03. Ruang Kesehatan

7.7K 446 8
                                    

Happy Reading

"Shh... pelan-pelan, perih," ucap Ariel yang kakinya sedang di obati oleh Dika di UKS.

"Ini udah pelan-pelan, tahan bentar ya." Tangan Dika dengan lihai mengobati luka di kaki Ariel. Ia mengobatinya dengan memberikan betadin yang di tuangkan ke kapas.

Brak!

Pintu UKS terbuka dengan kasar, Jevan masuk dengan raut wajah cemasnya. Reza dan Samudra juga terlihat ikut masuk bersamanya.

"Ariel, kaki lo kenapa?" Jevan membulatkan matanya saat melihat beberapa luka di kaki Ariel, lebih parahnya di pergelangan kakinya.

"Oh... ini habis jatuh dari motor," jawab Ariel membuat Jevan ber'oh'.

"Tapi kaki lo udah nggak sakit, kan?" Tanpa rasa bersalah Jevan duduk di tepi tempat kasur yang di tempati oleh Dika, membuat cowok bertubuh tinggi itu harus menggeser sedikit posisi duduknya.

"Nggak kenapa-kenapa."

"Gue pengen nanya sama lo, boleh?" Ariel mengerutkan keningnya saat pertanyaannya dari mulut Jevan keluar. Karena Ariel tau, Jevan itu tipe cowok yang tidak akan meminta persetujuan orang lain saat akan menanyakan sesuatu.

Ariel mengangguk, "boleh, nanya apa?"

Jevan terlihat berpikir, kemudian menoleh menatap Samudra, sementara yang di tatap menaikkan sebelah alisnya.

Ia kembali menolehkan pandangannya menatap Ariel, "lo dua hari yang lalu kemana aja? Kok lo absen tanpa keterangan, biasanya lo absen sakit. Lo dari mana? Kenapa nggak kabarin Samudra kalo lo ada masalah? Handphone lo rusak ya, makanya nggak ngasih tau kabar. Terus... lo berantem sama Samudra?"

Deg!

Pertanyaan bertubi-tubi yang di berikan oleh Jevan membuat Ariel terdiam. Tak ada yang mampu ia jawab.

Plak!

"Kalo nanya pertanyaannya satu-satu anjir, lo nggak lihat Ariel jadi bingung jawab yang mana dulu." Ini Dika yang berbicara, sedangkan Jevan menatap Dika sinis sambil mengusap-usap punggung tangannya yang habis di pukul oleh cowok itu.

Ariel terkekeh kecil dengan tangan yang menutupi mulutnya, namun, tak sengaja ia melihat Samudra yang menatapnya dingin.

Mata mereka bertemu cukup lama, hingga Samudra duluan yang memutus pandangan mereka.

"Ariel."

Reza angkat bicara, membuat Jevan dan Dika menoleh menatapnya.

"Lo beneran nggak papa?" tanya Reza, dengan kedua tangan yang ia masukkan kedalam saku celananya.

Ariel tersenyum sambil mengangguk pelan, "nggak papa."

Reza mengangguk, Jevan menyipitkan matanya melihat ke arah Reza.

"Apa?" Reza menatap balik Jevan membuat cowok bertubuh pendek itu menggeleng cepat.

"Oh iya, ngapain kalian kesini? Bukannya pelajaran olahraga belum selesai, ya?" tanya Dika.

"Tenang, kita udah izin kok sama pak Ahmad." jawab Jevan.

ELSAMDRA [ Completed ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang