.

"Al."Ucap Al seraya menatap Bi Tia

Bu Tia menganggukkan kepalanya."Apakah sudah dimulai?"Tanyanya.

"Belum."Jawab Al.

"Syukurlah."Ucap Bu Tia.

"Duduk, Ma."Ucap Al.

Bu Tia pun mendudukkan dirinya di sebelah kanan Al. Al sudah menganggap Bu Tia sebagai Ibunya sendiri.

"Mereka kemana Ma?"Tanya Al.

"Sa–Mama tidak tahu."Jawab Bu Tia.

"Mereka belum pulang ke mansion sampai sekarang."Ujar Bu Tia. Al menganggukkan kepalanya sebagai tanggapan.

"Al cape, Ma."Ucap Al lantas menatap Bi Tia.

Bi Tia ikut menatap Al."Al kuat. Al ngga boleh putus asa, ok."Ucapnya dengan lembut.

Al menundukkan kepalanya dengan lesu."Mereka begitu sibuk."Ujarnya lalu kembali mengangkat kepalanya.

"Mereka seperti itu karena kebaikan Al."Ujar Bi Tia.

"Kebaikan apa, Ma? Bukannya kebaikan, mereka malah memberiku kesedihan."Ucap Al dengan lirih.

"Sudah, tidak boleh berpikiran seperti itu. Mereka itu sayang sama Al."Ucap Bi Tia lalu berdiri dari duduknya. Ia kemudian melangkahkan kakinya masuk ke dalam Kelas Al.

Alis Propriis Volat Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang