06. Permintaan Maaf

7.1K 365 7
                                    

Happy Reading


«Flasback on»

Hari itu seperti biasa, Ariel sedang berada di rumah Samudra untuk mengerjakan tugas bersama. Mereka mengerjakan tugas didalam kamar milik Samudra, Reza juga ada disana.

Mereka duduk lesehan di samping tempat tidur, Ariel yang mengerjakan tugasnya, Reza yang mencari jawabannya, dan Samudra yang hanya sibuk dengan handphonenya.

Saat sedang mencari jawaban dari tugas-tugasnya, Reza tiba-tiba haus, jadi ia harus bergegas untuk menuju ke dapur. Ia meminta izin terlebih dahulu kepada Samudra, dan diangguki oleh Samudra.

Setelah kepergian Reza, sekarang hanya tinggal Ariel dan Samudra yang berada didalam kamar. Seperti tadi, Ariel masih sibuk mengerjakan tugasnya. Namun entah kenapa berbeda dengan Samudra.

Ia memastikan layar handphonenya, dan bergerak mendekati Ariel. Ariel yang sadar pun sontak mendongakkan kepalanya menatap Samudra yang hanya diam berdiri di depannya.

"Kenapa?" Samudra menggeleng, lalu lalu duduk tepat di sebelah Ariel.

"Udah selesai?" tanya Samudra saat melihat Ariel menutup bukunya.

Ariel mengangguk, "udah."

Setelah beberapa saat, hanya keheningan yang ada. Tidak ada yang berbicara, hingga salah satu dari mereka memecahkan keheningan.

"Sam," lirih Ariel menatap Samudra dalam-dalam.

Samudra balik menatap Ariel, "apa?"

Entah keberanian dari mana, Ariel langsung memberi kecupan singkat di bibir Samudra, membuat sang empuh terkejut.

Samudra menyentuh bibirnya sendiri, tepat dimana bibirnya dan Ariel bersentuhan.

"Sam, gue suka sama lo," ungkap Ariel.

Samudra membulatkan matanya terkejut, namun saat ia akan menjawab, Ariel tiba-tiba di tarik untuk berdiri oleh seseorang.

Plak!

Satu tamparan mendarat di pipi kanan Ariel, membuat Samudra sontak langsung ikut berdiri.

"Lo menjijikkan!" Rania menatap jijik Ariel, ia baru saja mendengar sesuatu yang tak pantas ia dengar.

"Lo ngapain kesini?" tanya Samudra dengan nada sedikit tinggi.

"Aku pacar kamu, ada yang salah?" Samudra acuh, dan tak berniat menjawab.

"Lo cowok aneh, Ariel. Cih, menjijikan!" hina Rania. Ariel hanya memegangi pipinya yang ada bekas tamparan disana, ia memilih untuk diam.

"Kenapa kamu diam aja? Usir dia dong, dia udah nyium kamu, kamu nggak jijik?" tanya Rania kepada Samudra.

Sekali lagi, Samudra hanya diam.

"Ariel, lo harusnya sa-"

"Ariel, mending lo pergi dari sini. Gue benci cowok kayak lo."

Deg!

Bagai petir di siang bolong, Ariel langsung menatap tak percaya kepada Samudra. Apa Samudra baru saja menghinanya? Apa ia salah dengar?

ELSAMDRA [ Completed ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang