11. Inikah salah ku?

190 21 39
                                    

mimpi buruk?

Tidak.

Solar tidak mau ini menjadi mimpi buruknya selama hidup.

Tapi? Apa yang harus ia lakukan? Haruskah ia langsung menemui orang itu dan meminta maaf seolah-olah tak memiliki kesalahan apapun dan haruskah ia bertindak seolah-olah tak terjadi apapun?

Tak mungkin di saat ini ia bisa berfikir jernih, tapi bagaimana jika ini sudah sia-sia? tidak! Itu tidak boleh terjadi. Meski ini agak terlambat, tapi setidaknya ia bisa masuk kedalam kesempatan melalui celah sempit itu.

Bulatkan keputusan yang kamu ambil !

Tapi... Benarkah itu? Benarkah kalo yang terjadi selama ini terjadi secara alami? Benarkah tak ada satupun kesalahan yang berasal dari anak itu? Dan karna dia lah mereka semua harus merasa tidak adil dalam mendapatkan kasih sayang, bahkan sampai akhir hayat orang tua mereka bahkan hanya memberikan sebagian besar perhatian untuk ice. Di saat-saat terakhir pun, amanah yang mereka dengar sedikit lebih banyak merujuk pada salah satu saudara mereka itu. Itu tidak adil, seharusnya di saat-saat begitu ke-dua orang tua mereka juga lebih memperhatikan mereka, kan?

Tapi,,,

Bukan tanpa alasan itu semua terjadi, iya kan? Lalu, apa lagi yang masih menjadi alasan untuk mereka tetap bersikeras membenci saudara mereka? Bukan kah sudah sejak dulu ice mendapatkan hukuman atas apa yang tidak ia lakukan? Bagaimana jika aku membawa kalian mengingat kembali cerita masa lampau?

Hanya sedikit dari yang seluas lautan...

FLASHBACK

Siang ini terasa sangat damai, tak ada kegiatan yang terlalu menyibukkan anak-anak yang terlihat sangat bergembira bermain bersama sama. Sedikit suntuk setalah seharian hujan kemarin.

Minggu, 17 February

"Kakak, haha tangkap bolah nya" manik zamrud itu terlihat berbinar seperti cahaya dalam hidup, kaki kecil nya berlari sambil melempar bola yang ada di tangannya pada sang kakak, halilintar.

"Aku tau" benar kan, tidak mungkin dia hanya akan melihat bola itu melewati nya saja. Mereka masih sangat kecil untuk mengerti sepak bola, jadi mereka bermain lempar tangkap bola. Tetap menyenangkan jika bermain bersama!

Si duo bungsu yang masih TK, duo temperatur yang masih kelas 1 SD, dan trio sulung yang menduduki kelas 2 SD.

Waktu demi waktu pun berlalu, hari sudah hampir sore, bola yang mereka mainkan tiba-tiba kembali keluar dari jalur mereka dan seperti tadi peraturan ikut bermain nya adalah Icy harus siap berlari dan segera mengambil bola nya kemanapun bola itu terlempar... Kali ini bolanya jauh melambung dan melewati pagar teras rumah mereka, bola itu terus menggelinding cepat ke arah jalanan.

Kaki kecilnya terus membawa ia mengikuti bola tersebut, tanpa tau apa yang akan menantinya. Baru saja hendak keluar dari pagar pembatas rumah mereka, tiba-tiba ada sebuah mobil dengan kecepatan di luar aturan kompleks datang kearah nya.

Halilintar segera menyadari bahwa itu akan bahaya, membiarkan anak kecil berlarian ke jalan tanpa pengawasan orang dewasa tentu tak selalu membawa kabar baik... Ia hendak menyusul setelah sesaat berhenti untuk berfikir.

Namun...

BRUKK...

Kaki nya tercekat sesaat, tepat di pembatas pagar rumah nya, ia berhenti. Sebuah mobil juga berhenti tak jauh dari tempat nya, matanya memandang horor pemandangan didepannya.

Us the next life Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang