dua belas

4.9K 254 5
                                    

Happy reading para Readers muachhhh



"kuyyy nyari kos kos an" Rachel menaiki motor nya dengan santai dan sesekali bersiul, ah inilah kehidupan.

"Akhirnya Awokawokawok gw bisa keluar dari rumah itu dengan alasan jelas HAHAHAHAHAHA" tawa Rachel yang begitu menggema di malam yang sepi dan sunyi itu, mba Kunti aja minder denger nya.

"Ehh tadi kan pak tua bilang kalau gw nih anak dari selingkuhan nya, terus waktu itu kok si Mak lampir bilang kalau rahimnya hilang gara gara gw?? NAHH KANN MAKIN BANYAK TEKA TEKI NYA" sadar dengan apa yang dia lakukan, Rachel langsung melihat kanan kiri dan sekitar, takut takut ada seseorang yang melihatnya, bisa bisa dikiranya gila dia.

"Sudah cukup, itu pikir nanti ae sekarang kita cari kos cari duit cari sugar daddy muehehehe" Rachel melihat sekeliling, tempatnya sepi, pohon rimbun di setiap sisi jalan, tidak ada pencahayaan kecuali lampu motornya.

"Bentar kenapa vibes nya jadi horor gini ya?" Rachel merinding dan mulai membayangkan yang iya iya, Karna memang sudah kepalang takut akhirnya dia mempercepat laju motornya hingga di kecepatan 80.

🐝🐝

Waktu menunjukkan pukul 23.15, sebentar lagi akan tengah malam, dan Rachel belum juga menemukan yang namanya rumah dan kos.

"Minta tolong sama sape lagi nih gw? Sama pak bos yang ada kena grauk sama istrinya, sama arsen, gw nya lupa minta nomor nya" lengkap sudah kesialan Rachel kali ini.

"Dahlah mari ke rumah mama, tapi ga sopan bertamu jam segini, sjhskehekdnuekejhdod kok kesel sendiri ya" disini Rachel udah berhenti dan turun dari motor nya, dia mencak mencak ga jelas kek orang kesurupan.

"Lo ngapain disini?" Suara seseorang tiba tiba memberhentikan aksi gila yang Rachel lakukan.

"ARSEN ADUHH AYANG BEBEB AKHIRNYA GW ADA PENYELAMAT NYA, TERIMAKASIH TUHAN." Arsen menatap julid Rachel yang udah macam pasien RSJ lepas.

"Apa?" Tanya Arsen dengan wajah triplek nya, dengan tatapan berbinar Rachel mendekati Arsen, jangan lupakan senyuman nya yang lebar, sungguh sekarang Arsen ngeri sendiri lihat Rachel seperti ini.

"Lo abis darimana?" Tanya Rachel

"Balapan, kenapa?"

"Gw di usir" ucap Rachel dengan santainya, jangan lupakan tangan yang menyatu di belakang badan nya.

"Oh" Rachel kembali tersenyum dan "sen gw nginep di rumah Lo dulu ya, terus besok Lo absenin gw, gw mau nyari kos" Arsen hanya mengangguk singkat dan kembali menyalakan motornya.

Rachel kembali naik ke atas motor nya dan mengikuti Arsen dari belakang, ia berusaha keras untuk mengingat jalan yang ia lalui, otak nya ini sempit kecil rendah, jadi susah untuk mengingat jalan.

Sesampainya di kediaman Ugenio, Arsen dan Rachel memarkirkan motor mereka di garasi, Rachel mengikuti kemanapun Arsen melangkah, sudah seperti anak ayam yang ngintilin bapak nya.

Saat di ruang tamu bertepatan dengan turunnya Hanna yang ingin ambil minum, Hanna sedikit terkejut dengan kehadiran Rachel malam malam seperti ini, apalagi ia juga salfok sama tangan Rachel yang di perban.

"Sayang astaga, kamu kenapa? Kenapa malem malem begini masih keluyuran, terus ini tangan kamu kenapa? Kamu baik baik aja kan?" Tanya Hanna bertubi tubi.

"Ma tenang, Rachel ngga papa kok, Rachel cuma pergi aja dari rumah" ucap Rachel sambil cengengesan pelan.

"Diusir ma" Arsen menyahut dan setelah mengucapkan hal tak terduga itu ia langsung naik menuju kamar nya di lantai atas, sedangkan Rachel yang sudah di tatap dengan penuh tanya oleh Hanna hanya bisa menggaruk dahinya yang tidak gatal sama sekali.

TRANSMIGRASI??BODO AMAT!!! [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang