☯*⁠˘30˘⁠*☯

1 1 0
                                    

Selamat malam!

Harlen kembali 👋🏻

KELVAN apa kabar?

Jangan lupa share ke yang lain ya 🤗

。⁠:゚Happy Reading゚⁠:⁠。

Saat ini Al berada di sebuah Rumah sakit yang bernama Comfort Hospital.

"Apakah ada pasien yang bernama Maldiva Nayra Volvariella Volvacea Muezza?"Tanya Al pada seorang perempuan yang menyandang gelar sebagai seorang Suster.

"Silahkan ditunggu, saya akan mencari daftar pasien yang anda tanyakan."Ucap Suster tersebut dengan sopan lalu mencari daftar pasien yang ada di komputer.

"Nama yang anda sebutkan sudah tidak menjadi pasien di rumah sakit ini."Ucap Resepsionis tersebut.

Al sedikit mengerutkan keningnya."Pasien yang bernama Diva sudah keluar beberapa hari yang lalu dari rumah sakit ini."Ujar Resepsionis tersebut sambil menatap Al.

Al langsung pergi dari sana dengan langkah lebarnya. Kemana lagi ia mencarinya? Apakah Tuhan akam memisahkan mereka? Bukan Tuhan sih, tapi Harlen.

☆☆☆☆☆

Al melajukan motornya dengan kecepatan rata-rata. Ia memarkirkan motornya di sebuah Parkiran Taman yang pernah ia datangi beberapa hari yang lalu.

Al melangkahkan kakinya setelah mengambil kunci motornya yang tertancap di motornya. Ia kemudian memasuki area Taman sembari menatap di sekitarnya.

"Apakah dia ada di sini?"Tanya Al entah kesiapa.

Al mendudukkan dirinya di sebuah kursi yang ada di sana, ia mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru.

"Kamu dimana?"Tanya Al pada seseorang yang tidak ia ketahui keberadaannya dalam hati.

Al menautkan kedua telapak tangannya lalu meniupnya."Aku kangen."Ucapnya dalam hati.

Al beranjak dari tempat duduknya lalu melangkahkan kakinya pergi dari sana menuju tempat yang akan ia tuju. Tetap baca kalau mau tahu, tempat apa yang akan Al tuju.

☆☆☆☆☆

Al melangkahkan kakinya menuju sebuah kursi yang ada di sana lalu mendudukkan dirinya di kursi tersebut.

Al menatap hamparan air yang bergelombang yang tidak jauh dari hadapannya.

"Seneng ngga?"

"Seneng banget."

"Kamu mau buat janji ngga?"

"Janji?"

"Iya. Kamu tunggu di sini, jangan kemana-mana."

"Kenapa hm?"

"Ngga papa. Kamu habis ngapain?"

"Aku habis kesana. Kita tulis keinginan kita masing-masing terus masukin kedalam toples ini."

"Nanti kita buka kalau kita udah nikah."

"Lama banget. Emang kita bakal nikah?"

"Pasti."

"Aga, takdir hanya Tuhan yang tau."

"Kalo misalnya aku pergi duluan. Kamu ngga boleh sedih, ok."

"Ngga, aku ngga bakal biarin kamu pergi."

"Kalo aku takdirnya bukan bersamamu, maka kamu akan mendapatkan seseorang yang lebih baik dariku."

Al menghela nafas dengan kasar, ia menutup matanya sekilas lalu kembali menatap hamparan air yang bergelombang.

"Kalo aku udah nemuin kamu. Aku ngga bakal ngelepasin kamu lagi."Ucap Al.

"Aku bakal ngurung kamu, biar ngga bisa pergi-pergi lagi."Lanjutnya dengan tatapan yang berkilat sebuah obsesi.

Al berdiri dari duduknya lalu melangkahkan kakinya menuju ke pinggir pantai."Waktu itu kita kejar-kejaran di sini. Mengejarmu sampai diriku menangkapmu lalu membekapmu dengan erat."Ucapnya seraya berjalan dengan langkah kecilnya.

"Maka aku akan mencarimu sampai diriku menemukanmu lalu mengurungmu hingga tidak bisa pergi lagi."Lanjutnya sembari menyeringai.

☆☆☆☆☆

"Cho, Cho."Panggil Badru pada Jericho. Masih ingat mereka?

"Ape?"Tanya Jericho seraya menyusun berkas-berkas yang ada di lantai.

"Itu bukannya si Diva bukan sih?"Tanya Badru sambil menatap seseorang yang tengah berjalan seraya memegang sebuah tongkat.

Jericho berdiri dari lalu menatap sebuah objek yang ditatap oleh Badru."Mane? Ngga ada tuh."Ucapnya.

"Ada, lo nya aja yang lambat ngeliatnya."Ujar Badru.

"Yelah-yelah. Jalan sekarang, nanti Bos besar marah."Ucap Jericho. Mereka pun melangkahkan kakinya menuju sebuah mobil lalu masuk ke dalam mobil tersebut.

Mobil tersebut melaju secara perlahan dengan Badru yang menyetir mobil tersebut. Mobil tersebut merupakan mobil dari Perusahaan mereka berkerja.

Namun, saat di tengah-tengah perjalanan. Tiba-tiba Badru tidak sengaja menabrak seorang pengendara kaki dua.

Badru keluar dari mobil tersebut dengan raut wajah khawatirnya.

"Apakah anda tidak apa-apa?"Tanya Badru seraya menjongkokkan dirinya di hadapan orang tersebut.

Orang tersebut membuka helm full facenya lalu menatap Badru yang kini terlihat terkejut.

"Astoge. Al, you kemana aje?!! Kenape ngga ada kabar?!"Tanya Badru dengan heboh.

"Bukannya nolongin, lo malah nanya-nanya."Gerutu Al seraya berdiri dari duduknya.

Badru ikut berdiri lalu membantu Al membangkitkan motornya yang begitu besar.

"Ini motor apa jet? Berat amat."Ucap Badru.

"Maybe."Ucap Al seadaanya.

Al menaiki motornya setelah mengambil helm full facenya di aspal, ia kemudian memakai helm full facenya lalu menyalakan mesin motornya.

Saat Al melajukan motornya, tiba-tiba Badru menghadangnya. Untung saja ia dapat menyeimbangkan laju motornya.

"Gue tadi ngeliat Diva."Ujar Badru.

"Dimana?"Tanya Al dengan suara keras dibalik helm full facenya.

"Di bagian depan Perusahaan gue kerja. Ngga jauh dari sini."Jawab Badru.

Al langsung saja menancap gas motornya dengan kecepatan tinggi. Badru yang melihat Al di buat menganga.

"WOY! DAH TERLAMBAT!"Teriak Jericho hingga menyadarkan lamunan Badru.

Badru langsung berlari menuju mobil tersebut lalu masuk, mobil tersebut kemudian melaju dengan kecepatan rata-rata.

。⁠:゚To Be Continue゚⁠:⁠。

Jangan lupa tinggalkan jejak!

Written
Jum'at 26 Januari 2024

Publish
Ahad 3 November 2024
19:09

Alis Propriis Volat Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang