Heyou
Harlen kembali 👋🏻
KELVAN apa kabar?
Jangan lupa tandai typo
Jangan lupa share ke yang lain ya 🤗
。:゚Happy Reading゚:。
Ahad 12 April 2020
06:56:53
"Alfred."Panggil Skala.
"Hm."
"Bisakah kau menjawab panggilan Papa selain deheman?"Tanya Skala lalu menyuapkan makanan ke dalam mulutnya dengan menggunakan sebuah sendok besi.
Al tidak menghiraukan pertanyaan maupun perkataan Skala. Ia terus memakan makanannya dengan khidmat tanpa mempedulikannya.
"Alfred."Panggil Anura seraya menatap Al.
"Apa lagi? Mau bilang 'Besok Mommy mau pergi, kamu baik-baik di rumah' Mommy pernah nanya Al tentang keadaan Al ngga?"Ucap Al lalu meletakkan sendok nya di atas piring dengan kasar, sehingga menghasilkan sebuah bunyi yang sedikit nyaring.
Al meneguk air minumnya yang ada di dalam gelas, lalu meletakkan gelas tersebut di atas meja dengan kasar. Ia kemudian berdiri dari duduknya lantas melangkahkan kakinya pergi dari sana tanpa pamit.
"Alfred."Panggil Skala.
"ALFRED!"Teriak Skala saat ia tidak dihiraukan oleh Al.
Al terus melangkahkan kakinya menaiki anak tangga dengan santai tanpa berpegangan pada pembatas tangga.
Skala menatap Anura dengan tajam, ia lantas beranjak dari tempat duduknya."INI SEMUA GARA-GARAMU! ANDAI KAU TIDAK BERSELINGKUH DENGANNYA, AL TIDAK AKAN MENJADI SEPERTI ITU!"Bentaknya dengan mata yang berkilat sebuah amarah yang begitu besar.
Anura ikut beranjak dari tempat duduknya."INI JUGA GARA-GARAMU! KAU JANGAN MENYALAHKAN DIRIKU TERUS-MENERUS DONG. KALAU KAU MAU BERCERAI YA SILAHKAN. AKU TIDAK AKAN MENENTANG HAL ITU LAGI! Asalkan Al ikut denganku."
Deg
Skala mematung, ia pun langsung pergi dari sana dengan langkah lebar dan cepat secara bersamaan. Ia masuk ke dalam mobilnya lalu menyalakan mesin mobilnya kemudian menjalankannya pergi dari sana dengan kecepatan rata-rata.
Skala memukul setir mobilnya dengan kasar. Para pengendara maupun pejalan menatap mobil yang Skala kendarai yang terus mengklakson mobilnya.
Tujuan Skala saat ini ialah kantor miliknya. Ia ingin meluapkan kemarahannya pada kertas yang di penuhi oleh tulisan.
☆☆☆☆☆
"ARGH."Al mencengkram rambutnya dengan kasar. Saat ini ia terduduk di pinggiran kasurnya dengan derai air mata yang terus menerus mengalir, sehingga membasahi pipinya.
Al mengacak-acak rambutnya prustasi."Hiks, Ezza hiks."Hanya Ezzanya yang bisa menenangkannya, hanya Ezza nya yang bisa membuatnya tertawa. Ya, hanya Ezzanya.
Al berdiri dari duduknya lalu mengambil jaketnya yang tersampir di dalam lemari yang terbuat dari kaca transparan dan lantas memakainya.
Al mengambil handphonenya yang berada di atas nakas lalu memasukkan ke dalam saku celana kanannya. Ia juga mengambil kunci motornya yang ada di atas nakas lalu melangkahkan kakinya keluar dari ruangan tersebut.
Al menuruni anak tangga dengan cepat seraya memegang pembatas tangga.
Anura menatap Al yang kini menuruni tangga dengan cepat, dengan cepat ia menghampiri Al.
"Kamu mau kemana Alfred?"Tanya Anura yang sama sekali tidak dihiraukan oleh Al.
"Alfred, Alfred jawab Mommy."Ucap Anura seraya memegang lengan tangan kiri Al.
Mata Anura terlihat berkaca-kaca."Mau kemana hm? Jawab Mommy."Ucap Anura dengan lirih.
Al menyentak tangannya dengan kasar hingga tangan Anura terlepas dari lengan tangannya.
Al melangkahkan kakinya pergi dari sana dengan langkah cepat. Anura yang melihat kepergian Al langsung menitikkan air matanya.
"Alfred, maafkan Mommy."Gumam Anura saat sudah tidak melihat keberadaan Al.
Al menaiki motornya seraya menancapkan kunci motornya kemudian memutarnya, hingga mesin motornya menyala. Ia kemudian melajukannya setelah memakai helm full facenya dan membalikkan motornya dengan memutarnya.
Al mengendarai motornya dengan kecepatan rata-rata. Kedua matanya terus menatap di sekitaran yang ia lalui.
Tidak menemukan orang yang ia cari, Al memutuskan berhenti di area Taman yang ramai akan pengunjung.
Al memarkirkan motornya di parkiran Taman tersebut lalu mencabut kunci motornya yang tertancap, ia melepaskan helm full facenya lalu meletakkannya di atas motornya.
Al turun dari motornya lalu melangkahkan kakinya menuju pagar Taman tersebut lalu masuk.
Ada berbagai macam bunga-bunga yang ada di sana. Al mendudukkan dirinya di sebuah kursi seraya menatap di sekitarnya.
"Huft."
Al mengerutkan keningnya seraya menatap sebuah objek yang lumayan jauh darinya. Ia berdiri dari duduknya lalu berlari menghampiri objek tersebut.
Al memeluk seseorang yang tadi ia cari-cari dari arah belakang. Sedangkan orang yang dipeluk terkejut bukan main.
"Aga."Ucap Diva. Ya, orang tersebut adalah Diva.
Diva melepas kedua tangan Al yang melingkar di pinggang rampingnya.
"Aga, banyak orang."Ucap Diva. Al melepaskan pelukannya dengan perasaan yang dongkol.
"Kamu ngapain disini?"Tanya Diva setelah membalikkan tubuhnya menghadap ke arah Al.
"Ngga boleh?"Bukannya menjawab, Al malah bertanya balik.
"Ya boleh sih. Tapi kan gerangan kamu datang ke sini apa?"Tanya Diva.
Al menatap Diva lalu melipat kedua tangannya di depan dada."Tadi aku nyariin kamu, tapi kamunya ngga ketemu-ketemu. Jadi aku mutusin buat singgah di sini."Ucapnya.
Diva mengangguk kepalanya lalu menatap Al."Lho, mata kamu kenapa merah? Terus kenapa berair gitu?"Tanyanya seraya menatap manik mata milik Al.
Al menggelengkan kepalanya."Aku mau lanjut jualan lagi. Kamu baik-baik ok. Dan jangan mukul-mukul orang lagi."Peringat Diva seraya tersenyum manis kepada Al.
Al ikut tersenyum. Meskipun simpul, tapi hal tersebut dapat menambah kadar ketampanan seorang Al.
Diva melangkah kakinya pergi dari sana seraya menenteng keranjang makanan yang berukuran sedang. Al membalikkan tubuhnya lalu menatap kepergian Diva.
。:゚To Be Continue゚:。
Bagaimana dengan part ini?
Seru? Membagongkan? Tidak jelas? Atau...tidak seru?!
Kalau semua pertanyaan tidak ada pada cerita, simpan cerita ini di perpustakaan kalian ya!
Don't forget to vote and comment.
Jangan lupa follow akun Harlen
Instagram:@harlen.346
TikTok:@harlen346
Dan...jangan lupa follow akun Wattpad Harlen!Ingat! Tak boleh pelit, kita semua saudara lho, harus saling berbagi
Besok udah hari Senin aja nih. Ada yang kangen sama Al, Diva, dan yang lainnya ngga?
Next chapter? Coment 👉🏻
See you later 🤗
Jangan lupa
👇🏻 and 👉🏻Written
Ahad 21 Januari 2024Publish
Ahad 23 Juni 2024
12:00
KAMU SEDANG MEMBACA
Alis Propriis Volat
Fiksi RemajaAlis Propriis Volat Seperti kupu-kupu yang hinggap pada suatu bunga, dan pergi setelah membantu penyerbukan bunga tersebut. Datang tanpa dimintai, dan pergi tanpa pamit hingga menembus sembagi arutala. Sesuatu akan hilang dalam dirimu. Namun hal ya...