☯*⁠˘09˘⁠*☯

15 4 0
                                    

Heyou

Harlen kembali 👋🏻

KELVAN apa kabar?

Jangan lupa tandai typo

Jangan lupa share ke yang lain ya 🤗

。⁠:゚Happy Reading゚⁠:⁠。

Selasa 7 April 2020

07:20:31

Dua pekan telah berlalu. Saat ini Al tengah melangkahkan kakinya di koridor seraya menenteng sebuah tas dengan menggunakan tangan kirinya.

Al menaikkan tasnya ke pundak kirinya seraya terus berjalan, ia tidak menghiraukan tatapan maupun ucapan para kaum hawa untuk dirinya.

Di parkiran SMA Vincit, terdapat seorang perempuan yang kini tengah memberenggut kesal. Bagaimana tidak kesal, ia tidak sengaja menabrak sebuah motor yang terparkir di parkiran sekolah hingga membuat betis kaki kanannya kotor dan sedikit lecet.

Perempuan tersebut menendang ban belakang motor tersebut dengan menggunakan kaki kanannya. Ya kali kepalanya.

"Eh, dia berani banget nendang motor Al."

"He'em. Kalo orangnya tau, pasti bakal tinggal nama."

"Kita lihat aja dulu."

"Kalo dia mati gimana? Apalagi dia baru-baru masuk sekolah."

"Eh itu Al datang."

"Gimana nih? Gimana kalo Al ngebunuh tuh cewek."

"Nasib-nasib, kalo dia mati. Ya udah takdir dia."

☆☆☆☆☆

Al yang langkah kakinya terhenti karena sebuah teriakan yang menggema hingga masuk ke dalam indra pendengarannya di buat emosi.

Al membalikkan tubuhnya dan menatap sang pelaku dengan tatapan tajam yang menghunus.

"I-itu, ada yang nendang motor kamu."Ucap perempuan tersebut dengan kepala yang menunduk dan jari jemari yang dimainkan.

Al yang mendengar perkataan perempuan tersebut di buat tambah emosi. Siapa yang berani mengusiknya? Lihat saja, ia akan memusnahkan orang itu.

Al melangkahkan kakinya menuju parkiran dan melihat seorang perempuan yang kini tengah menendang ban belakang motornya tanpa ampun.

Al langsung saja menghampiri perempuan tersebut dengan langkah lebar dan cepat secara bersamaan, ia langsung menarik lengan kiri perempuan tersebut dengan kasar lalu menendang perutnya dengan tenaga yang tidak bisa diragukan lagi.

Perempuan tersebut tersungkur di aspal, ia menatap Al yang kini tengah menatapnya dengan tajam.

Al mendekati perempuan tersebut lalu berjongkok di hadapannya dengan salah satu lutut kaki yang di tekuk."Kenapa?"Tanyanya entah kesiapa dalam hati.

Perempuan tersebut menatap Al dengan kesal, ia berdiri lantas menatap Al."Itu motor lo?"Tanyanya.

"Hm."Al berdiri sembari menatap perempuan tersebut dengan begitu lekat.

"Lihat! Motor lo ngelecekin betis gue."Ucap perempuan tersebut seraya memperlihatkan betis kaki kanannya.

Perempuan tersebut mendekati motor Al lantas menendang ban belakang motor Al."Gara-gara ban ini, kaki gue lecet."Ucapnya dengan kesal seraya terus menendang ban belakang motor Al.

Bukannya marah, Al malah terkekeh melihat kelakuan perempuan tersebut.

Napas perempuan tersebut memburu akibat terlalu mengeluarkan tenaga.

Al mendekati perempuan tersebut."Udah marahnya?"Tanyanya dengan lembut seraya menatap perempuan tersebut dengan lembut.

Perempuan tersebut menatap Al yang kini tengah berdiri di hadapannya.

"Bodoh!"Ucap perempuan tersebut lalu melangkahkan kakinya pergi dari sana seraya menggerutu tidak jelas.

Para siswa-siswi SMA Vincit di buat menganga. Kenapa perempuan tersebut tidak dipukul? Kenapa dia tidak dibunuh? Ini tidak adil bagi mereka.

Al menatap kepergian perempuan tersebut seraya tersenyum tipis, sehingga tidak ada sama sekali yang menyadarinya.

Al melangkahkan kakinya pergi dari sana dengan langkah lebarnya.

Kelas 3 IPA 1

07:25:04

Al masuk ke dalam Kelas 3 IPA 1, ia melangkahkan kakinya menuju tempat duduknya lalu meletakkan tasnya di atas meja. Ia kemudian keluar dari ruangan tersebut dengan langkah lebarnya.

Seorang lelaki paruh baya memasuki Kelas 3 IPA 1 dengan buku catatan dan buku paket yang ada di tangannya."Mau kemana, Al?"Tanyanya pada Al yang kini tengah menunggu dirinya yang akan masuk ke dalam Kelas.

"Bolos."Jawab Al lalu melangkahkan kakinya pergi dari sana. Guru tersebut hanya bisa geleng-geleng kepala melihat kelakuan Al. Ingin menegur, tapi masih sayang nyawa.

Ada kalanya seseorang akan berubah, dan hanya menunggu waktunya saja. Jika itu takdirnya, maka itu akan menjadi. Kalau bukan, maka itu tidak akan terjadi.

Tapi percayalah, takdir Tuhan tidak selamanya buruk.

Kelas 3 IPS 2

07:30:19

Tok tok tok

Sebuah kegiatan mengajar seorang Guru perempuan setengah baya terpaksa terhenti kala sebuah ketukan dari luar pintu memasuki indra pendengarannya.

Pintu terbuka dan menampilkan seorang lelaki yang kini menatap Guru tersebut dengan wajah datarnya. Dia adalah Al.

"Mencari siapa?"Tanya Guru tersebut seraya menatap Al.

"Diva."Jawab Al lalu menatap seorang perempuan yang kini tengah serius menatap papan tulis lalu menulis di lembaran kertas bukunya.

"Diva."Panggil Guru tersebut.

"Aa, iya Bu?"Tanya Diva seraya menatap Guru tersebut.

"Ada yang mencarimu."Ucap Guru tersebut.

Diva menatap orang yang mencarinya, ia menutup bukunya dan memasukkannya ke dalam laci mejanya. Ia melangkahkan kakinya menuju orang tersebut.

"Ada apa?"Tanya Diva.

Bukannya menjawab, Al malah menarik pergelangan tangan kiri Diva."Saya pinjam dan ngajak dia bolos, Bu."Ucapnya sebelum membawa Diva pergi dari sana.

Guru tersebut menepuk jidatnya."Hadeh."Ucapnya dengan nada lelah lalu melanjutkan kegiatan mengajarnya.

Tidak ada yang berani melarang kehendak seorang Revano Euro Shaka Praga Mozegra Saea Alfred.

。⁠:゚To Be Continue゚⁠:⁠。

Bagaimana dengan part ini?

Seru? Membagongkan? Tidak jelas? Atau...tidak seru?!

Kalau semua pertanyaan tidak ada pada cerita, simpan cerita ini di perpustakaan kalian ya.

Don't forget to vote and comment.

Jangan lupa follow akun Harlen
Instagram:@harlen.346
TikTok:@harlen346
Dan...jangan lupa follow akun Wattpad Harlen!

Ingat! Tak boleh pelit, bulan Dzulqaidah lho, harus saling berbagi

Next chapter? Coment 👉🏻

See you, meet again next month 🤗

Jangan lupa
👇🏻 and 👉🏻

Written
Sabtu 20 Januari 2024

Publish
Ahad 26 Mei 2024
22:00

Alis Propriis Volat Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang