☯*⁠˘07˘⁠*☯

22 5 0
                                    

Heyou

Harlen kembali 👋🏻

KELVAN apa kabar?

Jangan lupa tandai typo

Jangan lupa share ke yang lain ya 🤗

。⁠:゚Happy Reading゚⁠:⁠。

Senin 23 Maret 2020

07:30:45

"Selamat siang, Anak-anak."Sapa Kepala sekolah kepada mereka.

"Siang, Pak."Balas para siswa-siswi dan Guru. Selain Al.

Seventeen minutes later.

Kepala sekolah masih memberi amanat kepada siswa-siswi SMA Vincit. Beberapa dari mereka sudah jengah mendengar penuturan Pak Kepala sekolah. Panggil saja Pak Thomi.

"Jadi, sampah itu harus dibuang di tempat sampah agar tidak mencemari lingkungan."Ucap Pak Thomi seraya membenarkan tata letak mait.

"Ekhem."

"Tenggorokan saya kering. Jadi, sampah itu harus dibuang di tempat sampah agar tidak mencemari lingkungan."Ucap Pak Thomi.

"Hadeh, udah lima kali lho dia ngulangin tuh kata."Ujar Hala dengan kesal.

Maha menepuk bahu kiri Hala dari belakang dengan pelan."Sabar aja. Nanti juga berhenti."Ucapnya. Hala menganggukkan kepalanya sebagai tanggapan.

"Masing-masing kelas juga sudah di siapkan berbagai jenis tempat sampah. Tapi sampah masih saja ada yang berserakan."Ucap Pak Thomi dengan raut wajah heran.

Thirteen minutes later.

Masing-masing Ketua Kelas maju ke depan untuk membubarkan barisannya.

Mereka langsung saja berlari menuju Kelas masing-masing. Adapula yang menuju kantin terlebih dahulu lalu masuk ke dalam Kelasnya.

Berbeda dengan Al, kini ia melangkahkan kakinya menuju rooftop. Ia akan membolos setengah jam, itulah rutinitas seorang Revano Euro Shaka Praga Mozegra Saea Alfred.

Al membuka pintu rooftop lalu menutupnya kembali setelah masuk ke dalam area rooftop. Ia kemudian melangkahkan kakinya menuju sebuah kursi panjang yang terbuat dari kayu dan dilengkapi dengan sebuah meja panjang di hadapan kursi.

Al mendudukkan dirinya di sana, ia menatap langit biru yang ditaburi dengan awan putih bersih.

☆☆☆☆☆

08:13:05

"Alfred."Panggil Bu Aerly seraya memegang sebuah pulpen. Saat ini ia tengah mengabsen murid Kelas 3 IPA 1.

"Alfred."Guru tersebut mengerutkan keningnya saat tidak mendapatkan sahutan.

Bu Aerly mendongakkan kepalanya dan menatap ke arah tempat duduk Al yang hanya terdapat sebuah tas berwarna hitam yang dilengkapi dengan coretan tulisan bahasa Mandarin di bagian depannya.

"Alfred kemana?"Tanya Bu Aerly kepada mereka. Ada yang mengedikkan bahunya,.dan ada pula yang menggelengkan kepalanya sebagai tanggapan dan jawaban.

Tiba-tiba seseorang bersuara."Rutinitas seorang Alfred, masa Ibu lupa."Ucap Jericho.

"Anak itu."Gumam Bu Aerly lalu melanjutkan kegiatannya.

Setelah mengabsen para murid. Bu Aerly pun memulai pembelajarannya.

A few minutes later.

Ceklek

Pintu terbuka dan menampilkan seorang siswa yang kini berdiri diambang pintu seraya menatap Bu Aerly yang menghentikan kegiatan mengajarnya.

Bu Aerly membalikkan tubuhnya dan menatap Al."Masuk."Ucapnya lalu melanjutkan kegiatan mengajarnya.

Al masuk lalu menutup pintu, ia melangkahkan kakinya menuju tempat duduknya lalu mendudukkan dirinya di sana.

"Bu."Panggi Badru seraya mengangkat tangan kanannya.

Bu Aerly menghentikan kegiatan mengajarnya lalu menatap Badru."Iya?"Tanyanya.

"Bukannya itu pembelajaran kelas bawah ya, Bu?"Tanya Badru.

"Ibu mau tes kalian. Apa kalian masih mengingat pembelajaran kelas bawah atau tidak."Jawab Bu Aerly lalu mendudukkan dirinya di kursi khusus untuk seorang Guru.

"Silahkan di catat dan dikerjakan."Ucap Bu Aerly seraya menopang dagunya dengan menggunakan tangan kanannya.

Mereka pun mulai mencatat apa yang ada di papan tulis lalu mengerjakannya dengan Bu Aerly yang setia mengawasi mereka.

"Tidak boleh menyontek."Ucap Bu Aerly seraya mengetuk-ngetuk meja dengan menggunakan pulpennya.

"Bekerja sama boleh, Bu?"Tanya Maha.

"Boleh. Bedakan menyontek dan bekerja sama."Jawab Bu Aerly.

This is moments later

"Yang sudah selesai bawa kemari."Ucap Bu Aerly.

Beberapa murid mulai membawa buku mereka masing-masing dan meletakkannya di atas meja Guru.

Setelah itu mereka duduk di tempat masing-masing. Al mulai beranjak dari kursinya lalu melangkahkan kakinya menuju tempat duduk khusus seorang Guru, ia kemudian meletakkan bukunya di atas meja lalu kembali ke tempat duduknya.

Bu Aerly mulai memeriksa hasil kerja mereka, dan memberinya nilai paraf. Bu Aerly merupakan seorang Guru Matematika.

"Yang saya sebut namanya kemari untuk mengambil bukunya."Ucap Bu Aerly setelah memeriksa semua buku mereka Kelas 3 IPA 1.

Bu Aerly berdiri dari duduknya dan berdiri di sebelah papan tulis, ia mengambil satu buku yang menumpuk di atas meja lalu menyebut nama pemilik buku tersebut secara berurutan.

☆☆☆☆☆

15:40:03

Kringggg

Bel pulang berbunyi. Semua siswa-siswi SMA Vincit berbondong-bondong keluar dari Kelas dan pekarangan sekolah dengan tas yang tersampir di pundak dan juga di bahu mereka.

Al menaiki motornya lalu menyalakan mesin motornya kemudian menjalankan motornya setelah memakai helm full facenya.

Di tengah-tengah perjalanan, motor Al tidak sengaja bertabrakan dengan motor seseorang. Mereka sama-sama terjatuh bersama dengan motor masing-masing.

。⁠:゚To Be Continue゚⁠:⁠。

Bagaimana dengan part ini?

Seru? Membagongkan? Tidak jelas? Atau...tidak seru?!

Kalau penasaran, simpan cerita ini di perpustakaan kalian.

Jangan lupa vote and coment. Jangan lupa follow akun Harlen

Ingat! Tak boleh pelit, bulan Dzulqaidah lho, harus saling berbagi

Next chapter? Coment 👉🏻

Yang mau lihat potongan chapter berikutnya ke Instagram Harlen
@harlen.346

See you later 🤗

Jangan lupa
👇🏻 and 👉🏻

Written
Sabtu 20 Januari 2024

Publish
Ahad 12 Mei 2024
00:33

Alis Propriis Volat Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang