Hah?
Dengan inisiatif nya, halilintar datang dan memeluk adiknya ice yang tengah menangis sesekalinya sesegukan, hali memeluk ice seperti yang ia lakukan saat adiknya itu menangis histeris. Hey kalian, kenapa gak teriak-teriak lagi, ayo bilang 'lebih baik kamu mati' kenapa malah diam? Kenapa gak teriak 'sialan Lo sampah' kenapa sekarang malah matung?...kayak waktu itu lohh. Kayak pas kalian menginginkan ice pergi namun takut untuk kehilangannya. Konsep nya dong? Seperti saat itu,.saat salah satu dari kalian bertanya maksud perkataan seorang ice yang telah benar-benar lelah berada didunia. padahal orang terdekat ice sendiri yang membuat nya menjadi lelah mencari tempat yang nyaman di dunia ini, padahal bagi ice saudaranya adalah dunia nya. Namun sepertinya bukan tempat ternyaman nya. (Tinggain aja yok dunianya)
.
.
.
.
."Sssttt jangan menangis ok? Maafin kak hali ya... Kak hali salah, kak hali udah jahattt banget tadi. Kamu ga salah ice, kak hali yang buat kamu gitu, t-tapi malah kamu yang di salahin, malah kamu yang di suruh berterima kasih. Padahal ini salah kak halii...Sekarang, kamu liat kakak lagi ya ice, liat kakak lagi dengan senyuman mu yang dulu....! Ice pliss kembali kayak dulu ya, plis jadi ice yang ceria meski kamu tau kami ga pernah anggap kamu!.…mau ya?,," halilintar berbicara penuh harap, berusaha sebisa mungkin untuk tidak menangis, namun nihil. Air matanya tak berhenti menetes ketika ia mendengar jawaban sang adik
"Aku juga ga nyuruh kalian nyelamatin aku waktu itu,, aku cuman mikir kenapa aku di selamatin. Ga seharusnya aku masih ada kan" ice menjeda kalimatnya sejenak, bibir pucatnya mengukir sebuah senyuman paksa. Itu-
"bahkan, ga seharusnya aku pernah ada kan?" Lagi lagi setelah mengatakan itu ia tersenyum tanpa memandang saudara nya.
"Selama ini aku takut kak... Aku takut. Aku takut kalian benci sama aku tapi ternyata kalian emang udah benci aku... Aku takut natap kalian lagi. Aku pengennn banget bisa liat kalian tanpa rasa bersalah, tapi kata² kalian seolah-olah aku memang ga pantas buat kalian...kenapa? padahal aku cuma pengen liat kalian, liat kamu tanpa rasa bersalah kak hali. Kaya adek-adek kakak yang lain. Mereka bahagia banget ya. Aku juga pengennn bahagia kakak" suaranya terdengar parau dan bergetar, satu persatu air mata nya terjatuh.
"Tapi kebahagiaan seolah-olah nolak buat datang ke aku... ini hal wajar ya? Kalian juga gak suka aku ngeliat kalian karna kalian benci aku kan, kenapa? Terakhir aku berani natap kalian cuma pas aku mau nanya alasan kalian benci aku... setelah itu gak lagi... Kan aku beda dari kalian?! Kalian sempurna aku nggak. Mimpi mungkin bukan hal nyata, tapi setidaknya itu- jauh lebih baik. Buat aku tidur selamanya kak~
Aku dah trauma dengar jawaban kalian... Kalian benci ma aku karna almarhum ayah dan ibu kita lebih perhatiankan sama aku kan... aku udah tau alasan kalian benci sama aku. Gara-gara itu kalian memperlakukan aku kaya hewan! Kalian ambil semua hak aku sebagai manusia! Aku udah cukup tau kok... Tapi kalian ga tau apa alasan ayah dan ibu lebih merhatiin aku... Kenapa jadi aku yang salah, tikam aku kak" ia menunduk kan kepalanya dalam, setelah mengatakan ujung kalimat nya. Dan memelankan suaranya di 3 ujung kata.
"Apalagi yang kamu sembunyiin ice" blaze yang sejak tadi hanya mengintip kemudian masuk dan angkat suara. "kamu tau kan kalo kamu selalu bisa curhat sama aku?" Hal itu memancing emosional ice yang mendengarnya. Apa-apaan itu tadi, blaze bilang apa? Ga kedengaran woy.
"Iya... TAPI ITU DULU! DAN ITU JUGA CUMA OMONG KOSONG DOANG!!!..." Matanya memerah dan pikirannya mengulang kembali sesuatu.
"Habis aku ketabrak motor mereka datengin aku ke kamar... Kak blaze kau tau kan mereka akan menyiksa ku. Tapi apa?, tapi kamu cuma diam dan malah mihak ke mereka...secepat itu hal kecil merubah mu? Padahal kamu tau ayah sama ibu cuman ngomongin ke kalian supaya 'liatin aku dan jangan biarin aku keluar rumah sendirian'... Kalian gak terima kan?hiks... GARA² AKU KALIAN DI NASEHATIN AYAH IBU KAN, MAKANYA KALIAN MARAH. MAKANYA KALIAN BENCI... KAMU JUGA MIHAK MEREKA KARNA KAMU JUGA BENCI AKU KAN KAK BLAZE ?... Sejak itu. Kamu udah ga pernah lagi mau ngedengerin aku dengan baik, seolah-olah itu ga penting. Tapi emang iya sih, itu juga bukan masalahmu kan? jadi kalo aku mati itu juga bukan urusan kalian." Tangis ice pecah bagaikan karung pasir yang bolong. Tangisnya semakin menjadi jadi, bagaimana tidak? Itu adalah isi hatinya yang selama ini ia pendam.
Minggu itu telah menjadi kesempatan ke 2 bagi ice untuk mencurahkan isi hatinya, setelah kejadian ia masuk uks disekolah 5 bulan lalu (yang gara² kepalanya di hantukin Kedinding loh). Tidak, tidak semua. Hanya sebagian. Satu hari 'pasti' tak cukup. Hari harinya begitu suram. Tanpa seorang pun disisnya. Manusia mana yang kuat... jika harus dihadapkan dengan hal yang tidak di inginkan. Sendirian. Benar² sendirian.
Gempa juga masuk kedalam ruangan itu sambil membawa makanan dan air putih, ia sudah membaca pesan hali bahwa ice jatuh dari tangga dan pingsan, sebelum blaze masuk ke rumah dan mengintip perdebatan itu.
"Blaze...?kamu disini?. Huhh kamu udah tau ya sekarang. Alasan ice menjauhi kita itu bukan karna gak tau trimakasih, tapi karna dia gak mau buat kita gak nyaman dengan kehadirannya. Gimana sekarang? Dia dah gamau disini lagi kan?. Kan sudah gem bilang berkali-kali ice itu kembaranmu... Dia juga punya perasaan. Tapi kamu malah ninggalin dia pas dia lagi butuhhh banget kehadiran orang lain disisinya, kehadiran orang yang selalu jadi nomor satu buat ngertiin perasaan dia. Padahal kamu yang bilang kalo 'kamu bakal selalu ada buat ice kapanpun itu. Dan ice selalu bisa cerita ke kamu' . Kan?" Dan BLA BLA BLA BLA BLA. gempa tidak tahu bagaimana harus menjelaskan ini ke adiknya blaze. Blaze hanya terdiam dengan ucapan itu.
"Kak blaze?...ice nitip buku ini yaa. Baca nya suatu saat pas kakak ingin tau sesuatu tapi tak bisa langsung bertanya lagi dengan ku -" bibirnya masih memaksa sebuah senyuman untuk terukir, meski matanya menutup dengan erat agar air matanya tetap terbendung.
"Kenapa? Kenapa gak bisa sekarang? Maksud kamu ice?"-blaze
"Sekarang aku cuma mau ngasih tau, ayah sama ibu cuman ngasih perhatian lebih ke aku, bukan lebih sayang ke aku. Sebenarnya aku bakal di perlakuin sama kaya kalian, kalo aja aku sempurna"
"Ice...Maksudnya?"-blaze
"Ice- maaf kak-"
TBC
Wehhh buat gc yukkk
Votenya sayang. Jangan jadi readers silent yaaaaa
KAMU SEDANG MEMBACA
Us the next life
Randomsaudara? sebagai orang memiliki nya. Namun tak pernah menghargai, karena mereka memilikinya. orang itu, akan terlihat lebih berharga. Karena kau tak pernah memilikinya, atau kau tak lagi memilikinya. Alloowww readers, ini akun gw yang ganti itu ya...