☯*⁠˘19˘⁠*☯

4 1 0
                                    

Heyou

Harlen kembali 👋🏻

KELVAN apa kabar?

Jangan lupa tandai typo

Jangan lupa share ke yang lain ya 🤗

。⁠:゚Happy Reading゚⁠:⁠。

"Bagaimana? Apakah berhasil?"Tanya seorang perempuan setengah baya kepada seorang perempuan. Yakni Anaknya sendiri.

Mereka saat ini tengah berada di dalam ruangan sebuah tempat yang ramai akan pengunjung. Lampu yang kelap-kelip dengan berbagai warna varian.

"Tentu saja. Namun, hubungan mereka menjadi lebih baik."Ucap seorang perempuan lalu meminum alkohol yang tadi ia pesan. Yakni Anak dari perempuan setengah baya tersebut.

"Kenapa meleceng sampai ke sana."Ucap perempuan setengah baya tersebut dengan mata yang berkilat sebuah amarah yang begitu besar. Ia meletakkan gelas yang ia pegang tadi di atas meja dengan kasar lalu menuangkan zat cair ke dalam gelas tersebut kemudian meneguknya.

"Ibu, kita masih memiliki banyak rencana. Jangan khawatir."Ujar perempuan tersebut lalu meneguk alkoholnya.

"Ya, tapi waktunya begitu lama. Ibu sudah lelah menunggu."Ujar perempuan paruh baya tersebut.

"Bersabarlah, Ibu. Semuanya butuh proses."Ujar perempuan tersebut.

Perempuan tersebut berdiri dari duduknya."Mari kita menari bersama."Ucapnya lalu bergabung dengan mereka seraya menggerak-gerakkan tubuhnya mengikuti irama musik yang mengalun indah di telinga mereka.

Perempuan setengah baya tersebut ikut bergabung dengan mereka dengan tubuh yang digerakkan kesana-kemari untuk menarik perhatian para kaum Adam. Mungkin bukan hanya kaum Adam, kaum Fir'aun mungkin juga ada, kaum Nabi Luth alaihissalam mungkin pun juga ada. Semuanya ada.

☆☆☆☆☆

"Kalian akan kubalas dengan lebih kejam lagi."Ucap seorang perempuan sembari menyeringai.

Seorang perempuan dengan pakaian serba hitam dengan rambut yang dikepang satu. Ruangan yang ditempati perempuan tersebut begitu gelap, dan  hanya diterangi oleh cahaya komputer yang ada di atas meja, tepat di hadapannya.

"Dasar pembunuh. Kau akan kubalas, bajingan."Ucap perempuan tersebut lalu tertawa seperti orang gila.

"Tunggu saja pembalasanku."

☆☆☆☆☆

"Gue dimana?"Tanya seorang lelaki pada dirinya sendiri yang kini terbangun dari tidurnya.

"Argh! Ini ngga mungkin! Bagaimana bisa gue masuk ke sini!"Ujar lelaki tersebut dengan prustasi.

Lelaki tersebut berdiri, ia menatap disekitarnya. Yang ia lihat hanyalah pepohonan yang rimbun dengan kicauan burung yang mengalun indah hingga memasuki indra pendengarannya.

Lelaki tersebut melangkahkan kakinya kesembarangan arah depan kaki kiri yang pincang. Pakaian lelaki tersebut terlihat mewah tapi kotor. Bisa disimpulkan bahwa lelaki tersebut merupakan seorang pengusaha kalangan atas.

Siapa lelaki tersebut?

☆☆☆☆☆

"Kerja yang bagus. Kau akan kuberi...."Ucap seorang perempuan setengah baya seraya mengeluarkan sebuah amplop berwarna cokelat dari dalam tasnya.

Perempuan setengah baya tersebut meletakkan amplop berwarna cokelat tersebut di atas meja."Ini. Apakah cukup?"

Seorang perempuan mengambil amplop berwarna cokelat tersebut yang ada di atas meja dengan menggunakan tangan kanannya sembari tersenyum."Sangat cukup. Kalau kalian ingin meminta bantuanku lagi, dengan senang hati aku akan membantu."Ucapnya setelah melihat isi amplop berwarna cokelat tersebut.

Alis Propriis Volat Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang