1. (?????)

643 39 17
                                    

Nah ges, untuk di chap 1 ini rada banyak yang di ubah... Tapi alurnya tetep sama.

Enjoy!






Di sebuah pulau yang bernama pulau land rintis, terdapatlah sebuah rumah yang berisikan sebuah keluarga, keluarga yang awalnya bahagia dan Cemara kini perlahan berangsur suram. Roda itu selalu berputar, kau tak pernah tau kapan posisi mu di atas dan kapan posisi mu dibawah.

Bumi itu berputar.
Kalian tahu alasannya mengapa kita tak merasakannya dan tidak terlempar ketika bagian bumi tempat kita pijaki tengah berada di bawah? Ya, benar. Karena bumi memiliki gravitasi yang menarik kita ke bumi agar kita tetap kembali ke atasnya, tak peduli setinggi apapun kita melompat. Kita akan tetap kembali padanya.

Sama halnya dengan nyawa.
Tak peduli sekuat apa kau mengejar kematian dan akhir, kau takkan pernah mendapatkan nya. Tak peduli secepat apapun kau lari dari kematian, kau akan tetap tertangkap. Bukan kau yang mengatur waktu mu bernafas, kau tetap akan ada sampai waktunya tiba.

Hal hal yang sebelumnya adalah ketidakmungkinan, mungkin saja bisa terjadi. Dunia ini luas, hanya saja kau tak mengetahuinya.

Halilintar Hyugan Natanier
Taufan Hyugan Natanier
Gempa Hyugan Natanier

Adalah kembar 3...18-01-2007

Blaze Hyugan Natanier
Ice Hyugan Natanier

Adalah kembar 2...19-02-2008

Thorn Hyugan Natanier
Solar Hyugan Natanier

Adalah kembar 2...20-01-2009


Ice pov on

6.30

Aku adalah anak ke 5 dari 7 bersaudara. Mereka adalah saudara yang tak dapat tergantikan, dan aku menyayangi mereka tanpa ada alasan. Sudah tentu mereka juga menyayangiku, tidak, itu hanya khayalan ku saja, hanya angan-angan yang selalu aku inginkan. Mereka justru membenciku,sangat² membenciku. Mereka menyebut ku sampah, tidak berguna,sialan, dan -perenggut. Tunggu, apa yang ku renggut dari mereka? Orang tua? Kasih sayang? Cinta? Tentu tidak, mereka sudah membenciku dari awal aku mulai tumbuh mengenal dunia. Seandainya aku tak pernah mengenal dunia, mungkin tak sesakit ini.

Ntahlah aku juga manusia biasa, sekuat apapun mentalku pasti bisa hancur. Pernah temukan benda terkuat di alam semesta ini? Ayolah contoh kecil saja, misalnya baja? Baja kuat dan keras. Tapi kalian tau? Baja itu dapat dibentuk sedemikian rupa, baja bisa hancur juga ya. Terkadang tak ada yang memikirkan hal itu, yang ada hanyalah memikirkan ego masing-masing, tak peduli orang² disekitar mereka. Sudahlah.

Aku turun dari kamarku menuju dapur, ya dapur berada di lantai 1. Pagi ini, tentu membutuhkan sarapan bukan harapan meski harapanku untuk diakui mereka selalu ada, haha masih pagi loh sudah makan harapan ya. Tapi- jujur rasanya seperti ingin menggapai bintang kecil namun tak akan mungkin, karena bagaimanapun bintang terlihat kecil sebab berada jauh dari bumi tapi-- sangat banyak yang menginginkan nya.

Saat aku sudah turun dari tangga, langkah kaki ku mendadak berhenti. Aku melihat pemandangan indah yang tak pernah aku rasakan. Tak apa, apapun akan ku berikan agar mereka bahagia. Itu sudah cukup.

Ice pov end

Tampak para elemental bersaudara sedang berkumpul di meja makan,untuk sarapan pagi. Semuanya sarapan tanpa keberadaan seseorang tentunya. Sudah bisa ditebak mereka hanya ber 6, ya karna ice tidak ada di sana. Ice tau betul keberadaan nya hanya akan menggangu kebahagiaan saudaranya. Ice juga tidak ingin di cap sebagai adik yang melawan atau kakak yang payah. Setidaknya jika dia adalah beban, maka ia harus membiarkan mereka bersenang-senang. Perlahan ia bergerak sedikit maju, mengintip dari balik dinding suasana yang berjalan hangat, ia tampak tersenyum melihat dan mendengar saudara nya sedang tertawa, meski tanpa kehadirannya.

(Senyum tipis itu, benar-benar tulus).

Bisa-bisa nya ice bahagia jika saudara-saudara nya tersenyum dan tertawa, meski saudara-saudara nya tidak senang jika ice bahagia. Mereka tidak menginginkan seseorang bahagia, tanpa sadar mereka sudah merenggut hak seseorang.

Waktu tak terasa sudah berjalan maju, memang benar pepatah bahwa waktu tak pernah menunggu tapi waktu selalu menjadi alasan bumi masih berputar.

Kakinya bergerak mundur dan berbalik untuk kembali ke kamar, sesi senyum sendiri sudah berakhir sekarang waktunya ia bersembunyi, bersembunyi dari apa yang seharusnya tak boleh melihat. Ini__ sudah hampir waktunya kan?

__________

Namun, sebelum ice pergi. Ice sama sekali tidak menyadari bahwa ada yang memperhatikan nya, meski sosok itu terlihat duduk membelakangi tapi sorot mata tajamnya menangkap sosok yang berada di pantulan kaca lemari. Pantulan kaca itu membuat hatinya sakit, wajah itu__ wajah itu tak pernah ia lihat sebelumnya. Yaa mungkin ia sudah melihat senyum ice waktu kecil, tapi- hey itu berbeda! Senyum masa kecil yang pernah ia lihat hanyalah senyum kepolosan dan nyaris kearah bodoh! Hari-hari sebelumnya nya ia juga sempat merasakan sesuatu seperti ini di hatinya, kenapa? Kenapa dia takut? Sudahlah! Ia tak mungkin kuat melawan batin nya sendiri... Hey nak! Jangan diam saja! Mari beraksi!

Siap?

Kenapa harus menunggu?

Ajak dia bicara. Dia tak seburuk yang kau pikirkan!

1

2

3

"Hey ice,"

Yeahh! Begitu!
Kau berhasil!

"S-sini... kau kau bisa makan sekarang" -halilintar memanggil ice setelah adik²nya yang lain pergi ke halaman belakang. Ice yang merasa di panggil pun mendadak kaku, padahal satu langkah lagi kakinya akan menginjak tangga... Tak mau mendapat hukuman ice datang menghampiri, ia bingung bagaimana halilintar bisa tau jika dirinya ada di sana.

'Seperti biasa? Sudah pasti'

saudara²nya tidak membersihkan meja makan,dan ice yang akan membersihkannya, lagi pula itu adalah bayaran bagi ice yang diberi makan. Padahal ice hanya mengambil sisa makan mereka, mengapa mereka sekejam itu? Ice yang malang. Sebenarnya gempa akan melakukannya hari ini, tetapi adik-adik nya meminta untuk ke halaman belakang. Mana mungkin ditolak!

'ok gak papa, kamu bisa kok ice.. haha ga nyisain apa². Baik banget ya.' -ya batin ice menggambarkan apa yang ia lihat, tak ada makanan sisa apa lagi makanan utuh. Ice hendak pergi membereskan meja itu saja, lagi pula ini hari minggu dan mereka tidak sekolah.

"Duduk, makan ini... Nanti sakit" -ice hanya terdiam merasakan tangan besar dari sosok di belakangnya yang menahan ia berdiri, lalu tiba-tiba tanpa di terjang angin, tanpa dilanda banjir. Sosok yang di ingatan nya adalah sosok yang paling menakutkan menyuguhkan makanan utuh. Hah? siapa yang peduli? Ini benar-benar nyata dan bukan mimpi kan? Atau jangan-jangan akan ada bayaran dimana Ice tak mampu memberikan nya? Kira-kira seperti itu lah bayang-bayang ice tentang makanan yang ia lihat ada di depannya.




Tapi...

Bukan kah? Ini terlalu besar untuk jadi kenyataan?




TBC
Jangan lupa vote nya sengkuhh

1035 kata

Us the next life Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang