delapan belas

4.2K 251 16
                                    

Hai guysss, sumpah gue minta maaf karna telat up
Ga bermaksud tapi emang sesibuk itu. Maap keun yaaaaaaaaa

Happy reading ya kawan kawan, kalau bisa 100 vote 20 komen yaa.

Muachhhh








Hari ini masuk Minggu ke dua masa Rachel di skors, pagi ini Rachel sibuk dua kali lipat Karna apa? Karna semalam setelah pulang dari kantor tiba tiba di meja nya terdapat berkas berkas yang sangat mencengangkan.

"Jadi Rachel ini anak nya si pak tua tapi bukan anak nya si Mak lampir? Terus keterangan dari berkas dokter semalam nama ibu Rachel adalah Ratna, dia seorang pembantu yang di perkosa oleh pak tua" Rachel membaca setiap berkas sekaligus memainkan sebuah flashdisk.

"Terus flashdisk ini, semua bukti ada disini, pelecehan, tindakan kekerasan dan juga semua perilaku keluarga anjing itu pada Rachel, tapi siapa yang mengirimkan nya" Rachel makin bingung, kan ngga mungkin semua berkas ini jalan sendiri lalu duduk anteng di atas meja.

"Dari siapa sebenarnya nya semua bukti ini? Dan juga dijelaskan ibu Ratna ini juga di bunuh? What the fuck!? Ga kebaca bagian ini semalem, jadi ibu Rachel di bunuh sama Mak lampir!??" Keluar Rachel makin pusing, ia juga di kelilingi oleh emosi.

Keluarga apaan itu membunuh korban dan menganggap korban adalah pelaku, benar benar manusia ngga ada hati, tunggu mereka bukan manusia tapi iblis.

"Cari tau nanti saja siapa yang mengirim ini, sekarang fokus pada pemeran yang tiba tiba muncul kek jailangkung, hm? Tessa ya? Bekerja sebagai pemuas nafsu laki laki bejat, untung nya dapet bukti pas weekend kemarin, Galang emang luar biasa" Rachel tersenyum melihat kearah laptop nya yang penuh dengan wajah Tessa yang sedang ngangkang sana sini.

"Berkat bantuan mama, papa, dan juga pak Gerald semua ini bisa terkumpul, mereka benar menganggap ku keluarga sekarang" Rachel sedikit menghela nafas, belum semua terungkap, namun masalah Tessa akan selesai saat ia masuk nanti.

"Enaknya diapain ya si tessot biar dia bunuh diri sekalian" Rahel berfikir terus berfikir, hingga ia tak sadar bahwa dari tadi Gerald mengawasi seluruh pergerakan Rachel, bahkan semua ucapan Rachel pun Gerald dengar.

"Memang darah lebih kental daripada air" setelah mengucapkan hal tersebut Gerald langsung masuk dan membuat Rachel buru buru menyembunyikan semua bukti yang sudah ia peroleh.

Tanpa sepengetahuan Rachel, Gerald tiba tiba menyeringai puas.

"A-ada apa ya pak?" Tanya Rachel cukup gugup, ia kaget Karna tiba tiba Gerald masuk tanpa suara, kaya hantu.

"Ini saya ada berkas yang perlu kamu kerjakan, dan pulang nanti harus sudah selesai, setelah itu ikut pulang Karna Galang menunggu dirumah" ucap Gerald cukup panjang.

"Tumben ngomong panjang" batin Rachel "baik pak, saya usahakan berkas ini selesai hari ini" ucap Rachel sambil tersenyum, senyum paksa lebih tepatnya.

Gerald hanya mengangguk dan langsung pergi dari sana, Rachel menghela nafasnya lega dan berfikir apakah pak bos nya tadi melihat apa yang ia lakukan?.

"Jangan sampe deh, kalau lihat yang ada kena pecat nih gw, dan satu lagi gw harus cepat cepat cari tau siapa yang nganter bukti berkas masa lalu ibunya si Rachel" setelah merencanakan semuanya dengan matang Rachel kembali bekerja dan menyelesaikan tugas yang di berikan oleh Gerald.

Time skippp titttttttttt

Waktu sudah menunjukan pukul lima tepat, sudah lewat satu jam saat menunjukan waktu pulang, Rachel ketiduran tadi makanya ngga tepat waktu.

TRANSMIGRASI??BODO AMAT!!! [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang