empat

6.2K 318 1
                                    

Happy Reading para Readers



Setelah makan makan bersama bu Bintang tadi, kini Rachel sedang termenung menatap kaki nya sendiri padahal di depan ada seorang guru menjelaskan.

Rachel sangat bosan sekarang, karna kalian tau? pelajaran saat ini adalah pelajaran yang Rachel benci yaitu...........

"i hate mapel sejarah" gumam Rachel, namun walau Rachel bergumam ntah bagaimana sang guru masih mendengar nya.

"siapa yang baru saja bilang benci mapel saya, berdiri!!" semua murid saling toleh menoleh dan mulai berbisik, siapa yang berani bilang ngga suka dengan mapel guru killer satu ini? pikir mereka semua.

Rachel dengan santai berdiri dan menatap sang guru dengan cengirannya, guru yang liat itu pun langsung menghampiri Rachel dengan rotan sudah di tangan nya.

semua murid merinding melihat hal tersebut, berbeda dengan murid lain, Rachel hanya menatap tak mengerti guru nya.

"apakah kau mendengarkan apa yang ibu jelas kan?" tanya sang guru, dan anggukan yang diberikan oleh Rachel.

"jelas kan" titah sang guru, dengan santai Rachel mulai mengambil nafas dalam dan mulai menjelaskan secara singkat apa yang guru itu katakan sejak 3 jam pelajaran, selamat 3 menit Rachel menganbil seluruh inti dari bab yang di sampaikan bahkan bab yang belum di jelaskan

semua terperangah, guru yang mengajar mengangguk puas dan kembali bertanya

"luar biasa, kau bisa meringkas semuanya dan bahkan point yang saya tak beri tau lalu mengapa kau berkata bahwa kau membenci sejarah" Rachel mengusap tengkuk nya, ia cukup malu karna gumamannya di dengar oleh sang guru.

"eungg bu saya hanya bosan, karna saat pembelajaran saya lebih suka praktek daripada hanya memperhatikan, maaf bu karna telah berbicara seperti itu, saya tak akan mengulangi nya kembali" Rachel menatap memohon lepada sang guru dan berharap tak di beri hukuman, ayolah dia baru saja masuk lohh.

"tak apa, tapi kau akan tetap di hukum. kau bilang lebih suka praktek bukan?" tanya sang guru dan di dapati anggukan oleh Rachel.

"kalau begitu, karna ini mapel sejarang yang memang ngga bisa di praktekan sebagai hukuman salin buku paket sejarah dari halaman 52 sampai halaman 85, ingat di salin bukan di ringkas" tepat setelah guru tersebut memberikan hukuman kepada Rachel bel pulang berbunyi.

"baik anak anak pelajaran hari ini selesai sampai disini, kita lanjjutkan minggu depan dan  untuk Rachel minggu depan harus sudah selesai" ucap sang guru yang membubat Rachel tersadar dari keterkejutannya.

guru pun keluar kelas, Rachel kembali dududk dan membenturkan kepala nya ke atas meja, sial pikirnya

"52 sampai 85 itu sudah pembunuhan namanya, apalagi buku sejarah isi nya tulisan semua huaaaaaaaaaaaaaa ibuuuu, itu terlalu banyakkkkkk" ingin rasanya Rachel menangis sekarang.

karena ini sudah memasuki jam pulang sekolah Rachel pulang dengan wajah tertekuknya, ia sangat sebal dengan hukuman yang diberikan oleh gurunya itu sangat menyiksa.

sungguh ingin sekali Rachel menangis, tadi sudah ia tawar sebenarnya hukuman nya itu ehhh malah mau di tambahin kan makin sebel.

Rachel berdecak sebal ia tak ingin pulang sekarang, pasti nanti akan ada drama picisan yang akan melibatkan nya dan bisa bisa nanti ia kena getahnya, ga mau.

karna Rachel malas pulang akhirnya ia memutuskan mengerjakan tugas nya di sebuah cafe, ntahlahh ia ingin ngadem sama AC nya cafe aja dia sudah pusing dengan semuanya.

dengan setengah hati Rachel mengerjakan tugas yang di berikan oleh guru sejarah dengan ditemani secangkir matcha latte.

1 jam.....

2 jam...

3 jam.....

4 jam....

5 jam....

oke oke Rachel lelah sudah hampir selesai, bahkan tulisannya pun sudah sangat melewati garis saking kebasnya tanganya ini, gimana ngga kebas nulis dua lembar aja tangan udah mau patah lahh ini? tulisan di buku paket mapel sejarah pula.

dengan keadaan tangan sedikit tremor, ia menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru sejarah.

"wahhh ga lagi lagi gw kek gitu ke guru sejarah, gilaa tangan gw lemesss dan jam berapa sekarang?" rachel mengambil ponsel nya dan melihat jam di sana.

"udah jam 8, bodo lahh main dulu ga sihhhhh" untuk merilekskan tangan nya yang sedikit tremor Rachel berjalan jalan ke arah taman yang sepi namun masih ada beberapa orang yang lewat.

"yahhh ini akan jadi hidup yang berat, jadi sabar sabar untuk diriku" sekitar 1 jam rachel hanya berkeliling taman tanpa tujuan, emang anehh ni anak.

hingga waktu menunjukan pukul 09.35 Rachel memutuskan untuk pulang, ia menghela nafas panjang sungguh ini melelahkan dan ia yakin setelah ini ia pasti akan masuk dalam sebuah drama.

10 menit perjalanan akhir nya Rachel sampai di rumah, ia menarik nafas dan menghembuskan nafas nya, bagaimanapun juga di kehidupan sebelum nya Rachel tak pernah menerima kekerasan ya walau pun ia sudah berlatih banyak namun tetap saja rasanya sangat sakit, tidak bukan fisik nya yang sakit namun hati nya, apalagi yang melakukan adalah keluarga nya sendiri. Ralat keluarga pemilik tubuh.

Rachel masuk dengan wajah yang sangat datar, saat di  ruang tamu ia melihat kedua orang tua nya dan juga kakak kakak nya, niat hati hanya ingin mengabaikan nya saja dan langsung tidur, hari ini sungguh melelahkan.

"Dari mana saja kau?jam segini baru pulang?" tanya laki laki paling tua, ayah pemilik tubuh disana dengan tatapan sangat tajam hingga Rachel rasanya ingin muntah, bukan hanya laki laki tua itu yang menatapnya demikian namun satu keluarga ini menatap nya seperti itu.

"mengerjakan tugas" ucap Rachel dengan singkat dan di sertai nada malas, kalian tau? keluarga seperti ini rasanya ingin sekali Rachel musnahkan.

"seperti itu nada mu berbicara ke pada ayah mu?" sekarang gantian  wanita tua, ya walau mukanya masih muda tetap saja usianya tua, ibu si pemilik tubuh.

"ini lah yang kalian ajarkan" setelah berucap demikian Rachhel langsung saja melenggang pergi tanpa menoleh kebelakang sekali pun. biarlah besok ia akan menghadapi keluarga kurang asupan malaikat ini.

sesampai nya Rachel di kamar, ia langsung membersihkan tubuh nya, ia sangat lelah apalagi tangan yang sampai saat ini lemas, ingin menangis saja rasanya.

setelah selesai membersihkan diri dan mengganti pakaian nya, Rachel langsung saja menghempaskan tubuh nya ke atas kasur, aihhh ia mengingin kan teman. Ia pikir saat ia memiliki saudara pasti akan menyenangkan ada yang di ajak bermain, saling jahil menjahili, namun apa ini? malah tekanan batin yang ia dapat.

lama  melamun Rachel hingga tak sadar jika waktu sudah menunjukan pukul 11 malam, namun ia sama sekali belum mengantuk, beberapa saat kemudia ia teringat dengan dokter Hanna, ah ia adalah ibu yang sempurna tapi masih lebih sempurna ibu nya di kehidupan sebelum nya.

"apa gw pindah ke rumah nya mama ya" gumam Rachel dan setelahh beberapa menit ia menggeleng kan kepala, dia terlihat seperti orang tak tau diri sekarang, hahh paling benar memang ia harus mencari kerjaan sendiri lalu keluar dari sini dan hidup mandiri.

yah dengan seperti itu ia akan bebas dari neraka yang berkedok rumah ini, dan mengubah alur menjadi berantakan, omong omong tentang alur kenapa ia jadi lupa ya tetang alur yang harus ia hancurkan, kenapa cerita itu tiba tiba hilang dan tergantikan dengan ingatan sang pemilik tubuh?hah ia jadi pusing sendiri sekarang, ia akan fikirkan ini nanti.

"mari istirahatkan otak jenius ini untuk rencana selanjutnya" setelah berucap demikian Rachel menutup matanya dan langsung menuju alam mimpi.

TRANSMIGRASI??BODO AMAT!!! [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang