Heyou
Harlen kembali 👋🏻
KELVAN apa kabar?
Jangan lupa tandai typo
Jangan lupa share ke yang lain ya 🤗
。:゚Happy Reading゚:。
Rabu 10 Februari 2021
07:23:27
"Ezza, Ezza."Panggil Al saat melihat kedatangan Diva.
Al berlari menghampiri Diva lalu memeluknya dengan erat.
"Aga."Ucap Diva seraya mencoba melepas pelukan tersebut.
"Kemarin kenapa ngga masuk?"Tanya Al seraya mengangkat dagunya dari bahu kiri Diva.
Diva mengurai pelukan tersebut."Kemarin ada problem pribadi."Ucapnya lalu menyisir rambut milik Al ke belakang dengan menggunakan tangan kirinya.
"Kamu ngga lupa sarapan kan?"Tanya Diva.
"Ngga. Aku sarapan kok."Jawab Al seraya tersenyum.
Diva ikut tersenyum kala melihat Al tersenyum."Aku mau pergi beli pulpen dulu di Kantin."Ucapnya seraya melepaskan kedua tangan Al yang melingkar di pinggang rampingnya.
"Ikut."Pinta Al seraya mengeluarkan puppy eyes nya.
Diva menganggukkan kepalanya sebagai tanggapan lalu melangkahkan kakinya. Al ikut melangkahkan kakinya dan menyamakan langkah kakinya dengan Diva.
Sesekali Al tersenyum melihat Diva yang begitu cantik dan imut secara bersamaan.
☆☆☆☆☆
"Ini berapa, Bu?"Tanya Diva seraya memperlihatkan sebuah pulpen berwarna hitam kepada sang Penjual.
"Lima ribu."Jawab sang Penjual dengan ketus. Pasalnya, sudah beberapa kali Diva bertanya mengenai harga pulpen yang ia jual.
"Cuma ini yang paling murah. Tapi kalo aku beli pulpen ini, bisa-bisa aku nanti ngga makan."Ucap Diva dalam hati.
Al langsung meletakkan selembar kertas berwarna biru di atas kumpulan snack yang di jual oleh Penjual tersebut lalu mengambil semua pulpen yang dijual oleh Penjual tersebut dengan menggunakan tangan kirinya.
Al menarik lembut pergelangan tangan kiri Diva dengan menggunakan tangan kanannya.
Sang Penjual yang melihat Al tiba-tiba muncul dan meletakkan selembar kertas di atas kumpulan snack yang ia jual di buat terkejut. Apa lagi saat Al menarik pergelangan tangan kanan perempuan tersebut dengan lembut. Ia sama sekali tidak mengenali perempuan tersebut. Yang ia tahu, perempuan tersebut adalah orang miskin.
☆☆☆☆☆
07:30:33
"Aga."Ucap Diva saat Al memasukkan semua pulpen tersebut ke dalam tasnya.
"Udah. Sekarang kamu masuk. Ingat! Jangan ngelirik lelaki lain selain Guru."Ucap Al seraya menepuk pelan kepala Diva sebanyak dua kali dengan menggunakan tangan kanannya.
Diva menepis tangan kanan Al yang kini menepuk kepalanya lalu mengeluarkan semua pulpen yang telah Al masukkan ke dalam tasnya.
"Aku ngga butuh."Ucap Diva seraya memberikan pulpen tersebut kepada Al.
Al menatap pulpen yang ada di tangan kanan Diva."Kamu butuh."Ucapnya.
Mata Diva mulai berkaca-kaca, ia melempar pulpen tersebut ke lantai."Aku memang miskin, dan kamu ngga usah kek gini."Ucapnya lalu masuk ke dalam Kelasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alis Propriis Volat
Ficção AdolescenteAlis Propriis Volat Seperti kupu-kupu yang hinggap pada suatu bunga, dan pergi setelah membantu penyerbukan bunga tersebut. Datang tanpa dimintai, dan pergi tanpa pamit hingga menembus sembagi arutala. Sesuatu akan hilang dalam dirimu. Namun hal ya...