Prolog

18.3K 530 4
                                    

Happy Reading

Di bawah derasnya guyuran air hujan serta bunyi petir yang menggelegar, tak membuat Ariel sedikit pun takut dengan hal itu. Matanya sembab, pipi yang memerah dengan bekas tamparan di wajahnya, keadaan yang menyedihkan.

Ia berjalan dengan keadaan yang bisa di bilang cukup kacau. Entah ada apa dengan dirinya. Ini semua karena suatu kesalahan yang tak sengaja ia ungkapkan. Apa menyatakan perasaan kita terhadap seseorang yang sudah lama kita suka adalah suatu kesalahan?

Apa itu kesalahan besar?

Lantas, kenapa Ariel benar-benar seperti di buat telah melakukan kesalahan besar? Hanya karena dirinya tak sengaja mengatakan perasaan nya kepada sang sahabat. Apa salah menyukai sahabat sendiri? Dimana letak kesalahannya?

Ariel Alviano- Cowok manis nan mungil yang harus menerima perkataan menyakitkan dari sang pujaan hati- Samudra Revianolous. Sosok yang selama ini membuat hari-hari Ariel berwarna dengan kehadiran dan kehangatan yang ia berikan.

Apa itu semua akan lenyap begitu saja dalam waktu yang singkat? Apa pertemanan mereka selama hampir lebih 6 tahun akan terbuang sia-sia?

Jika bisa, Ariel ingin sekali berteriak. Berteriak dan menangis di bawah guyuran air hujan. Ariel menatap langit yang terlihat gelap karena ditutupi oleh awan hitam. Ia tersenyum tipis saat air hujan mengenai kelopak matanya. Senyum yang terlihat dipaksakan.

"Tuhan... El capek. Mama udah pergi duluan ninggalin El sama papa. Apa Tuhan bakal rebut samudra juga dari El?"

Air mata Ariel tak bisa terbendung lagi. Ia menangis, menangis dibawah guyuran air hujan. Tak akan ada yang bisa mendengarnya. Bagi Ariel hujan adalah temannya, tempat dimana orang-orang takkan bisa mengetahui keberadaan dirinya. Hujan yang selalu menemani Ariel saat ia sedang terpuruk dengan keadaan disekitarnya.

Hujan tempatnya berkeluh-kesah. Ia menyukai hujan, lebih apa yang kalian bayangkan.

Hujan, hujan, hujan dan hujan.

Mendengar kata hujan saja membuat Ariel tesenyum tipis walau sebenarnya senyum itu terlihat menyedihkan. Hujan yang mengingatkannya kepada sosok Samudra. Hujan yang mempertemukan dirinya dengan Samudra. Tentu saja ia menyukai hujan, karena hujan lah ia bisa mengenal seorang Samudra Revianolous.

Ariel Alviano. Cowok dengan segala rahasia hidupnya, cowok yang hanya bisa menangis saat keadaan tak berpihak padanya.

Cowok dengan paras yang cantik, hidung yang mancung, kulit putih seputih susu, bulu mata yang lentik, dengan tinggi 169 cm. Dibalik semua itu ada luka yang sangat-sangat ia tutupi. Luka yang seharusnya tak pernah ada. Luka yang jika mengingatnya akan mengingatkan Ariel kepada Tuhan. Karena Tuhan lah yang menciptakan luka itu untuk Ariel.

Lantas, bagaimana Ariel akan menjalani hari-harinya dengan luka didalam dirinya. Terlebih-lebih dengan sosok sahabat yang selama ini bersamanya, Samudra yang tak pernah sekalipun membuat Ariel terluka. Ariel sangat menyukai Samudra seperti ia menyukai hujan.

Kisah ini tentang Ariel dengan segala rintangan dan rahasia hidupnya. Bagaimana cara Ariel akan melaluinya?

Samudra? Jangan tanyakan. Kalian akan mengetahui semuanya sendiri.

ELSAMDRA

25 April 2024


jangan lupa votenya manteman. ohya, ini story pertama aku jadi kalo ada typo nya tandai. amatiran soalnya :))

ELSAMDRA [ Completed ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang