enam

5.8K 310 1
                                    

Happy Reading para Readers







Saat ini Rachel sedang  berada di kamarnya, tengah bersiap siap untuk segera berangkat. Makan malam sekitar jam 8 jadi ia masih punya waktu sekitar 5 jam an dan setelah makan malam ia bisa berangkat lagi.

berpakaian rapi dan juga sedikit berdandan, memasukkan laptop dan beberapa lembar berkas ke dalam tas nya. Hidup ini terlalu keras.

Rachel turun dan ya teman teman abang nya ini masih disini, Rachel hanya berjalan santai sambil mengecek beberapa barang di tas nya, hingga seseorang bersuara.

"mau kemana lo?" tanya salah satu yang berada dalam ruangan tersebut.

"apakah saya harus melapor setiap saya  akan pergi?" tanya Rachel.

"gw abang lo, gw berhak tau lo mau kemana dan ngapain" ucap Zreil yang tak terima.

"bukan urusan kamu saya akan pergi kemana, permisi" Rachel membungkukkan badan nya 45 derajat, sungguh kali ini Rachel bukan seperti anak remaja SMA lain nya, ia terlihat seperti pekerja umur 20 tahunan.

Yang lain hanya menatap cengo kejadian itu, hei apa apaan tadi? apa itu? kenapa Rachel bersikap seperti itu?.

🍒🍒

Sekarang Rachel sudah berada di depan rumah yang sangat megah, bahkan ini lebih megah dari rumah si pemilik tubuh.

Rachel melangkah mendekati gerbang masuk, dan langsung saja ia di beri akses masuk, Karna apa? Karna sebelum nya atasan nya sudah memberikan kartu akses jadi tak akan ada drama 'apakah ada sudah membuat janji'.

Yup Rachel bekerja Sekarang, kalian tau kan kalau Pak tua aka ayah Rachel itu pelit, mana ia sudah menyewa 3 guru sekaligus lagi, ia kira tetap di berikan uang jajan walau hanya separuh dari saudara saudara nya, ternyata zonk gaes, ga ada sama sekali.

Saat sudah masuk ke dalam rumah, ah bukan maksudnya mansion tersebut ia langsung dapat melihat atasan nya yang duduk sambil menghadap ke laptop, jika di lihat seperti nya atasan nya ini sedang menunggu nya.

"Ke ruangan saya" ucap pria tersebut dan langsung saja ia beranjak dari duduk nya menuju ke ruang pribadi nya, Rachel? Ia hanya mengangguk dan mengikuti atasan nya itu dengan patuh.

Di ruangan yang serba hitam, terdapat pula sofa, banyak nya rak buku dan juga meja utama yang menjadi meja kerja sang atasan, Rachel agak terperangah waktu masuk ke ruangan ini.

Perlu kalian ketahui ini adalah first time ia keruangan ini, ini pun juga hari pertama nya bekerja.

"Nona Rachel Geana Adevane, right? Sekarang berikan berkas yang saya minta sebagai jaminan kamu pantas untuk menjadi sekretaris saya walau kamu masih SMA" ucap atasan baru Rachel, pandangan nya begitu tajam namun Rachel tak gentar, ia memberikan berkas berkas berisikan segala kemampuan nya bahkan kemarin ia di berikan permasalahan yang begitu sulit.

Ayolah padahal ia baru saja masuk untuk bekerja tapi sudah di berikan masalah di perusahaan? Halowwww ia juga masih perlu belajar tau.

Namun tak apa, Karna otak nya ini encer jadi ia percaya diri saja, toh ia yakin akan di terima, dengan senyuman yang manis dan bangga pada diri sendiri, Rachel memberikan berkas berkas yang ia kerjakan.

"Ini bapak Gerald yang terhormat, logo baru untuk perusahaan jaxton, data orang orang yang berkhianat, grafik peningkatan performa perusahaan dan juga karyawan, dan data keuangan yang akhir akhir ini menurun Karna banyak pihak yang berkorupsi, semua sudah jadi satu di sini, dengan nama nama lengkap sekaligus data data pribadi mereka, untuk logo saya buat warnanya berbeda agar lebih menonjolkan sifat bapak yang menyeramkan" Rachel terkekeh sedikit memikirkan sikap nya yang blak blakan di hari pertama nya

"Saya bercanda pak, logo ini saya kasih warna gelap dikarenakan agar lebih tajam dan juga lebih menonjolkan pribadi bapak, performa perusahaan sebenarnya meningkat namun banyaknya keteledoran dan juga banyaknya karyawan yang melalaikan tugas nya, grafiknya jadi turun namun ini masih bisa di perbaiki dengan ketegasan bapak, pak Gerald pasti paham, dan di map berikutnya data data karyawan yang menjual dan mengkorupsi dana data perusahaan" Rachel menjelaskan secara rinci apa yang ia dapatkan, saat kemarin di beri akses penuh oleh Gerald.

Bagaimana bisa Rachel di beri akses penuh oleh Gerald padahal ia masih dalam masa percobaan? Oh Karna jika Rachel berani menyebarkan nya, kaki, mata dab tangan nya lah yang menjadi korban, tentu saja ia tak mau, namun gajinya sangat menggiurkan kan browww sistt sungguh ia tak akan menyesal.

Gerald mengangguk puas dengan apa yang di dapatkan Rachel, sesungguhnya ia sudah mendapatkan data ini semua, namun ia ingin mengetes bagaimana keseriusan gadis remaja ini dalam bekerja.

Kemarin ia sedikit terkejut kala asisten pribadinya memberitahukan bahwa ada gadis remaja yang mengajukan diri untuk menjadi sekretaris pribadinya. Maka dari itu ia langsung memberikan seluruh permasalahan padahal ia sudah menyelesaikan nya.

Ternyata gadis ini memiliki bakat dalam administrasi dan juga marketing, ia kagum bahkan di usia nya yang masih terbilang muda dan harusnya bermain main malah memilih untuk bekerja.

"Bagus, bahkan kamu memberikan tambahan untuk solusi mengatasi semua permasalahan ini. Mulai besok kamu bisa bekerja dan saya yang akan menentukan jam bekerja mu, kamu boleh bekerja dari jam 3 sore hingga jam 11 malam, namun di jam 10 kamu sudah boleh pulang dan melanjutkan pekerjaan dari rumah, dan kamu juga harus siap jika saya ada meeting, kamu akan selalu ikut jika saya bertemu dengan klien, mengerti?" Ucap Gerald panjang kali lebar, Gerald sebenarnya bukan type orang yang irit bicara, ia hanya malas meladeni hal hal yang tak berguna saja.

Rachel mengangguk dengan semangat, akhirnya ia mendapatkan pekerjaan yang gajinya selangit, ja sangat bahagia sekarang HUAAAAA, ingin rasanya ia menangis sekarang.

Rachel mulai bekerja, menata data dan mengawasi performa para pekerja, ia menelaah dan menghitung ulang dana pemasukan dan dana pengeluaran perusahaan, walau ini bukan job desk nya, namun tak apa, demi uang!!!!.

"Pak saya izin pamit jam 8, Karna saya sudah ada janji untuk makan malam bersama keluarga teman saya" ucap Rachel tiba tiba, ia baru ingat bahwa ia memiliki janji kepada Arsen.

Gerald hanya mengangguk pelan dan kembali pada kerjaan nya.

Jam terus berlalu hingga waktu menunjukan pukul 19.45

Rachel berkemas, Karna ini hari pertama nya kerjaan juga tak begitu menumpuk, ia bahkan mengerjakan sebagian kerjaan bos nya itu, supaya bos nya dapat beristirahat.

"Pak Gerald saya sudah selesai, bapak istirahat saja kerjaan itu akan saya selesaikan saat setelah makan malam nanti." Gerald lagi lagi hanya mengangguk dan mematikan laptop nya.

Dengan sopan Rachel membungkukkan badannya dan berpamitan, ia memesan taxi online dan pulang kerumah Karna ia sudah berpesan kepada Arsen untuk menjemput nya di rumah.

Sesampainya di rumah Rachel tak masuk, ia hanya menunggu di depan gerbang saja, kalian tau? Teman teman abangsat nya masih di rumah, ya mereka belum pulang, malas sekali meladeni mereka, dan berakhirlah ia tak mengganti pakaian kerja nya, bodo amat lah ya ia tetap cantik kok.

Sekitar 10 menitan menunggu akhirnya Arsen datang, tanpa ba bi Bu Rachel langsung masuk kedalam mobil, Arsen pun tak mempermasalahkan hal tersebut, biarlah gadis ini bersikap sesukanya.

Arsen melirik sekilas penampilan Rachel, ia mengangkat sebelah alisnya. Apa ini? Kenapa Rachel terlihat seperti wanita pekerja? Tas yang seperti nya berisikan laptop, pakaian yang begitu rapi dan sopan, ia jadi bingung. Tadi siang ia sudah bilang makan malam kan? Bukan nya meeting dengan klien.

TRANSMIGRASI??BODO AMAT!!! [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang