15. akhir dari kenangan...

185 26 27
                                    

Yang punya perasaan tuh banyak, bukan lu doang. Perasaan Lo confes ke gw, eh gak tau nya lu jadian sama orang lain contohnya.
Cimiww( ╹▽╹ )








"Eh, kenapa nak? Ada yang sakit?" Ucap sang ibu yang baru saja keluar dari toilet, ia menunggu jawaban namun sang anak hanya diam dan fokus menenangkan diri. Ia kemudian melirik gempa dan mendapat gelengan dari gempa, artinya si gempa tidak tahu apa-apa. Tak lama muncullah suara dari sosok yang mereka kenal, ayah?

"Selamat ulang tahun Blaze, ice!!" Ia datang dengan beberapa suster yang membantu membawakan makanan berat dan ringan untuk di bagikan ke seluruh pasien rumah sakit itu, ia juga memegang kue ulang tahun dengan lilin berbentuk 7 yang telah menyala.
(Menyala ayank kuhh🥺)

Mata anak-anak kecil itu berbinar, dan ibu yang tersenyum karena ia dan suaminya telah merencanakan ini. Setiap anak-anak nya berharga, mereka akan menyayangi seluruh nya tanpa membedakan apapun kekurangan dan kelebihan nya.

"A-ayah? Ibu?" Tanya nya tak percaya, ternyata tak ada yang di lupakan karna kesalahan seseorang. Blaze, matanya melirik ke sisi nya menatap dalam manik Aquamarine milik adiknya itu... Diam-diam,,, mata itu meminta maaf meski bibirnya sulit mengatakan itu.

"Selamat ulang tahun sayang" sang ibu juga mengatakan kata-kata selamat pada anak-anak nya yang tengah bertambah umur. Keinginan ice untuk melihat blaze meniup lilin pun terkabul, setidaknya di detik-detik terakhir? Dokter yang bilang. Lilin di nyalakan untuk yang kedua kalinya, ice akan meniup lilin itu. Ibunya membantu ia duduk lalu kemudian blaze mendekat, merangkul akrap pundak adiknya dan tersenyum hangat.

"Semoga tiap umur kita, kita selalu melengkapi ya ice!"

"Semoga kedepannya kita lebih dekat lagi ya kak" balas ice dengan tatapan teduh, tak lama mereka menutup lilin itu berbarengan.

"ASIKKK, potong kueee!!" Girang thorn lebih dulu, ia telah menanti kapan lilin ke dua itu padam sedari tadi.

Lanjut, mereka kemudian memotong kue itu dan membagikan nya Ke piring masing-masing. Di piring pertama ada sepotong kue yang sepasang suami-isteri itu makan berdua setelah menyuapi masing-masing anak mereka sekali. Lalu ada solar yang memegang sepiring kue dan bergilir juga menyuapi ayah, ibu, dan yang lain, bergilir ke thorn, gempa Taufan lalu halilintar yang menyuapi mereka berurutan.

"Nah blaze, umur berapa sekarang?" Tanya kakak sulung dengan sedikit godaan.

"Ya tujuh lah, dikira aku gak tau apa" kesalnya.

"Eh tapi tadi kamu tiup lilin nya dua kali loh" tambah Taufan yang senantiasa sehati dengan halilintar.

"Enam, tujuh, delapan... Jadi kak blaze umurnya delapan dong?" Sahut thorn yang suka masuk kedalam arus pembicaraan orang lain.

"Udah-udahh. Mending sekarang blaze sama ice nyuapin kamiii, kan kami juga mau di suap sama kalian." Akhirnya pahlawan gempa melerai pertikaian kecil mereka.

"iiiih, modus" solar kini bersuara...

Sekarang blaze menyuapi dari ayah, ibu, hali, Taufan, gempa, thorn dan solar. Begitu juga ice yang melakukan nya setelah blaze.

Tinggal lah momen yang di tunggu-tunggu untuk di abadikan, blaze menyuapi ice dengan hati-hati dan ice menyuapi blaze balik sebagai sang kakak. Dua cepretan berhasil di abadikan dalam galeri sang ayah, yang kemudian akan di cetak dalam buku album.

FLASHBACK END

Ingatan masa kecil itu adalah hal yang paling berharga, tidak ada materi apapun yang mampu mengembalikan hari itu untuk datang di hari kini.

Hari di mana sebuah perusahaan yang bekerja sama dengan perusahaan Pian selaku paman dari 7 bocah itu, berhasil menemukan obat yang berbentuk cairan. Sepertinya hasil lab itu adalah bahan pertama yang di acungkan sebagai bahan percobaan. Dan salah satu keponakan Pian mendapatkan obat itu yang berarti keponakan nya adalah bahan uji coba pertama, tapi... Amarah pihak keluarga seperti nya mereda mengetahui bahwa obat itu berfungsi dan berhasil membunuh bakteri jahat yang memakan sisa waktu seorang anak. Dan berhasil membuat anak itu bertahan hingga sekarang, bertahan hingga ia mengetahui sisi lain dunia dan sadar dengan angan-angan nya yang berharap bahwa keluarga nya akan indah selamanya, selama mereka masih bersatu. Tapi nyatanya ia hanyalah daun layu yang tertancap di antara mawar lainnya.



TBC
Sorry ges, kek nya ini jadi chap terpendek, janji gak lagiii...

Kalau misal ada yang mau nanya apa2 deh,,,
Q and A di siniii,💌👉

Us the next life Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang