☯*⁠˘14˘⁠*☯

7 1 0
                                    

Heyou

Harlen kembali 👋🏻

KELVAN apa kabar?

Jangan lupa tandai typo

Jangan lupa share ke yang lain ya 🤗

。⁠:゚Happy Reading゚⁠:⁠。

Senin 13 April 2020

07:57:28

"Ingat pesan aku, ok."Ucap Diva kepada Al. Sekarang mereka berada di depan pintu Kelas 3 IPA 1.

"Iya."Ucap Al.

"Coba katakan."Ucap Diva seraya tersenyum.

"Ngga boleh membolos, mukul-mukul orang, harus fokus dan serius kalo lagi belajar. Dan ngga boleh membantah perintah Guru."Ucap Al. Diva tersenyum, sehingga Al ikut tersenyum.

"Sekarang kamu masuk. Ingat apa yang pernah kamu pelajari."Ucap Diva lalu menepuk pucuk kepala Al sebanyak dua kali dengan kaki yang berjinjit.

Diva melangkahkan kakinya pergi dari sana, ia membalikkan tubuhnya lalu melambaikan tangan kanannya setinggi bahu kepada Al.

Al tersenyum lalu membalas lambaian tangan Diva dengan lambaian juga. Ia pun masuk ke dalam Kelasnya sembari terus tersenyum.

Mereka yang melihat kedatangan Al sembari terus tersenyum hingga mendudukkan dirinya di tempat duduknya di buat keheranan.

☆☆☆☆☆

09:25:30

"Alfred."Panggil seorang perempuan paruh baya yang menyandang gelar sebagai seorang Guru.

Guru tersebut menghampiri Al yang kini tengah menopang dagunya dengan menggunakan tangan kirinya sembari terus tersenyum.

Guru tersebut melambaikan tangan kirinya di depan wajah Al. Hal tersebut sama sekali tidak ampuh untuk seseorang yang lagi kasmaran. Benarkah Al saat ini sedang kasmaran? Entahlah, ane pun tidak tahu.

"Dru, Dru."Panggil Jericho secara berbisik.

"Yo."Sahut Badru. Mereka berdua duduk berdampingan.

"Lo ruqyah si Al gih. Takutnya dia kesurupan."Ujar Jericho seraya menatap Al. Sedangkan Guru tersebut berkacak pinggang seraya menatap Al dengan alis yang ditukikkan.

"Alfred!"Panggil Guru tersebut dengan suara yang dikeraskan.

Badru mengambil sebuah gelas plastik air minum yang ada di atas meja seorang siswi lalu melangkahkan kakinya menuju dispenser, ia kemudian mengisi gelas plastik tersebut lalu melangkahkan kakinya menuju tempat duduk Al.

"A'udzubillahi minasysyaitanirrajin."Ucap Badru.

"Waman yattaqillaha yaj'al lahu makhrajan."Ucap Badru yang diiringi dengan nada yang begitu syahdu.

"Wayarzuqhu min haitsu laa yahtasibu waman yatawakkal 'alallahi fahuwa hasbuhu innallaha baalighu amrihi qad ja'alallahu likulli syai-in qadran."Lanjutnya lalu mencelupkan ujung jemari tangan kanannya ke dalam gelas tersebut yang berisi air minum.

Badru mencipratkan air yang hinggap di jemari tangan kanannya ke wajah Al. Al langsung saja tersadar dari kegiatannya lantas menatap mereka setelah mengusap wajahnya dengan menggunakan tangan kanannya.

Al menatap Badru dengan tatapan tajam yang menghunus. Tiba-tiba sebuah bayangan berputar di otaknya.

"Ingat! Ngga boleh membolos, mukul-mukul orang, harus fokus dan serius kalo lagi belajar. Dan ngga boleh membantah perintah Guru, ok."

Badru yang ditatap oleh Al di buat gemetaran, ia telah membangkitkan singa yang tertidur. Bagaimana kalau nyawanya akan terbang? Nasib-nasib.

Al menghembuskan nafasnya dengan kasar seraya memejamkan matanya, ia kembali membuka matanya lantas menatap Guru yang berdiri di sebelah kirinya seraya berkacak pinggang.

"Kenapa?"Tanya Al dengan wajah datar.

"Jawab pertanyaan yang ada di atas secara lisan. Sekarang!"Titah Guru tersebut.

Al membaca soal terakhir yang ada di papan tulis.

"Feeding tube adalah alat berupa selang untuk memberi makan pasien melalui hidung."Ucap Al lalu menatap Guru tersebut.

"Stomach tube adalah alat berbentuk selang yang di gunakan untuk mencuci perut, memberi obat-obatan atau untuk mengambil getah lambung."Lanjutnya.

"Rectal tube adalah alat untuk membersihkan atau mengeluarkan gas-gas dalam rektum."Lanjutnya lagi.

Al menatap Guru tersebut seraya berkata."Bagaimana?"

Guru tersebut di buat terkejut atas penjelasan Al, ia pun mengangguk kepalanya sebagai tanggapan dan jawaban. Ia kemudian melangkahkan kakinya menuju tempat duduk khusus untuk seorang Guru."Pembelajaran saya tutup. Selamat beristirahat."Ucapnya setelah mengambil buku catatannya yang ada di atas meja. Ia kemudian melangkahkan kakinya keluar dari Kelas 3 IPA 1.

Mereka semua bersorak heboh, mereka berbondong-bondong keluar dari Kelas menuju tempat yang akan mereka tuju.

Al keluar dari ruangan tersebut dengan langkah lebarnya. Tujuannya saat ini ialah Kelas 3 IPS 2.

Kelas 3 IPS 2

Tok tok tok

Al mengetuk pintu Kelas 3 IPS 2 sebanyak tiga kali.

Guru perempuan setengah baya yang mengajar di dalam menghentikan kegiatannya lalu menatap ke arah pintu.

"Masuk."Ucap Guru tersebut seraya meletakkan sebuah buku besar di atas meja.

Al membuka pintu tersebut lalu masuk ke dalam. Ia mendudukkan dirinya di sebelah kiri Diva seraya menopang dagunya dengan menggunakan tangan kirinya.

Al menatap Diva dengan intens, sesekali ia tersenyum saat ia melihat Diva yang sesekali sedikit mengerutkan keningnya dengan alis yang ditukikkan.

"Kenapa hm?"Tanya Al seraya memperbaiki tata rambut milik Diva.

Al menatap manik mata milik Diva dari samping lantas menatap papan tulis."Karbon tetraklorida koma. Atau obat penenang tertentu."Ucapnya saat menyadari sesuatu.

Diva menutup pulpennya lalu meletakkannya di atas bukunya yang telah ia tutup, ia kemudian menoleh dan menatap Al dengan mata yang berkaca-kaca.

"Kenapa hm?"Tanya Al seraya mengusap lembut surai rambut milik Diva dengan menggunakan tangan kanannya.

Diva menggelengkan kepalanya dengan pelan kemudian beralih menatap ke depan.

。⁠:゚To Be Continue゚⁠:⁠。

Bagaimana dengan part ini?

Seru? Membagongkan? Tidak jelas? Atau...tidak seru?!

Kalau semua pertanyaan tidak ada pada cerita, simpan cerita ini di perpustakaan kalian ya!

Don't forget to vote and comment.

Jangan lupa follow akun Harlen
Instagram:@harlen.346
TikTok:@harlen346
Dan...jangan lupa follow akun Wattpad Harlen!

Ingat! Tak boleh pelit, kita semua saudara lho, harus saling berbagi 😊

Besok udah hari Senin aja nih. Ada yang kangen sama Al, Diva, dan yang lainnya ngga?

Next chapter? Coment 👉🏻

See you later 🤗

Jangan lupa
👇🏻 and 👉🏻

Written
Ahad 21 Januari 2024

Publish
Ahad 30 Juni 2024
19:20

Alis Propriis Volat Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang